Apakah anda mencari sesuatu?

  • This topic has 7 replies, 3 voices, and was last updated 1 week, 5 days ago by WIDDY FERDIANSYAH.

Lebih Bahaya dari Kerja Keras: Ketika Ide dan Usaha Diabaikan

July 31, 2025 at 12:42 pm
image
    • Lia
      Participant
      GamiPress Thumbnail
      Achievement ThumbnailAchievement Thumbnail
      Image 7 replies
      View Icon 11  views
        Up
        1
        ::

        Kata-kata César Solís ini memang kena banget ya. Intinya, orang-orang pintar itu bukan lelah karena kerja keras, tapi karena kerja kerasnya sia-sia.

        Coba deh kita bedah lebih lanjut:

        “Mereka menghabiskan berjam-jam memecahkan masalah yang diabaikan.” Pernah kan ngerasain udah mikir keras, analisis data, nyari solusi terbaik buat suatu masalah, eh ternyata hasil kerjaanmu itu gak dipake, gak dihargai, atau bahkan gak dilihat sama sekali? Rasanya kayak energi dan otakmu diperas habis, tapi hasilnya nihil. Ini yang bikin capek batin.

        “Mereka tenggelam dalam tugas-tugas yang tidak akan disentuh orang lain.” Ini mirip sama poin pertama. Tugas-tugas yang “buangan”, yang kayaknya gak penting tapi harus dikerjain. Atau tugas yang sebenernya bukan jobdesc tapi terus-terusan dilimpahin karena orang lain males ngerjain. Akhirnya, waktu dan energimu habis buat hal-hal yang gak produktif atau gak sesuai passion.

        “Mereka menawarkan ide-ide yang tidak pernah sampai ke meja.” Bayangin, kamu udah mikirin ide brilian yang bisa bikin tim atau perusahaan lebih maju. Udah disusun rapi, dipikirin matang-matang. Tapi pas mau disampein, entah gak ada yang dengerin, idenya ditolak mentah-mentah tanpa alasan jelas, atau bahkan dicuri orang lain. Kehilangan kesempatan buat berkontribusi itu bikin frustrasi.

        “Dan ketika itu sering terjadi, mereka berhenti mengangkat tangan.”
        Ini efek paling bahaya. Awalnya semangat, proaktif, tapi kalau terus-terusan merasa kerjaannya sia-sia, lama-lama jadi malas. Mereka jadi apatis, gak mau lagi ngasih ide, gak mau lagi kerja ekstra. Udah males aja.

        “Bakat yang terbuang itu sunyi pada awalnya. Tapi begitu kamu menyadarinya, biasanya sudah terlambat.”
        Ini peringatan keras buat para pemimpin atau perusahaan. Karyawan yang berbakat itu mungkin gak langsung ngeluh atau teriak-teriak. Mereka akan pelan-pelan menarik diri, jadi lebih pasif. Nah, kalau udah kayak gitu, biasanya mereka udah punya rencana lain: cari tempat di mana bakatnya lebih dihargai.

        “Orang-orang terbaik tidak menunggu penggunaan yang lebih baik. Mereka menemukannya di tempat lain.”
        Ini puncaknya. Orang-orang pintar dan berbakat punya nilai jual tinggi. Kalau mereka gak merasa diapresiasi atau kerja kerasnya sia-sia di satu tempat, mereka gak akan ragu buat pindah. Mereka akan cari lingkungan yang lebih mendukung, di mana ide-ide mereka didengar, dan kontribusi mereka dihargai. Dan ketika mereka pergi, kerugiannya besar banget buat perusahaan atau tim yang ditinggalkan.

        Jadi, kalau kamu ngerasa kayak gini, bukan berarti kamu lemah atau gak bisa kerja keras. Mungkin kamu cuma perlu lingkungan yang lebih menghargai kerja kerasmu dan memastikan gak ada usaha yang sia-sia.

        🎤 Nah, kalau kamu punya pengalaman atau cerita yang relevan banget dengan bahasan “wasted work” atau “bakat yang sia-sia” ini, yuk, bagi pengalaman dan insight kamu! Siapa tahu cerita kamu bisa menginspirasi ribuan orang lainnya 🙌

      • Albert Yosua
        Participant
        GamiPress Thumbnail
        Achievement Thumbnail
        Image 7 replies
        View Icon 11  views

          Pertanyaan buat teman-teman di sini:
          Kalau kalian pernah ngerasa usaha kalian sia-sia, apa yang kalian lakukan? Tetap bertahan sambil coba adaptasi, atau mulai cari lingkungan baru yang lebih sehat?

