Home / Topics / Marketing & Sales / Optimalkan IE-CEPA: Peluang Besar bagi UMKM dan Dunia Usaha Indonesia
- This topic has 3 replies, 2 voices, and was last updated 2 weeks, 1 day ago by
Lia.
Optimalkan IE-CEPA: Peluang Besar bagi UMKM dan Dunia Usaha Indonesia
October 7, 2025 at 10:51 am-
-
Up::0
Halo rekan-rekan Mekari Community,
Saya ingin membagikan insight penting terkait pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Wakil Presiden Konfederasi Swiss, Guy Parmelin, yang baru saja berlangsung di Jakarta. Dalam pertemuan ini, kedua negara menegaskan kembali komitmen mereka terhadap penguatan kerja sama ekonomi melalui Indonesia–EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA).
IE-CEPA merupakan perjanjian ekonomi komprehensif antara Indonesia dan negara-negara EFTA (Swiss, Norwegia, Islandia, dan Liechtenstein) yang mulai berlaku sejak November 2021. Dalam perjalanannya, IE-CEPA sudah membawa dampak positif. Investasi Swiss di Indonesia telah mencapai lebih dari US$ 2,1 miliar dan menyerap puluhan ribu tenaga kerja. Selain itu, tren perdagangan bilateral juga menunjukkan peningkatan.
Namun, sebagaimana disampaikan oleh Menko Airlangga, pemanfaatan IE-CEPA masih perlu dioptimalkan, terutama oleh sektor UMKM. Banyak pelaku usaha kecil dan menengah belum memahami secara menyeluruh potensi kerja sama ini. Padahal, IE-CEPA dapat menjadi jembatan untuk membuka akses ekspor ke pasar Eropa, khususnya Swiss dan negara EFTA lainnya.
Beberapa poin strategis yang dibahas antara kedua pihak meliputi:
• Peningkatan diversifikasi ekspor, khususnya di sektor makanan, perikanan, dan produk bersertifikasi halal.
• Peningkatan kerja sama energi terbarukan, yang membuka peluang bagi perusahaan teknologi hijau lokal.
• Pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi dan pertukaran informasi.
• Fasilitasi UMKM dalam sertifikasi, food safety, dan pelabelan produk agar bisa bersaing di pasar internasional.
• Kolaborasi di sektor kesehatan, termasuk pembangunan rumah sakit dan uji klinis vaksin.
Dari sisi Swiss, mereka membuka peluang untuk Indonesia ikut serta dalam inisiatif global seperti Agreement on Climate Change, Trade and Sustainability (ACCTS) serta Future of Investment and Trade (FIT) Partnership, yang mengedepankan perdagangan berkelanjutan dan inklusif.
Pertanyaannya untuk kita sebagai pelaku usaha adalah: bagaimana kita bisa mengambil bagian dari peluang ini?
Bagi para pelaku UMKM dan pengusaha lokal yang ingin go global, kerja sama IE-CEPA bisa menjadi katalisator. Namun, tentu saja perlu adanya dukungan dari berbagai pihak—baik pemerintah maupun swasta—dalam hal pelatihan, pendampingan, dan akses informasi.
Saya ingin membuka diskusi:
1. Apakah rekan-rekan sudah pernah mendengar atau memanfaatkan peluang dari IE-CEPA?
2. Apa tantangan terbesar dalam ekspor produk ke Eropa yang kalian alami?
3. Apa bentuk dukungan yang paling dibutuhkan agar UMKM bisa bersaing di pasar internasional?
Mari kita diskusikan bersama. Semoga kerja sama ekonomi seperti IE-CEPA tidak hanya menguntungkan pelaku usaha besar, tetapi juga bisa menjadi tonggak kemajuan UMKM Indonesia ke kancah global.
-
Menyambung diskusi, setuju sekali bahwa optimalisasi IE-CEPA untuk UMKM masih jadi PR besar. Tantangan terbesar yang sering saya dengar dari pelaku UMKM (dan mungkin saya alami juga) adalah gap informasi dan kapasitas sertifikasi. Mengurus HACCP, ISO, atau bahkan pelabelan produk sesuai standar Eropa itu butuh biaya dan pengetahuan yang tidak sedikit. Adakah Mekari Community punya insight terkait ini?
-
Insight yang sangat informatif! Salut dengan inisiatif Menko Airlangga dan Swiss dalam mengoptimalkan IE-CEPA. Menurut saya, poin diversifikasi ekspor di sektor makanan, perikanan, dan produk halal ini sangat menjanjikan, apalagi Swiss terkenal dengan standar kualitas tingginya. Ini peluang besar untuk UMKM dengan produk premium. Sudah ada yang menjajaki pasar ini? Bagaimana proses awalnya?
-
Melihat tantangan yang ada, poin ketiga tentang ‘bentuk dukungan yang paling dibutuhkan’ jadi krusial. Saya rasa, selain pelatihan, pendampingan hands-on dari pemerintah atau asosiasi terkait sertifikasi dan standardisasi sangat penting. Mungkin bisa dibentuk semacam ‘klinik ekspor’ yang membantu UMKM one-on-one. Kolaborasi dengan marketplace global atau platform B2B juga bisa jadi solusi untuk membuka akses pasar lebih luas
-
Harapan saya, IE-CEPA ini bisa benar-benar jadi jembatan, bukan hanya janji di atas kertas. Untuk itu, kita sebagai pelaku usaha juga harus proaktif mencari informasi dan networking. Mungkin Mekari Community bisa memfasilitasi sesi webinar atau workshop khusus tentang ‘Kiat UMKM Menembus Pasar EFTA’? Mari kita jadikan diskusi ini sebagai langkah awal untuk action bersama!
-
- You must be logged in to reply to this topic.
Login terlebih dahulu , untuk memberikan komentar.
Peringkat Top Contributor
- #1
LiaPoints: 243 - #2
Amilia Desi MarthasariPoints: 76 - #3 Deni DermawanPoints: 30
- #4 Debbie Christie Ginting / Finance Team LeadPoints: 24
- #5 Veronica WidyantiPoints: 23
Artikel dengan topic tag terkait:
Tag : All
- Kuis Spesial Menyambut Tahun Baru 2025!11 December 2024 | General
- Mekari Community Giveaway Tiket Mekari Conference 202423 July 2024 | General
- 7 Hari Perjalanan Kecil Menuju Versi Terbaikmu16 September 2025 | General
- Suara Rakyat, Antara Harapan dan Tantangan4 September 2025 | General
- Karyawan Teng-Go Pulang Tepat Waktu8 July 2025 | General