- This topic has 2 replies, 3 voices, and was last updated 4 days, 3 hours ago by
Albert Yosua.
Selisih Paham Sama Atasan? Jangan Asal Nyolot, Gini Caranya!
June 26, 2025 at 11:22 am-
-
2 replies
19 views
Up::0Kadang, kita nemu momen di tempat kerja yang bikin serba salah. Misalnya:
Punya ide yang beda sama atasan
Deadline mepet banget
Feedback yang nggak jelas
Beban kerja numpuk tapi nggak tahu harus mulai dari mana
Di situasi kayak gini, kadang kita ngerasa serba salah: mau protes takut dibilang “nggak kooperatif”, tapi kalau dipendam terus bisa bikin capek sendiri. Nah, lewat postingannya, Mas Andhika Sudarman ngingetin satu hal penting:
“Gimana caranya gak setuju sama atasan TANPA kelihatan menentang atau bikin suasana kerja gak nyaman.”
Kuncinya? Komunikasi yang bijak.
Contoh kalimat yang bisa dipakai:
“Boleh saya tambahin sedikit konteks, Pak/Bu?”
“Kalau boleh tahu, prioritas kita yang mana dulu, ya?”
“Saya agak bingung dengan arah tugas ini. Bisa bantu jelasin sedikit?”
“Sebenarnya saya punya ide lain, tapi pengin pastiin dulu arahnya sesuai nggak.”
Kalimat-kalimat ini kelihatannya simpel, tapi powerful banget karena:
✅ Terdengar sopan
✅ Nggak menyerang
✅ Mengajak berdiskusi
✅ Tetap nunjukkin kita peduli dan pengin kontribusiKalau kita langsung bilang, “Saya nggak setuju,” atau “Kayaknya ini salah deh,” bisa-bisa malah muncul kesan defensif. Tapi kalau kita masuk lewat pertanyaan atau tambahan konteks, suasananya jadi lebih adem.
Kenapa ini penting?
Karena dalam dunia kerja—apalagi buat kamu yang baru mulai karier atau masuk tim baru—kemampuan menyampaikan pendapat tanpa bikin drama itu soft skill yang sering banget dilihat atasan. Bukan cuma soal “berani bicara”, tapi lebih ke cara kita menyampaikannya.
Dan kadang, atasan juga manusia. Mereka bisa aja kelelahan, lagi banyak tekanan, atau nggak sadar kalau ada hal yang bikin tim bingung. Makanya, ngobrol dari hati ke hati itu bisa bantu dua arah: kita lega, mereka juga jadi tahu.
🎯 Tips praktis:
1. Ambil jeda sebelum respon—tarik napas, pikirin dulu kalimatnya.
2. Pakai nada tanya daripada nada pernyataan.
3. Fokus ke solusi, bukan cuma masalahnya.
Kamu pernah nggak ngalamin momen kayak gini? Pas kamu sebenarnya nggak sepakat, tapi bingung gimana nyampainnya tanpa bikin suasana jadi kaku?
-
WIDDY FERDIANSYAH
ParticipantRockstar
5 Requirements
- Login ke website sebanyak 30 kali
- Balas Thread sebanyak 50 kali
- Buat Thread baru sebanyak 30 kali
- Bagikan thread ke media sosial sebanyak 15 kali
- Bagikan pengalaman kamu menggunakan produk mekari ke media sosial sebanyak 5 kali
2 replies
19 views
June 30, 2025 at 7:04 pmMemang benar sekali, terkadang kita harus melihat situasi juga saat selisih paham dengan atasan kita.
Kalau saya sendiri biasanya adalah jika perbedaan pendapat tersebut berkaitan dengan aturan hukum yg berlaku di negara, maka setidaknya kita sampaikan resiko ketika atasan kita tetap mau melanggar aturan yang ada.
Tetapi kalau berhubungan dengan konsep pekerjaan, atau ide-ide dalam membuat laporan, saya biasanya mengalah dan cenderung mengikuti apa yang dia mau, tetapi file dari ide saya yang lama tidak saya hapus hanya saja saya jadikan file yg berbeda dengan yg atasan saya mau.Kalau berdebat, saya biasanya hindari.
Kata-kata saya supaya ga banyak bicara atau debat dari atasan adalah
“BAIK PA/BU”/”NOTED” / “OK” -
Albert Yosua
ParticipantLegend
5 Requirements
- Login ke website sebanyak 50 kali
- Balas Thread sebanyak 75 kali
- Buat Thread baru sebanyak 60 kali
- Bagikan thread ke media sosial sebanyak 25 kali
- Bagikan pengalaman kamu menggunakan produk mekari ke media sosial sebanyak 8 kali
2 replies
19 views
June 30, 2025 at 7:05 pmKadang yang bikin kita burnout itu bukan cuma pekerjaan, tapi perasaan nggak enak gara-gara miscommunication sama atasan atau tim. Tips kalimat yang kamu bagikan sangat berguna—terdengar sopan tapi tetap asertif. Aku pribadi suka banget dengan:
“Boleh saya tambahin sedikit konteks, Pak/Bu?”
Itu membuka ruang tanpa langsung berkonfrontasi.Dari pengalaman pribadi, aku pernah juga ada situasi di mana aku merasa arahan kurang jelas, tapi bingung mau nanya gimana tanpa terkesan “mengkritik”. Waktu itu akhirnya aku pakai pendekatan tanya clarification, dan ternyata malah bikin diskusi jadi lebih terbuka. Jadi memang cara penyampaiannya sangat berpengaruh.
Nah, aku ingin lempar pertanyaan ke teman-teman di sini juga:
🗣 Gimana cara kalian mengelola rasa canggung saat harus menyampaikan pendapat yang berbeda dari atasan, terutama kalau atasan punya gaya komunikasi yang cukup tegas atau ‘to the point’?
Ada nggak kalimat-kalimat andalan yang biasa kalian pakai?Yuk sharing, biar bisa saling belajar! 👥✨
-
- You must be logged in to reply to this topic.
Login terlebih dahulu , untuk memberikan komentar.
Peringkat Top Contributor
- #1 QubeelPoints: 136
- #2 Davin KhertadinataPoints: 132
- #3 Rizka Fitrah RamadhantiPoints: 121
- #4 Asri Puspa NirmalaPoints: 74
- #5 Faisal FaisalPoints: 57
Artikel dengan topic tag terkait:
Tag : All
- Kuis Spesial Menyambut Tahun Baru 2025!11 December 2024 | General
- Mekari Community Giveaway Tiket Mekari Conference 202423 July 2024 | General
- Valentine Edition: Ungkapkan Cintamu untuk Karier & Perusahaanmu6 February 2025 | General
- Mekari Community Recap 20239 January 2024 | Mekari Update
- Cerita Bagaimana Akhirnya Saya Memilih Jurnal.id31 July 2024 | Finance & Tax