Apakah anda mencari sesuatu?

Kerja Keras Tapi Hancur Pelan-Pelan? Ini Tandanya

July 1, 2025 at 11:12 am
image
    • Lia
      Participant
      GamiPress Thumbnail
      Achievement ThumbnailAchievement Thumbnail
      Image 3 replies
      View Icon 8  views
        Up
        0
        ::

        Kadang, ini bukan soal kamu lemah.

        Tapi soal akhirnya kamu mulai mendengarkan apa yang tubuh dan pikiranmu coba teriakkan sejak lama.

        Berikut 10 tanda kalau mungkin sudah waktunya untuk meninggalkan pekerjaan, lingkungan, atau situasi yang sudah terlalu menguras diri:

        1️⃣ Kamu merasa takut atau cemas terhadap pekerjaan, bahkan saat akhir pekan.
        Misalnya, baru hari Sabtu sore tapi kamu udah gelisah mikirin hari Senin. Kalau tubuhmu langsung tegang hanya karena memikirkan pekerjaan, itu alarm bahaya dari sistem sarafmu.

        2️⃣ Kamu terus-menerus merasa lelah, meski sudah tidur cukup.
        Ini bukan sekadar capek biasa. Kamu tidur 8 jam tapi tetap bangun lesu? Stres kronis bisa bikin tubuh terus dalam mode “waspada”, jadi istirahat pun tidak menyegarkan.

        3️⃣ Kamu jadi sering sakit.
        Flu gak kelar-kelar, pusing, sakit perut, maag kambuh? Itu bisa jadi tanda kalau imunitasmu melemah akibat tekanan mental yang nggak kamu sadari.

        4️⃣ Emosi kamu jadi nggak stabil.
        Hari ini kamu marah banget, besoknya kamu mati rasa. Pekerjaan yang toksik bisa mengganggu keseimbangan emosional. Misalnya, kamu marah hanya karena hal kecil di kantor, lalu tiba-tiba merasa hampa.

        5️⃣ Kamu kehilangan semangat buat hal-hal yang dulu kamu suka.
        Dulu kamu suka ngegambar, nonton film, atau ketemu teman, tapi sekarang semuanya terasa hambar. Burnout gak cuma menyerang di tempat kerja—tapi merembet ke kehidupan pribadi.

        6️⃣ Kamu merasa panik atau bahkan menangis sebelum mulai kerja.
        Kalau setiap kali mau buka laptop atau masuk meeting kamu merasa mual, sesak, atau menangis diam-diam—itu bukan lebay. Itu sinyal nyata dari tubuhmu bahwa kamu sedang berada dalam tekanan serius.

        7️⃣ Kamu mulai ‘mengalihkan rasa sakit’.
        Scrolling medsos tanpa henti, makan junk food tiap malam, atau minum alkohol buat “tenangin diri”—itu bukan sekadar kebiasaan kecil. Itu tanda kamu lagi berusaha kabur dari sesuatu yang menyakitkan.

        8️⃣ Kamu merasa terjebak, tapi nggak tahu kenapa.
        Sering bilang, “ah, masih mending dibanding yang lain…” tapi kok tetap ngerasa sesak dan stuck? Itu intuisi kamu bicara. Jangan abaikan.

        9️⃣ Dokter menyarankan kamu untuk kurangi stres.
        Kalau sudah sampai disarankan dokter, itu bukan cuma basa-basi. Itu sinyal bahwa kesehatanmu sedang di ujung tanduk, dan butuh perubahan segera.

        🔟 Kamu takut resign, tapi lebih takut untuk tetap tinggal.
        Kalau kamu merasa seperti “terperangkap” antara dua pilihan, dan keduanya menakutkan, coba dengarkan yang tubuh dan pikiranmu minta: PILIH DIRIMU SENDIRI.

        🔁 Pernah ngalamin salah satu tanda ini, tapi kamu abaikan? Atau baru sadar sekarang? Yuk cerita di kolom komentar. Bisa jadi ceritamu ngebantu orang lain yang sedang merasa sama, tapi belum berani bicara.

