Menarik sekali pendekatan yang Mas Faisal dan tim gunakan dalam menggabungkan data behavior dengan interest targeting. Memang rasanya saat ini, behavior-based targeting punya potensi lebih akurat karena berbasis pada aksi nyata user, bukan hanya asumsi preferensi mereka.
Setuju juga soal pentingnya validasi asumsi FGD lewat real data dari Meta Ads. Insight ini penting banget buat pelaku usaha yang sering terlalu percaya diri sama “feeling” atau asumsi awal tanpa mau diuji secara objektif di lapangan.
Saya penasaran juga nih — setelah dapet data dari behavior-based dan interest-based targeting, apakah Mas Faisal punya semacam sistem atau indikator tertentu untuk menentukan apakah satu segment itu layak dijadikan primary persona (misalnya dari rasio conversion, CTR, atau tingkat engagement tertentu)?
Atau mungkin ada fase evaluasi mingguan/bulanan untuk ngecek apakah targeting yang sedang dijalankan masih relevan atau perlu di-adjust?