Apakah anda mencari sesuatu?

  • This topic has 4 replies, 2 voices, and was last updated 1 month ago by Amilia Desi Marthasari.

10 Kebohongan yg Sering Kita Percaya dan Fakta yg Bisa Bikin Hidupmu Lebih Baik

September 18, 2025 at 10:39 am
image
    • Lia
      Participant
      GamiPress Thumbnail
      Image 4 replies
      View Icon 10  views
        Up
        1
        ::

        Kita sering dengar banyak omongan yang kedengarannya benar, tapi diam-diam omongan itu malah bikin kita stuck dan nggak maju-maju. Padahal, masalahnya bukan karena kita nggak punya kesempatan, tapi karena kita telanjur percaya sama ‘ilusi’ yang bikin kita jalan di tempat.

        Berikut 10 ‘kebohongan’ yang sering kita dengar, dan kebenaran yang bisa bikin kamu lebih bebas:

        1. Kebohongan: Uang itu satu-satunya kekayaan.

        Faktanya: Kekayaan itu bukan cuma uang. Ada juga kekayaan hubungan (punya banyak teman yang baik), kesehatan (fisik dan mental), pengetahuan (punya ilmu dan keyakinan), dan waktu (punya kebebasan waktu). Kalau kamu kaya raya tapi nggak punya itu semua, hidupmu bakal terasa kosong.

        2. Kebohongan: Teman akan selalu ada buat kita. Faktanya: Nggak semua orang yang dekat sama kamu itu benar-benar teman. Banyak yang cuma “teman kalau lagi senang”. Teman sejati itu yang tetap ada di sampingmu saat kamu lagi susah. Jaga baik-baik mereka yang seperti itu.

        3. Kebohongan: Kamu harus nunggu hoki datang.

        Faktanya: Hoki itu nggak datang sendiri. Hoki itu datang kalau kamu aktif, sering berinteraksi, dan kelihatan. Istilahnya, perbanyak “luas permukaan hoki” dengan cara sering-sering keluar, kenalan sama orang baru, dan coba hal-hal baru. Kesempatan nggak akan datang kalau kamu cuma rebahan di sofa.

        4. Kebohongan: Kalau orang lain sukses, berarti kamu gagal.

        Faktanya: Kesuksesan itu nggak terbatas. Kalau ada orang lain yang menang, itu bukan berarti kamu kalah. Rayain aja kesuksesan orang lain. Kelilingi dirimu dengan orang-orang yang saling dukung, karena sukses itu akan berlipat ganda kalau kita nggak iri.

        5. Kebohongan: Nilai dan ijazah itu penentu masa depan. Faktanya: Nilai bagus mungkin bisa buka pintu pertama, tapi nggak akan bikin kamu sukses terus-terusan. Setelah lulus, orang nggak peduli nilai IPK-mu berapa, tapi mereka peduli seberapa besar nilai yang bisa kamu berikan. Belajarlah untuk ‘menjual’ diri, visi, dan ide-idemu. Itu yang akan jadi peganganmu.

        6. Kebohongan: Dunia dijalankan oleh orang-orang hebat yang luar biasa.

        Faktanya: Kebanyakan pemimpin dan orang-orang sukses itu orang biasa yang belajar cara memanfaatkan sistem, jaringan, dan kerja keras. Ini harusnya jadi motivasi buatmu: kalau mereka bisa, kamu juga bisa. Kesuksesan itu dibangun dari ketekunan, momen yang pas, dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang, bukan karena bakat bawaan.

        7. Kebohongan: Ambil semua nasihat yang kamu dapat. Faktanya: Nasihat itu memang niatnya baik, tapi bisa menyesatkan kalau kita telan mentah-mentah. Setiap orang kasih nasihat berdasarkan pengalaman mereka, dan itu belum tentu cocok buat jalan hidupmu. Orang yang berhasil itu bisa menyaring, menyesuaikan, dan cuma pakai nasihat yang benar-benar pas buat dirinya.

