Tulisan ini sangat mengena, Faradila. Setuju sekali bahwa media sosial sekarang seperti pisau bermata duaβbisa jadi ruang ekspresi, tapi juga bisa jadi jebakan.
Soal oversharing, aku sendiri pernah berada di fase itu. Rasanya ada kepuasan instan saat cerita pribadi kita mendapat respons, tapi lama-lama sadar kalau nggak semua harus dibagikan. Sekarang aku lebih pilih-pilih, tanya dulu ke diri sendiri: βApakah ini akan tetap nyaman aku lihat setahun ke depan?β
Sementara soal perang opini, aku rasa ini tantangan besar kita bersama. Kadang kita lupa kalau beda pendapat itu wajar, dan diskusi nggak harus selalu menang-kalahan. Semoga makin banyak yang sadar pentingnya critical thinking, empati, dan kemampuan untuk duduk bareng meskipun nggak sepaham.
Thanks for bringing this upβtulisan yang sangat relevan buat kondisi hari ini π