- This topic has 3 replies, 3 voices, and was last updated 1 week, 2 days ago by
Lia.
Apa sih DEI itu? Mari kita bahas
June 16, 2025 at 3:42 pm-
-
3 replies
28 views
Up::0DEI adalah singkatan dari Diversity, Equity, dan Inclusion., yang dalam bahasa Indonesia diartikan dengan Keberagaman, Kesetaraan, Inklusi. DEI yang kita ketahui berawal dari 3 konsep, yaitu DEI (Diversity, Equity, Inclusion) yang dipopulerkan melalui instruksi anti-diskriminatif oleh Presiden Amerika Serikat pada tahun 1965, dan mulai dikenal luas di seluruh dunia pada akhir tahun 1980. Dalam perkembangannya di tahun-tahun berikutnya, terdapat penambahan konsep di dalam DEI, seperti Belonging, Justice dan Access.
Dalam dunia bisnis, konsep dalam DEI ini saling berkaitan dan penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif. DEI bukan sekadar istilah, tetapi juga merupakan empat pilar utama yang mendukung kesuksesan sebuah perusahaan. Berikut ini adalah pengertian mengenai DEI dan bagaimana DEI dapat menjadi penunjang utama kesuksesan perusahaan:
Keberagaman (Diversity) adalah keberagaman yang ada di antara individu, termasuk ras, gender, usia, latar belakang budaya, agama dan banyak lagi. Keberagaman dalam perusahaan membawa berbagai perspektif dan ide yang berbeda antar individu, yang dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi.
Kesetaraan (Equity) adalah memberikan kesempatan yang sama kepada semua orang. Perusahaan yang memberikan kesempatan dan akses yang sama terhadap peluang bagi setiap karyawannya diyakini akan meningkatkan kepuasan kerja dan loyalitas karyawannya.
Inklusi (Inclusion) adalah tentang menciptakan lingkungan di mana setiap individu merasa dihargai dan diterima. Lingkungan yang inklusif membuat karyawan merasa nyaman, dihargai dan diterima yang dapat meningkatkan produktivitas dan kolaborasi.
Dari penjelasan diatas apakah sudah paham mengenai DEI? Ayo kita diskusikan
-
Menarik banget! Saya baru sadar kalau keberagaman bukan cuma soal perbedaan fisik atau budaya, tapi juga cara berpikir. Semoga makin banyak perusahaan yang sadar pentingnya DEI, nggak cuma jadi slogan tapi juga praktik nyata di lingkungan kerja. Terus saya juga baru paham bedanya equity sama equality. Ternyata ngasih kesempatan itu belum tentu adil kalau gak sesuai kebutuhan tiap orang ya.
Kalau perusahaan udah cukup beragam tapi belum terasa inklusif, kira-kira langkah awal apa yang paling realistis untuk mulai memperbaiki?
-
Setuju banget sama kamu, Lia! Memang keberagaman itu nggak cuma soal tampilan luar, tapi juga mindset dan cara pandang. Nah, soal inklusi yang belum terasa, langkah awal yang paling realistis menurutku adalah membangun budaya komunikasi terbuka di perusahaan.
Misalnya, mulai dari sesi sharing rutin atau forum diskusi di mana karyawan bebas menyampaikan pendapat dan pengalaman tanpa takut dihakimi. Dengan cara ini, semua orang mulai merasa “dilihat” dan didengar, yang jadi fondasi kuat untuk inklusi.
Selain itu, training tentang unconscious bias dan pelatihan soft skill buat manajemen juga penting supaya pemimpin dan tim lebih peka terhadap kebutuhan beragam individu.
Kalau menurut kamu, langkah praktis apa yang bisa dilakukan dari sisi karyawan buat mendorong suasana inklusif di kantor?
-
Terima kasih, Albert, atas insight-nya! Setuju banget soal pentingnya komunikasi terbuka dan sesi sharing yang rutin supaya semua orang merasa didengar dan dihargai.
Dari sisi karyawan, menurut aku langkah praktis yang bisa dilakukan adalah mulai dengan aktif mendengarkan dan menghargai perbedaan pendapat, serta memberi dukungan kepada rekan yang mungkin merasa kurang nyaman menyuarakan ide atau keluhannya. Misalnya, kita bisa jadi “jembatan” yang membantu menyuarakan suara mereka di forum yang lebih besar.
Selain itu, karyawan juga bisa mengajak teman-teman untuk ikut pelatihan soft skill atau diskusi DEI, supaya kesadaran kolektif semakin tumbuh. Intinya, mulai dari hal kecil yang kita lakukan sehari-hari untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi semua.
Menurut kamu, ada pengalaman pribadi atau cerita menarik soal bagaimana karyawan bisa mendorong inklusi secara nyata di lingkungan kerja?
-
-
- You must be logged in to reply to this topic.
Login terlebih dahulu , untuk memberikan komentar.
Peringkat Top Contributor
- #1 Agus SalamPoints: 114
- #2 Albert YosuaPoints: 72
- #3 Adhe RizkiyantoPoints: 52
- #4 AjisokoPoints: 52
- #5 AKHRIZAL AWALUDINPoints: 52
Artikel dengan topic tag terkait:
Tag : All
- Kuis Spesial Menyambut Tahun Baru 2025!11 December 2024 | General
- Mekari Community Giveaway Tiket Mekari Conference 202423 July 2024 | General
- Valentine Edition: Ungkapkan Cintamu untuk Karier & Perusahaanmu6 February 2025 | General
- Mekari Community Recap 20239 January 2024 | Mekari Update
- Cerita Bagaimana Akhirnya Saya Memilih Jurnal.id31 July 2024 | Finance & Tax