Apakah anda mencari sesuatu?

PERGESERAN DARI NEOLIBERALISME MENUJU NEOKOLONIALISME di INDONESIA.

April 23, 2025 at 11:20 am
image
    • WIDDY FERDIANSYAH
      Participant

      Rockstar

      4 Requirements

      • Log in to website 25 times
      • Reply to a topic 7 times
      • Create a new topic 5 times
      • Watch any video 2 times
      GamiPress Thumbnail
      Image 1 replies
        Up
        0
        ::

        OBROLAN WARUNG KOPI 4 ( ke empat) antar Tetangga.

        Warung kopi dan tetangga adalah dua hal yang gak bisa dipisahin dari kehidupan sehari-hari kita. Di sinilah tempat segala obrolan bermula, dari yang ringan sampai yang serius, dari candaan receh sampai ide-ide besar yang kadang tak disangka.
        Lewat secangkir kopi dan suasana santai, batas antar orang seringkali mencair, jadi satu dalam tawa, cerita, dan curhat tanpa naskah.

        Obrolan warung kopi kali ini mengajak pembaca untuk ikut menikmati sepotong momen hangat itu obrolan warung kopi bareng tetangga. Bukan sekadar ngobrol, tapi juga tentang kebersamaan, solidaritas, dan rasa punya satu sama lain.

        Obrolan warung kopi ini merupakan sambungan obrolan ke 3 tentang Liberalisme dan Neokolonialisme di Indonesia.
        Saat ini obrolan lebih spesifik yang berkaitan dengan obrolan ke 3, yaitu :

        Pergeseran dari neoliberalisme ke neokolonialisme terjadi ketika kebijakan ekonomi berbasis pasar bebas justru membuka jalan bagi dominasi asing yang lebih kuat dalam ekonomi suatu negara. Neoliberalisme, dengan prinsip privatisasi, deregulasi, dan perdagangan bebas, awalnya diterapkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Namun, dalam praktiknya, negara berkembang seperti Indonesia justru semakin kehilangan kendali atas sumber daya dan ekonominya sendiri.

        Saat mekanisme neoliberalisme gagal menciptakan keseimbangan, neokolonialisme mengambil alih dalam bentuk kontrol ekonomi yang lebih halus, tetapi tetap eksploitatif. Negara tidak lagi dijajah secara militer, tetapi secara ekonomi melalui investasi asing, ketergantungan pada utang, dan penguasaan sumber daya oleh korporasi multinasional.

        Ciri-Ciri Pergeseran NEOLIBERALISME menuju NEOKOLONIALISME
        □ Dari Privatisasi ke Penguasaan Asing
        Neoliberalisme mendorong privatisasi BUMN, tetapi akhirnya banyak aset strategis jatuh ke tangan investor asing, melemahkan kedaulatan ekonomi nasional.
        □ Dari Kebebasan Pasar ke Ketergantungan Ekonomi
        Liberalisasi pasar menyebabkan industri lokal kalah bersaing, sehingga negara semakin bergantung pada impor dan investasi asing untuk bertahan.
        □ Dari Reformasi Ekonomi ke Jebakan Utang
        Pinjaman luar negeri yang awalnya bertujuan untuk pembangunan justru menjadi alat kontrol ekonomi, memaksa negara mengikuti kebijakan ekonomi yang menguntungkan kreditor global.
        □ Dari Investasi Asing ke Eksploitasi Sumber Daya Alam
        Perusahaan multinasional mendominasi sektor-sektor vital seperti pertambangan dan energi, di mana keuntungan lebih banyak mengalir ke luar negeri dibandingkan mensejahterakan rakyat.
        Pergeseran dari neoliberalisme ke neokolonialisme mengubah mekanisme eksploitasi ekonomi dari sistem berbasis pasar ke bentuk kontrol asing yang lebih permanen. Jika tidak diimbangi dengan kebijakan ekonomi yang berpihak pada kepentingan nasional, negara berkembang seperti Indonesia akan terus berada dalam lingkaran ketergantungan dan eksploitasi yang menghambat kemandirian ekonomi.

        Peralihan dari NEOLIBERALISME ke NEOKOLONIALISME dalam suatu negara berkembang seperti Indonesia berdampak signifikan pada berbagai aspek ekonomi, sosial, dan politik.

