Terima kasih banyak, Pak Widdy, atas pemaparannya yang sangat reflektif dan membuka mata. Saya sangat setuju bahwa budaya organisasi bukan sekadar “hiasan” atau formalitas, melainkan fondasi yang menentukan arah gerak dan daya tahan sebuah organisasi dalam jangka panjang.
Pemaparan tentang lapisan bawang itu sangat menggugah—menggambarkan betapa dalamnya nilai (values) sebagai inti dari perilaku. Kita kadang terlalu fokus pada yang terlihat di permukaan (aturan, kebijakan, sanksi), padahal akar dari semua tindakan ada di pola pikir dan nilai yang dianut bersama.
Kisah transformasi budaya di Caterpillar juga sangat menginspirasi. Menunjukkan bahwa perubahan nyata tidak cukup hanya lewat sistem dan strategi, tapi harus dimulai dari cara pandang dan keteladanan para pemimpin. Dan benar sekali, budaya itu bukan hanya soal bagaimana kita bekerja, tapi juga bagaimana kita memperlakukan manusia di dalam sistem itu.
Saya pribadi juga melihat bahwa tantangan kita di organisasi, seringkali bukan tidak adanya aturan, tapi lemahnya internalisasi nilai. Tanpa itu, peraturan hanya akan menjadi teks, bukan spirit yang menggerakkan.
Terima kasih sekali lagi, Pak, sudah mengingatkan kita semua untuk tidak hanya mengurus yang “terlihat” tapi juga yang “terasa”—karena di situlah kekuatan jangka panjang organisasi dibangun.
Salam hormat,
Albert