Hai Pak Dicky izin berkomentar ya.
Menurut saya mengecek SLIK saat meng-hire pegawai tidak selalu diperlukan dan biasanya bergantung pada posisi atau peran yang akan diisi. Namun, dalam beberapa kasus tertentu, melakukan pengecekan ini bisa relevan, terutama jika pekerjaan tersebut berkaitan dengan pengelolaan keuangan, posisi manajerial, atau terkait risiko keuangan.
Kinerja dan kemampuan profesional seseorang lebih banyak ditentukan oleh kompetensi, pengalaman, keterampilan, dan kecocokan mereka dengan peran yang dijalankan. Riwayat keuangan yang buruk (misalnya kredit macet) tidak selalu mencerminkan ketidakmampuan teknis dalam menjalankan tugas pekerjaan.
Dalam posisi yang melibatkan pengelolaan keuangan atau tanggung jawab besar terkait aset perusahaan, pengecekan SLIK bisa memberikan gambaran mengenai tingkat tanggung jawab pribadi dalam mengelola keuangan. Jika seorang kandidat memiliki catatan kredit yang buruk, ini bisa menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana mereka akan menangani dana atau aset perusahaan, bisa meningkatkan risiko perilaku yang tidak etis, seperti penyalahgunaan dana atau terlibat dalam tindakan yang merugikan perusahaan. Meskipun tidak selalu terjadi, perusahaan mungkin menggunakan riwayat keuangan sebagai indikator risiko perilaku tersebut.
Sepengetahuan saya pengecekan SLIK tidak bisa dilakukan tanpa persetujuan tertulis dari calon pegawai. Hal ini penting dari sudut pandang etika dan hukum. Perusahaan harus transparan mengenai alasan mereka ingin memeriksa SLIK, serta bagaimana informasi tersebut akan digunakan.
Pengecekan SLIK bisa menjadi salah satu alat untuk memahami keandalan dan tanggung jawab keuangan calon pegawai, tetapi hanya relevan untuk posisi tertentu. Pertimbangan utamanya adalah apakah peran tersebut melibatkan pengelolaan keuangan atau memiliki risiko terkait. Pengecekan SLIK tidak secara langsung memengaruhi kinerja dan kemampuan teknis pegawai. Namun, di beberapa posisi tertentu, terutama yang berkaitan dengan keuangan atau memiliki tanggung jawab besar, riwayat keuangan bisa menjadi indikator tanggung jawab dan risiko, yang secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap penilaian kinerja potensial. Yang penting adalah bagaimana perusahaan menggunakan informasi ini secara etis dan proporsional sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang dilamar.