Iya, aku setuju banget! Pernah punya pengalaman sebagai sales Supply Chain di FMGC walau tidak lama (karena terpaksa sih.. hehe) sedikit sharing saja. Tren dalam sales memang berubah, terutama dengan makin berkembangnya teknologi dan ekspektasi konsumen yang lebih tinggi. Metode seperti cold calling atau email template standar sering dianggap terlalu “generic” dan kurang relevan dengan kebutuhan spesifik calon pelanggan. Orang-orang sekarang lebih menghargai pendekatan yang personal dan terasa genuine.
Calon pelanggan ingin merasa bahwa perusahaan atau sales rep benar-benar memahami kebutuhan dan tantangan mereka. Pendekatan yang lebih berbasis percakapan dan relasi (seperti melalui social selling, consultative selling, atau bahkan konten yang relevan dan interaktif) jauh lebih efektif untuk membangun kepercayaan dan hubungan jangka panjang.
Personalization juga jadi kunci. Misalnya, alih-alih mengirimkan email template standar, kita bisa memanfaatkan data dan informasi yang kita punya untuk menyesuaikan pesan sesuai dengan masalah atau minat spesifik calon pelanggan.
Fokus pada human connection dalam pendekatan sales bisa memberikan dampak yang signifikan, terutama dalam jangka panjang.
Saat calon pelanggan merasa diperlakukan sebagai individu, bukan sekadar angka penjualan, mereka cenderung lebih terbuka dan merasa dihargai. Kepercayaan yang terbangun dari pendekatan ini dapat mengarah pada hubungan yang lebih kuat dan loyalitas yang lebih tinggi. Ini juga membantu menciptakan brand advocates yang dengan sukarela merekomendasikan produk atau layanan kamu ke orang lain.
Pendekatan yang fokus pada hubungan manusia lebih memungkinkan untuk memahami masalah pelanggan dengan lebih baik, sehingga solusi yang ditawarkan menjadi lebih relevan dan spesifik. Hal ini meningkatkan kemungkinan calon pelanggan untuk melakukan pembelian, karena mereka merasa bahwa produk atau layanan tersebut benar-benar bisa menjawab kebutuhan mereka.
Dengan memperlakukan pelanggan sebagai individu yang unik, kamu bisa lebih responsif terhadap kebutuhan mereka dan memberikan dukungan yang lebih baik. Pelanggan yang merasa didengar dan dipedulikan cenderung bertahan lebih lama, sehingga mengurangi churn rate atau hilangnya pelanggan.
Pelanggan yang merasa terhubung secara emosional dengan brand atau sales rep lebih cenderung membagikan pengalaman positif mereka kepada teman dan kolega. Ini memperkuat kekuatan word-of-mouth marketing yang sangat efektif dan autentik.
Banyak bisnis yang masih mengandalkan pendekatan standar dalam penjualan, jadi jika kamu mulai fokus pada human connection, ini bisa menjadi pembeda yang kuat. Ketika kompetitor menggunakan metode yang lebih transaksional, kamu bisa menonjol dengan menciptakan pengalaman yang lebih personal dan manusiawi.
Dari sisi internal, tim sales juga akan merasa lebih bersemangat jika mereka bisa membangun hubungan yang bermakna dengan pelanggan. Pendekatan yang berfokus pada hubungan manusia memberikan pengalaman yang lebih memuaskan dan meminimalkan rasa lelah akibat terus-menerus melakukan pendekatan penjualan yang kaku atau transaksional.
Dengan perubahan ini, mungkin hasilnya tidak langsung terlihat dalam jangka pendek, tetapi seiring waktu, dampaknya akan jauh lebih besar. Pelanggan akan lebih menghargai brand yang peduli dan memiliki relasi yang kuat dengan mereka.