Halo Pak Dicky dan teman-teman semua,
Menurut saya, ini memang topik yang menarik dan relevan banget, apalagi dalam konteks rekrutmen yang semakin kompleks. Pengecekan SLIK dalam proses rekrutmen bisa menjadi alat yang berguna, terutama untuk posisi-posisi yang berhubungan langsung dengan pengelolaan keuangan atau akses ke informasi sensitif, seperti posisi di bagian keuangan atau akuntansi. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, riwayat kredit yang bermasalah bisa memberikan gambaran tentang tingkat tanggung jawab finansial calon pegawai. Jika seseorang memiliki masalah serius dalam mengelola keuangannya, bisa jadi itu mengindikasikan potensi masalah dalam menangani dana atau aset perusahaan.
Namun, saya juga setuju bahwa pengecekan SLIK harus sangat selektif. Untuk posisi-posisi lain yang tidak terkait langsung dengan pengelolaan keuangan, memang pengecekan ini bisa dianggap terlalu invasif dan tidak perlu. Setiap orang pasti pernah menghadapi kesulitan keuangan dalam hidupnya, dan itu tidak selalu mencerminkan kualitas profesional atau etika kerja mereka. Kalau terlalu banyak faktor yang dipertimbangkan, bisa jadi perusahaan kehilangan kandidat berkualitas hanya karena masalah finansial yang sifatnya sementara.
Selain itu, saya merasa transparansi juga sangat penting. Jika perusahaan memutuskan untuk mengecek SLIK, harus jelas alasan dan bagaimana informasi tersebut akan digunakan. Jangan sampai calon pegawai merasa dihakimi hanya karena kesalahan di masa lalu yang mungkin tidak relevan dengan pekerjaan yang dilamar. Itu juga yang sering kali saya lakukan dalam wawancara — menggali karakter calon pegawai lebih dalam, melihat bagaimana mereka mengelola tantangan, dan seberapa besar komitmen mereka terhadap pekerjaan yang akan dijalani.
Untuk perusahaan yang memutuskan untuk mengecek SLIK, hal ini juga perlu diimbangi dengan alternatif lain seperti referensi pekerjaan dan wawancara mendalam. Pengecekan SLIK tidak bisa menjadi satu-satunya dasar keputusan, karena masih banyak faktor lain yang lebih menggambarkan bagaimana seorang calon pegawai akan berkontribusi dalam tim.
Intinya, pengecekan SLIK bisa relevan untuk posisi-posisi tertentu, tetapi harus dilakukan dengan bijak dan proporsional. Keputusan ini juga harus mempertimbangkan privasi dan kesempatan calon pegawai untuk memperbaiki kondisi mereka. Semoga ke depan lebih banyak perusahaan yang bisa menjaga keseimbangan antara kebutuhan untuk memitigasi risiko dan memberikan kesempatan yang adil kepada calon pegawai.