[Albert YosuaParticipant Legend Show Details 5 RequirementsLog in to website 50 timesReply to a topic 50 times (Optional)Watch any video 10 times (Optional)Create a new topic 20 timesReply to a topic 10 times]

Menarik banget pertanyaannya, Mas Rizki! Dari beberapa studi yang pernah saya baca, memang ada korelasi antara bonus dan performa karyawan, tapi efektivitasnya tergantung pada berbagai faktor. Misalnya:

✅ Keterkaitan dengan Kinerja – Bonus yang dikaitkan langsung dengan pencapaian individu atau tim cenderung lebih efektif dibanding yang bersifat merata.
✅ Frekuensi Optimal – Ada yang bilang bonus tahunan bisa jadi motivasi jangka panjang, tapi bonus yang diberikan secara berkala (triwulanan atau semesteran) bisa lebih efektif untuk menjaga semangat kerja sepanjang tahun.
✅ Bentuk Bonus – Uang masih jadi pilihan utama, tapi beberapa karyawan lebih termotivasi dengan bentuk lain seperti saham, insentif liburan, atau kesempatan pengembangan karier.

Customisasi bonus sesuai aspirasi karyawan juga bisa jadi strategi menarik untuk meningkatkan retensi dan kepuasan kerja. Tapi balik lagi, yang paling penting adalah bagaimana perusahaan mengomunikasikan bonus sebagai bentuk apresiasi, bukan sekadar insentif rutin.

Ada insight lain yang bisa dibagi? Seru nih kalau bisa diskusi lebih dalam! 😃”