Setuju sekali! Memang benar, setiap orang memiliki perspektif yang berbeda terhadap nilai uang. Terkadang, emosi dan kepuasan pribadi jauh lebih bernilai daripada sekadar angka nominal. Pembelian barang atau jasa tidak selalu tentang uang yang dibayar, tetapi juga tentang apa yang bisa dirasakan atau dicapai setelahnya.
Mengenai teknik penjualan yang disebutkan, saya setuju bahwa pendekatan seperti itu bisa jadi kurang efektif. Setiap orang memandang pengeluaran dengan cara yang berbeda, dan kenikmatan yang tertunda seperti asuransi atau properti memang tidak langsung terasa, meski pada akhirnya bisa memberikan manfaat besar. Fokus pada ROI dan manfaat jangka panjang tentu akan lebih membantu prospek memahami nilai dari produk yang ditawarkan.
Intinya, mengenali nilai emosional yang terlibat dalam setiap transaksi adalah hal yang sangat penting dalam penjualan.