Saya setuju banget, memang gak ada yang mutlak “branding dulu” atau “selling dulu” — semuanya harus disesuaikan dengan tujuan dan kondisi bisnis saat itu. Kadang kita butuh fokus bangun trust dulu supaya customer loyal, tapi kadang juga cash flow harus jalan dulu biar bisnis tetap hidup.
Yang saya suka juga dari pendekatan sekarang banyak brand yang menggabungkan kedua hal itu, branding lewat konten edukasi sambil tetap menyisipkan selling lewat CTA yang tepat. Jadi strategi marketing-nya jadi lebih seimbang dan efektif.
Kalau pengalaman Mas Faisal sendiri, gimana sih strategi buat “menjaga keseimbangan” antara branding dan selling di satu kampanye? Apakah ada prioritas tertentu atau lebih fleksibel sesuai situasi?