::
Jadi leader itu selalu serba salah. Mau ngasih feedback jujur supaya tim berkembang tapi khawatir mereka baper. Mau dihalus-halusin, takutnya mereka ga paham sama poin yang mau kita sampein. Kadang leader juga dilema buat ngasih rasa aman biar tim kerjanya nyaman tanpa beban. Tapi gimana kalau mereka malah ga berkembang. Apa iya harus ngasih tantangan supaya tim keluar dari zona nyaman. Tapi gimana kalau ini malah bikin mereka stress dan burnout karena kebanyakan beban.
Nah, di tengah banyaknya tanggung jawab, leader juga sering bingung lebih baik bagi tugas atau dikerjain sendiri! Bagi tugas biar tim belajar, tapi kadang lebih cepat kalau leader sendiri yang turun tangan. Begitu juga soal komunikasi. Leader selalu pingin dekat sama timnya biar komunikasi makin lancar. Tapi kalau terlalu dekat, batas profesional bisa hilang. Ada lagi dilema soal pengambilan keputusan. Leader bingung harus mendengarkan semua opini agar mereka merasa dihargai. Atau bikin keputusan cepat tanpa diskusi, karena waktu ga bisa diajak kompromi.
Saya kasih bocoran, setelah belasan tahun jadi leader, rasa bersalah ini ga akan pernah hilang. Kenapa? Karena pada akhirnya selalu ada konsekuensi di setiap keputusan yang kita ambil. Saya akui, jadi serba salah itu ga nyaman. Ini kenapa tugas leader adalah mengambil keputusan yang tepat, bukan menyenangkan.
“It is better to make decisions based on wrong information than to make no decision at all.” – John F. Kennedy
source IG @yohanesauriflux
#BeABetterLeaderThisYear