Apakah anda mencari sesuatu?

  • This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 1 week, 2 days ago by Albert Yosua.

10 Tanda Kamu Memimpin dengan Empati

June 18, 2025 at 12:38 pm
image
    • Lia
      Participant
      GamiPress Thumbnail
      Achievement ThumbnailAchievement Thumbnail
      Image 1 replies
      Image 15 views
        Up
        1
        ::

        Timmu tidak akan bersuara jika mereka tidak merasa aman.

        Empati adalah titik awal dari kepercayaan.

        Dan ini tanda-tanda bahwa kamu memimpin dengan empati.

        Jika anda pernah bekerja dengan seorang pemimpin yang bingung kenapa timnya terasa jauh dan tertutup.

        ✅ Dia pintar
        ✅ Dia ambisius

        ❌ Tapi orang-orang tidak terbuka padanya
        ❌ Mereka datang kerja, tapi menjaga jarak

        Bukan karena mereka tidak peduli.
        Mereka hanya tidak merasa aman.

        Dan itu membuat semua hal jadi lebih sulit:
        – Komunikasi
        – Memberi dan menerima masukan
        – Bahkan kerja tim

        Saat seseorang merasa dimengerti, mereka memberikan lebih dari sekadar yang wajib.
        Empati-lah yang memungkinkan itu terjadi.

        10 Tanda Kamu Memimpin dengan Empati:
        1. Kamu peka saat ada yang berbeda.
        – Kamu bisa merasakan perubahan suasana hati timmu
        – Misalnya: kamu sadar seseorang yang biasanya ceria tiba-tiba diam, dan kamu tidak membiarkannya berlalu begitu saja.

        2. Orang-orang mau terbuka padamu.
        – Mereka jujur, bahkan saat topiknya sulit
        – Mereka percaya kamu akan mendengar, bukan menghakimi
        – Contoh: bawahanmu berani cerita bahwa dia kewalahan, bukan malah berpura-pura semuanya baik-baik saja.

        3. Kamu mengecek keadaan mereka.
        – Kamu nggak nunggu mereka curhat duluan
        – Kamu aktif bertanya, “Gimana kabarmu hari ini?” meski kamu nggak selalu punya solusinya.

        4. Kamu benar-benar mendengarkan.
        – Kamu tidak menyela atau mengganti topik
        – Kamu hadir secara penuh saat mereka bicara
        – Contoh: saat tim sedang sharing, kamu simpan HP dan fokus menyimak.

        5. Kamu peduli pada orangnya, bukan hanya hasil kerja.
        – Kamu tanya kabar mereka, bukan cuma status tugas
        – Misalnya: kamu ingat anak mereka lagi sakit dan tanya kabarnya sebelum bahas laporan.

        6. Kamu ingat hal-hal kecil yang penting bagi mereka.
        – Misalnya: kamu tahu rekanmu sedang persiapan menikah dan kamu kasih ucapan dukungan, karena kamu peduli.

        7. Kamu bisa menerima kritik tanpa defensif.
        – Kamu mendengar masukan tanpa merasa diserang
        – Contoh: saat tim bilang kamu terlalu cepat ambil keputusan, kamu menanggapi dengan terbuka, bukan membela diri.

        8. Kamu bertanya sebelum menilai.
        – Kalau ada yang terlambat, kamu penasaran kenapa, bukan langsung marah
        – Misalnya: kamu tanya dulu, “Ada yang terjadi?” daripada langsung menegur keras.

        9. Orang-orang jujur padamu.
        – Bahkan saat itu tidak nyaman
        – Karena mereka merasa aman untuk bicara apa adanya
        – Contoh: timmu berani bilang bahwa ada konflik di antara mereka tanpa takut dimarahi.

        10. Kamu melihat manusia, bukan hanya posisi.
        – Kamu tidak memperlakukan orang seperti mesin
        – Kamu tahu mereka punya hidup di luar kantor
        – Contoh: kamu beri ruang saat seseorang sedang berduka atau butuh waktu untuk keluarga.

        Kamu belum bisa disebut pemimpin hebat, kalau orang-orang merasa kecil di sekitarmu.

        Empati bukan tambahan.
        Tapi syarat minimum.

        Dari 10 poin ini, mana yang sudah kamu lakukan?
        Yuk refleksi diri karena empati bisa dipelajari, dan itu membuat perbedaan besar.

      • Albert Yosua
        Participant
        GamiPress Thumbnail
        Achievement Thumbnail
        Image 1 replies
        Image 15 views

          Empati memang menjadi kunci utama dalam membangun hubungan yang kuat dengan tim. Saya sangat setuju dengan poin-poin yang dibagikan di sini, terutama soal mendengarkan secara penuh (poin ke-4). Kadang, kita sebagai pemimpin merasa perlu memberikan solusi, tapi terkadang yang dibutuhkan tim justru adalah seseorang yang mau mendengarkan dengan sepenuh hati.

          Poin lainnya yang sangat saya rasakan penting adalah “memperhatikan hal-hal kecil” (poin ke-6). Ketika kita menunjukkan bahwa kita peduli tentang kehidupan mereka di luar pekerjaan, itu bukan hanya membuat mereka merasa dihargai, tetapi juga mempererat kepercayaan dalam tim.

          Empati juga berarti mendekati situasi dengan keinginan untuk memahami (poin ke-8). Misalnya, ketika seseorang terlambat atau ada yang kurang dari yang diharapkan, kita bisa bertanya dan mencari tahu apa yang terjadi tanpa langsung menyalahkan. Ini menciptakan ruang untuk komunikasi yang lebih baik dan hubungan yang lebih sehat.

          Empati memang bukan sesuatu yang instan, tapi bisa terus dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

      Viewing 1 reply thread
      • You must be logged in to reply to this topic.
      Image

      Bergabung & berbagi bersama kami

      Terhubung dan dapatkan berbagai insight dari pengusaha serta pekerja mandiri untuk perluas jaringan bisnis Anda!