Sangat setuju, Mas WIDDY FERDIANSYAH! Sebagai seorang yang juga berada di ranah manajemen (sebagai Accounting, Finance, and Tax Assistant Manager), saya bisa melihat dengan jelas bagaimana peran HR sebagai “jembatan” itu sangat krusial.
Memang benar, HR sering dihadapkan pada dilema antara kebijakan perusahaan dan kebutuhan karyawan. Dari sudut pandang saya di Finance, kami tentu menuntut efisiensi dan kepatuhan pada anggaran serta regulasi. Namun, kami juga menyadari bahwa SDM adalah aset terbesar perusahaan. Tanpa karyawan yang termotivasi, produktif, dan merasa dihargai, target finansial sulit tercapai.
Keputusan HR memang selalu menjadi pedang bermata dua. Apa yang dianggap “adil” oleh satu pihak, mungkin terasa “tidak adil” oleh pihak lain. Di sinilah kompas moral dan hati yang Anda sebutkan sangat berperan. Mereka harus menyeimbangkan antara keberlanjutan organisasi (yang juga menjadi concern utama kami di Finance) dengan kesejahteraan karyawan.
Pada akhirnya, saya melihat HR sebagai partner strategis yang membantu kami memastikan bahwa investasi pada SDM menghasilkan return yang optimal, tidak hanya dalam bentuk angka, tapi juga dalam bentuk lingkungan kerja yang sehat dan produktif.