Tulisan ini menyajikan sudut pandang yang sangat relevan dan bijak dalam melihat dilema klasik antara Branding dan Selling. Keduanya bukanlah hal yang saling meniadakan, melainkan strategi yang bisa disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, dan tujuan bisnis saat itu. Kisah para influencer menggambarkan kekuatan Branding dalam membangun kepercayaan jangka panjang, sementara contoh Abdurrahman bin Auf menunjukkan efektivitas Selling dalam merespons kebutuhan pasar secara langsung. Intinya, baik Branding maupun Selling hanyalah alat—arah penggunaannya tergantung urgensi: apakah sedang membangun fondasi jangka panjang atau butuh arus kas cepat. Selama dilakukan dengan strategi yang tepat, tujuan akhirnya tetap sama: menciptakan nilai dan menghasilkan cuan.