- This topic has 3 replies, 4 voices, and was last updated 4 weeks ago by Albert yosua.
Koneksi Manusia dalam Sales: Lebih Efektif?
October 3, 2024 at 3:49 pm-
-
3 repliesUp::1
Halo rekan-rekan di Mekari Community, mau buka diskusi nih soal strategi sales yang makin berkembang. Aku perhatikan, semakin ke sini, metode sales seperti cold calling atau email template standar kayaknya makin kurang efektif, setuju nggak? Rasanya, orang-orang sekarang lebih ingin diajak ngobrol secara personal, pengen tahu kalau kita benar-benar peduli sama masalah mereka.
Aku percaya kalau kita bisa nyambung dengan pelanggan secara lebih manusiawi, misalnya lewat sesi ngobrol santai atau mendengar langsung masalah mereka, kita bisa bikin mereka lebih percaya sama kita. Kepercayaan ini yang bakal jadi fondasi buat hubungan jangka panjang, bukan cuma sekadar closing deal.
Nah, menurut kalian, seberapa besar dampaknya kalau kita mulai lebih fokus ke human connection dalam pendekatan sales kita? Ada yang punya pengalaman menarik soal ini?
-
Ujang RahmatParticipant
Piooner
4 Requirements
- Log in to website 10 times
- Reply to a topic 3 times
- Create a new topic 1 time
- Watch any video 1 time (Optional)
3 repliesOctober 3, 2024 at 5:26 pmIya, aku setuju banget! Pernah punya pengalaman sebagai sales Supply Chain di FMGC walau tidak lama (karena terpaksa sih.. hehe) sedikit sharing saja. Tren dalam sales memang berubah, terutama dengan makin berkembangnya teknologi dan ekspektasi konsumen yang lebih tinggi. Metode seperti cold calling atau email template standar sering dianggap terlalu “generic” dan kurang relevan dengan kebutuhan spesifik calon pelanggan. Orang-orang sekarang lebih menghargai pendekatan yang personal dan terasa genuine.
Calon pelanggan ingin merasa bahwa perusahaan atau sales rep benar-benar memahami kebutuhan dan tantangan mereka. Pendekatan yang lebih berbasis percakapan dan relasi (seperti melalui social selling, consultative selling, atau bahkan konten yang relevan dan interaktif) jauh lebih efektif untuk membangun kepercayaan dan hubungan jangka panjang.
Personalization juga jadi kunci. Misalnya, alih-alih mengirimkan email template standar, kita bisa memanfaatkan data dan informasi yang kita punya untuk menyesuaikan pesan sesuai dengan masalah atau minat spesifik calon pelanggan.
Fokus pada human connection dalam pendekatan sales bisa memberikan dampak yang signifikan, terutama dalam jangka panjang.
Saat calon pelanggan merasa diperlakukan sebagai individu, bukan sekadar angka penjualan, mereka cenderung lebih terbuka dan merasa dihargai. Kepercayaan yang terbangun dari pendekatan ini dapat mengarah pada hubungan yang lebih kuat dan loyalitas yang lebih tinggi. Ini juga membantu menciptakan brand advocates yang dengan sukarela merekomendasikan produk atau layanan kamu ke orang lain.
Pendekatan yang fokus pada hubungan manusia lebih memungkinkan untuk memahami masalah pelanggan dengan lebih baik, sehingga solusi yang ditawarkan menjadi lebih relevan dan spesifik. Hal ini meningkatkan kemungkinan calon pelanggan untuk melakukan pembelian, karena mereka merasa bahwa produk atau layanan tersebut benar-benar bisa menjawab kebutuhan mereka.
Dengan memperlakukan pelanggan sebagai individu yang unik, kamu bisa lebih responsif terhadap kebutuhan mereka dan memberikan dukungan yang lebih baik. Pelanggan yang merasa didengar dan dipedulikan cenderung bertahan lebih lama, sehingga mengurangi churn rate atau hilangnya pelanggan.
Pelanggan yang merasa terhubung secara emosional dengan brand atau sales rep lebih cenderung membagikan pengalaman positif mereka kepada teman dan kolega. Ini memperkuat kekuatan word-of-mouth marketing yang sangat efektif dan autentik.
Banyak bisnis yang masih mengandalkan pendekatan standar dalam penjualan, jadi jika kamu mulai fokus pada human connection, ini bisa menjadi pembeda yang kuat. Ketika kompetitor menggunakan metode yang lebih transaksional, kamu bisa menonjol dengan menciptakan pengalaman yang lebih personal dan manusiawi.
Dari sisi internal, tim sales juga akan merasa lebih bersemangat jika mereka bisa membangun hubungan yang bermakna dengan pelanggan. Pendekatan yang berfokus pada hubungan manusia memberikan pengalaman yang lebih memuaskan dan meminimalkan rasa lelah akibat terus-menerus melakukan pendekatan penjualan yang kaku atau transaksional.
Dengan perubahan ini, mungkin hasilnya tidak langsung terlihat dalam jangka pendek, tetapi seiring waktu, dampaknya akan jauh lebih besar. Pelanggan akan lebih menghargai brand yang peduli dan memiliki relasi yang kuat dengan mereka.