      • Albert Yosua
        Participant
        GamiPress Thumbnail
        Achievement Thumbnail
        Image 3 replies
        View Icon 8  views

          Pertanyaan:
          Apakah kalian pernah mengalami tanda-tanda ini? Bagaimana cara kalian menghadapinya atau mungkin keluar dari situasi yang membuat kalian merasa terjebak? Ada tips yang bisa dibagikan untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kesehatan mental?

        • Albert Yosua
          Participant
          GamiPress Thumbnail
          Achievement Thumbnail
          Image 3 replies
          View Icon 8  views

            Bener banget, terkadang kita berpikir kalau rasa lelah, stres, atau cemas itu hanya masalah biasa, padahal itu bisa jadi tanda bahwa kita sudah terlalu lama berada di lingkungan yang tidak sehat atau terlalu membebani kita. Saya pernah merasa tanda-tanda seperti itu, terutama ketika saya merasa cemas setiap kali harus mulai bekerja—rasanya seperti ada beban yang sulit dijelaskan.

            Saya merasa hal ini sangat relevan karena seringkali kita terlalu fokus pada pencapaian dan kerja keras, sampai lupa untuk mendengarkan tubuh dan pikiran kita. Rasanya, dunia kerja sekarang ini sering kali menganggap kelelahan fisik atau mental sebagai sesuatu yang “biasa,” padahal itu bisa jadi tanda burnout yang serius.

            Tapi, yang saya coba pelajari adalah… bagaimana cara menyadari sejak awal bahwa kita sudah terjebak dalam situasi yang berbahaya bagi kesehatan kita? Terkadang kita baru menyadari setelah kondisi kita benar-benar memburuk. Saya jadi berpikir, mungkin penting untuk memiliki cara-cara untuk mengevaluasi diri sendiri secara rutin. Misalnya, apakah kita masih merasa senang dengan pekerjaan kita atau malah merasa cemas setiap harinya.

          • Lia
            Participant
            GamiPress Thumbnail
            Achievement ThumbnailAchievement Thumbnail
            Image 3 replies
            View Icon 8  views

              Terima kasih banyak, Albert, atas respons yang dalam dan reflektif 🙏
              Aku setuju banget—kadang kita terlalu terbiasa dalam mode “bertahan hidup” sampai lupa mengevaluasi: apakah ini masih sehat untuk dijalani, atau sudah saatnya berubah?

              Hal yang kamu bilang soal cemas setiap mau mulai kerja juga sangat relate. Itu bukan hal kecil, dan aku salut kamu bisa menyadarinya. Menurutku, kesadaran itu justru langkah awal yang paling penting—karena banyak dari kita baru ngeh setelah tubuh dan mental benar-benar tumbang 😔

              Salah satu hal yang aku coba terapkan sekarang adalah check-in diri mingguan. Nggak perlu ribet, cukup tanya ke diri sendiri:

              Apakah aku bangun dengan perasaan ringan atau berat?

              Apa aku masih punya energi buat hal yang aku suka di luar kerja?

              Apakah aku sedang “menghindar” atau sedang “butuh istirahat”?

              Kadang jawabannya nggak enak, tapi itu jadi alarm buat mulai bertindak—entah itu bicara ke atasan, minta jeda, atau cari cara kerja baru yang lebih sehat.

              🔁 Aku juga ingin tanya ke teman-teman lain:

              Pernah nggak kalian ngerasa stuck, tapi takut untuk ambil keputusan (kayak resign, ganti bidang, atau sekadar cuti)?
              Apa yang akhirnya bikin kalian berani berubah?

              Cerita kalian bisa bantu banyak orang yang mungkin masih diam-diam menahan semuanya sendiri.

          Viewing 3 reply threads
          • You must be logged in to reply to this topic.
          Image

          Bergabung & berbagi bersama kami

          Terhubung dan dapatkan berbagai insight dari pengusaha serta pekerja mandiri untuk perluas jaringan bisnis Anda!