          • WIDDY FERDIANSYAH
            Participant
            GamiPress Thumbnail
            Achievement ThumbnailAchievement Thumbnail
            Image 7 replies
            View Icon 11  views

              Saya pernah seperti itu pa, Bahkan yang paling menyakitkan adalah ketika ide tersebut malah di klaim oleh orang lain atau atasa kita sendiri. sehingga seolah-olah dia yang berjasa dan berkontribusi dalam memecahkan masalah tersebut

            • Lia
              Participant
              GamiPress Thumbnail
              Achievement ThumbnailAchievement Thumbnail
              Image 7 replies
              View Icon 11  views

                Wah Mas Widdy, itu pasti rasanya nyesek banget ya… 😔
                Udah capek mikir, ngerjain dengan sepenuh hati, eh ujung-ujungnya malah diklaim orang lain apalagi kalau yang ngambil justru atasan sendiri. Itu bukan cuma soal ide yang dicuri, tapi juga soal hilangnya rasa aman dan percaya di tempat kerja.

                Menurutku, kondisi kayak gitu bukan cuma melelahkan secara profesional, tapi juga bisa ngaruh ke mental. Makanya penting banget ada budaya kerja yang fair dan transparan, di mana kontribusi tiap orang benar-benar dihargai.

                Kalau boleh tahu, waktu itu kamu gimana cara menghadapinya? Ada pelajaran khusus yang bisa dibagi?

              • WIDDY FERDIANSYAH
                Participant
                GamiPress Thumbnail
                Achievement ThumbnailAchievement Thumbnail
                Image 7 replies
                View Icon 11  views

                  Kalau kita tahu punya team atau atasan yang seperti itu, saya bisanya membatasi pergaulan dengan dia, mulai dari menolak ajakan makan siang bareng, menolak secara halus semua perintah dia, bahkan mengurangi ide-ide untuk berpendapat dengan team dan atasan saya tersebut

                • Lia
                  Participant
                  GamiPress Thumbnail
                  Achievement ThumbnailAchievement Thumbnail
                  Image 7 replies
                  View Icon 11  views

                    Hai Albert, pertanyaannya ngena banget. Karena jujur, aku pernah ada di posisi itu—ngerasa usaha udah all-out tapi gak berbuah apa-apa. Awalnya aku bertahan, mikirnya “mungkin ini cuma fase, mungkin aku belum cukup sabar.” Tapi makin lama, yang ada malah makin kehilangan semangat, dan mulai mempertanyakan makna kerja keras itu sendiri.

                    Sampai akhirnya aku sadar: bertahan itu bukan selalu berarti kuat. Kadang, pindah ke lingkungan yang lebih sehat justru bentuk keberanian buat jaga diri sendiri dan tetap berkembang 🌱

                • Albert Yosua
                  Participant
                  GamiPress Thumbnail
                  Achievement Thumbnail
                  Image 7 replies
                  View Icon 11  views

                    Saya sempat coba bertahan, berinisiatif terus, tapi makin lama makin terasa kayak jalan di tempat. Akhirnya saya memutuskan pindah tim, dan ternyata bedanya jauh banget. Di tempat baru, ide saya malah dikembangkan bareng-bareng, bukan cuma didengerin doang. Dan itu bikin semangat kerja balik lagi.

                  • Albert Yosua
                    Participant
                    GamiPress Thumbnail
                    Achievement Thumbnail
                    Image 7 replies
                    View Icon 11  views

                      Wah, tulisan ini benar-benar relatable banget, terutama bagian “mereka berhenti mengangkat tangan.” Saya pernah di posisi itu—ngerasa kerja keras udah maksimal, tapi gak ada impact karena gak pernah di-notice. Akhirnya jadi mikir, “buat apa capek-capek kalau akhirnya gak dihargai?”

                  Viewing 3 reply threads
                  • You must be logged in to reply to this topic.
                  Image

                  Bergabung & berbagi bersama kami

                  Terhubung dan dapatkan berbagai insight dari pengusaha serta pekerja mandiri untuk perluas jaringan bisnis Anda!