        Neoliberalisme yang awalnya didorong dengan prinsip pasar bebas, privatisasi, dan deregulasi, pada akhirnya justru membuka jalan bagi neokolonialisme, di mana kendali ekonomi nasional semakin berpindah ke tangan korporasi multinasional dan negara asing.

        □ Ketergantungan Ekonomi yang Meningkat
        Neoliberalisme melemahkan industri lokal melalui privatisasi dan liberalisasi perdagangan, sehingga negara semakin bergantung pada investasi dan impor asing. Ketika investasi asing menjadi dominan, Indonesia kehilangan kendali atas sektor-sektor strategis seperti energi, pangan, dan manufaktur.

        □ Penguasaan Sumber Daya Alam oleh Asing
        Neokolonialisme memungkinkan korporasi multinasional menguasai sumber daya alam melalui perjanjian investasi yang tidak menguntungkan negara. Misalnya, sektor pertambangan dan perkebunan banyak dikendalikan oleh perusahaan asing, sementara keuntungan utama tidak dinikmati oleh rakyat Indonesia.

        □ Beban Utang yang Semakin Berat
        Dalam sistem neokolonialisme, negara berkembang cenderung terjerat dalam utang luar negeri dengan persyaratan yang menguntungkan pemberi pinjaman. Hal ini membatasi kebijakan ekonomi nasional, karena harus menyesuaikan diri dengan kepentingan lembaga keuangan global seperti IMF dan Bank Dunia.

        □ Deindustrialisasi dan Lemahnya Kemandirian Ekonomi
        Dengan dominasi investasi asing dan ketergantungan impor, sektor manufaktur dan industri dalam negeri mengalami stagnasi. Hal ini menyebabkan sulitnya menciptakan lapangan kerja yang layak dan membuat Indonesia tetap menjadi pemasok bahan mentah, bukan produsen barang bernilai tambah tinggi.

        □ Ketimpangan Sosial yang Semakin Tajam
        Liberalisasi ekonomi sering kali hanya menguntungkan elite ekonomi dan investor besar, sementara masyarakat kecil, seperti petani dan buruh, semakin terpinggirkan. Ketidakadilan distribusi kekayaan ini memicu ketimpangan sosial yang tinggi dan meningkatkan potensi konflik sosial.

        Transisi dari neoliberalisme ke neokolonialisme tidak hanya menghilangkan kedaulatan ekonomi, tetapi juga memperdalam ketergantungan dan eksploitasi oleh kekuatan asing. Tanpa kebijakan yang melindungi kepentingan nasional dan memperkuat ekonomi domestik, negara berkembang seperti Indonesia akan terus berada dalam siklus eksploitasi dan ketergantungan global yang merugikan rakyatnya.

      • Albert Yosua
        Participant

        Legend

        5 Requirements

        1. Log in to website 50 times
        2. Reply to a topic 50 times (Optional)
        3. Watch any video 10 times (Optional)
        4. Create a new topic 20 times
        5. Reply to a topic 10 times
        GamiPress Thumbnail
        Achievement Thumbnail
        Image 1 replies

          Topik yang dalem banget, Bang Widdy. Obrolan warung kopi-nya makin lama makin berisi, tapi tetap terasa dekat dan membumi 🙌

          Poin tentang pergeseran dari neoliberalisme ke neokolonialisme ini benar-benar relate sama kondisi Indonesia sekarang. Banyak kebijakan yang katanya buat kemajuan ekonomi, tapi ujung-ujungnya malah makin ngebuka pintu buat dominasi asing. Kadang rakyat cuma jadi penonton, bahkan korban.

          Yang paling kerasa tuh di sektor sumber daya alam dan utang luar negeri — kaya dibilang merdeka, tapi keputusan penting tetap ditentukan dari luar. Ironis banget.

          Makasih udah terus angkat isu-isu kayak gini lewat obrolan warung kopi. Formatnya santai, tapi isinya nendang 💥
          Gak sabar nunggu obrolan warung kopi kelima nih

      Viewing 1 reply thread
      • You must be logged in to reply to this topic.
      Image

      Bergabung & berbagi bersama kami

      Terhubung dan dapatkan berbagai insight dari pengusaha serta pekerja mandiri untuk perluas jaringan bisnis Anda!