-
Rizki ArdiParticipant
Legend
5 Requirements
- Log in to website 50 times
- Reply to a topic 50 times (Optional)
- Watch any video 10 times (Optional)
- Create a new topic 20 times
- Reply to a topic 10 times
3 repliesOctober 4, 2024 at 10:51 amMenarik untuk dikomentari. Terutama komentarnya yang lebih panjang dari post aslinya. Hehe…
Secara umum saya setuju juga kalau pekerjaan sales harus lebih manusiawi. Dalam artian menjadikan customer, prospect, atau lead sebagai manusia bukan sekedar target atau objek. Seringkali dalam sales yang menjadi fokus adalah produk atau jasa. Padahal disini yang menjadi peran utama dan menjadi perhatian serius adalah si customer sebagai manusia.
Dan menghadapi manusia, koneksi itu sangat penting. Meskipun kita sebagai sales punya ratusan customer. Setiap customer harus dianggap sebagai individu khusus yang punya karakteristik, kebutuhan dan aspirasi khusus yang perlu didengarkan dan diperhatikan
-
Albert yosuaParticipant
Piooner
4 Requirements
- Log in to website 10 times
- Reply to a topic 3 times
- Create a new topic 1 time
- Watch any video 1 time (Optional)
3 repliesOctober 10, 2024 at 10:54 amSangat menarik sekali diskusi yang sudah berkembang ini! Saya sangat setuju dengan poin-poin yang sudah disampaikan. Memang, pendekatan sales yang lebih humanis dan personal semakin relevan di era sekarang.
Beberapa poin tambahan yang bisa kita diskusikan lebih lanjut:
• Pentingnya Keahlian Soft Skills: Selain pengetahuan produk, kemampuan berkomunikasi yang baik, empati, dan kemampuan mendengarkan secara aktif menjadi kunci dalam membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan.
• Memanfaatkan Teknologi: Meskipun kita berbicara tentang pendekatan yang lebih humanis, teknologi bisa menjadi alat bantu yang sangat berguna. Misalnya, menggunakan CRM untuk menyimpan data pelanggan, atau memanfaatkan tools untuk personalisasi pesan.
• Mengukur ROI dari Pendekatan Humanis: Bagaimana kita bisa mengukur keberhasakan pendekatan sales yang lebih personal? Apakah ada metrik khusus yang bisa digunakan?
• Tantangan yang Dihadapi: Apa saja tantangan yang sering ditemui saat mencoba menerapkan pendekatan sales yang lebih humanis dalam organisasi? Bagaimana cara mengatasinya?
• Peran Leadership: Bagaimana peran pemimpin dalam mendorong tim sales untuk mengadopsi pendekatan yang lebih humanis?
Bagi saya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan pendekatan sales yang lebih humanis:
1. Fokus pada Kebutuhan Pelanggan: Jangan hanya menjual produk atau jasa, tetapi bantu pelanggan menemukan solusi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
2. Bangun Kepercayaan: Kepercayaan adalah fondasi dari setiap hubungan. Tunjukkan keaslian, transparansi, dan keandalan.
3. Jadilah Pendengar yang Baik: Dengarkan dengan seksama apa yang pelanggan katakan. Jangan hanya menunggu giliran untuk berbicara.
4. Personalkan Setiap Interaksi: Tunjukkan bahwa Anda menghargai waktu dan perhatian pelanggan dengan memberikan pengalaman yang personal.
5. Ukur Kinerja: Meskipun pendekatannya lebih humanis, kita tetap perlu mengukur kinerja tim sales. Gunakan metrik yang relevan, seperti tingkat kepuasan pelanggan, nilai lifetime value pelanggan, dan jumlah referral.
Saya sangat tertarik untuk mendengar pengalaman dan perspektif rekan-rekan lainnya. Apa pendapat Anda tentang peran storytelling dalam sales? Atau bagaimana Anda mengukur keberhasilan pendekatan sales yang lebih personal?
Mari kita terus mengembangkan diskusi ini agar kita bisa sama-sama belajar dan tumbuh sebagai praktisi sales yang lebih efektif dan berdampak.
Bagaimana dengan Anda? Ada pengalaman menarik yang ingin Anda bagikan?
Beberapa pertanyaan tambahan yang mungkin bisa memicu diskusi lebih lanjut:
• Bagaimana Anda menggabungkan pendekatan sales yang lebih humanis dengan target penjualan yang harus dicapai?
• Apa tantangan terbesar yang Anda hadapi saat mencoba menerapkan pendekatan sales yang lebih personal di perusahaan Anda?
• Bagaimana Anda menjaga keseimbangan antara kebutuhan pelanggan dan tujuan bisnis?
Saya sangat menantikan tanggapan Anda!
-
- You must be logged in to reply to this topic.
Login terlebih dahulu , untuk memberikan komentar.
Peringkat Top Contributor
- #1 Albert yosuaPoints: 150
- #2 Ujang RahmatPoints: 58
- #3 LiaPoints: 57
- #4 Rizki ArdiPoints: 49
- #5 DICKY IBROHIMPoints: 43
Artikel dengan topic tag terkait:
Tag : All
- Mekari Community Giveaway Tiket Mekari Conference 202423 July 2024 | General
- Cerita Bagaimana Akhirnya Saya Memilih Jurnal.id31 July 2024 | Finance & Tax
- Apakah Customer Service (CS) Bisa Dijadikan Sales Juga?23 August 2024 | Marketing & Sales
- Mekari Community Recap 20239 January 2024 | Mekari Update
- Apa kata AI tentang Manfaat Koperasi Karyawan?19 September 2024 | General