        8. Kebohongan: Kamu harus jadi orang yang menarik untuk maju.

        Faktanya: Terlalu berusaha jadi orang yang menarik itu malah biasa aja. Justru, yang hebat itu adalah orang yang tertarik sama sesuatu. Orang yang penasaran, suka bertanya, pendengar yang baik, dan pengamat yang teliti bisa dapat wawasan yang lebih dalam. Rasa tertarik itu bisa membangun hubungan, dan hubungan yang baik bisa membuka pintu yang nggak bisa dibuka cuma dengan pesona.

        9. Kebohongan: Kamu butuh ide yang sempurna untuk bikin sesuatu yang keren. Faktanya: Ide bagus itu ada di mana-mana. Yang langka itu adalah eksekusinya. Kamu nggak butuh konsep yang sempurna, tapi kamu butuh disiplin untuk bertindak, mencoba, dan memperbaiki. Eksekusi itulah yang mengubah ‘sekadar ide’ jadi bisnis, gerakan, atau inovasi.

        10. Kebohongan: Buku bisa ngajarin kamu segalanya.

        Faktanya: Buku memang bisa menginspirasi dan kasih informasi, tapi pengetahuan tanpa tindakan itu cuma sia-sia. Belajar yang sesungguhnya itu terjadi saat kita melakukan, mencoba, gagal, dan mengulang. Jangan takut gagal. Gagal itu pintar, cepat, dan biarkan pengalaman jadi guru terbaikmu.

        Jadi, intinya, kebanyakan orang menjalani hidup mereka dengan percaya pada kebohongan-kebohongan ini karena mereka tidak pernah mempertanyakannya. Padahal, saat kita mulai mempertanyakan hal-hal yang selama ini dianggap benar, di situlah kebijaksanaan dimulai. Ketika kita melihat kekayaan lebih dari sekadar uang, bisa menyaring nasihat, terus penasaran, dan bertindak secara konsisten, kita berhenti hidup mengikuti skenario orang lain dan mulai menulis skenario kita sendiri

        Semoga ringkasan ini mudah dipahami, ya! Ada poin yang paling menarik buat kamu?

         

      • Amilia Desi Marthasari
        Participant
        GamiPress Thumbnail
        Image 4 replies
        View Icon 10  views

          Buatku, poin paling menarik ada di bagian “saat kita mulai mempertanyakan hal-hal yang selama ini dianggap benar, di situlah kebijaksanaan dimulai.” Karena banyak orang memang hidup di “mode otomatis” tanpa pernah menanyakan ulang: apakah ini benar-benar sesuai dengan nilai dan jalan hidupku, atau cuma ikut arus?

          • Amilia Desi Marthasari
            Participant
            GamiPress Thumbnail
            Image 4 replies
            View Icon 10  views

              Kebanyakan orang hidup mengikuti skenario orang lain, tanpa sadar percaya pada “kebenaran” yang sebenarnya hanya kebiasaan atau warisan. Tapi kebijaksanaan justru lahir saat kita mulai mempertanyakanny

            • Amilia Desi Marthasari
              Participant
              GamiPress Thumbnail
              Image 4 replies
              View Icon 10  views

                Ketika kita melihat kekayaan lebih dari sekadar uang, bisa menyaring nasihat, menjaga rasa penasaran, dan bertindak konsisten, di situlah kita berhenti sekadar ikut arus dan mulai menulis skenario hidup kita sendiri.

              • Amilia Desi Marthasari
                Participant
                GamiPress Thumbnail
                Image 4 replies
                View Icon 10  views

                  “Hidup bukan soal mengikuti skenario orang lain, tapi berani menulis cerita kita sendiri.”

            Viewing 1 reply thread
            • You must be logged in to reply to this topic.

            Peringkat Top Contributor

            1. #1
              Amilia Desi Marthasari
              Points: 64
            2. #2
              Lia
              Points: 58
            3. #3
              ALIFIAN DARMAWAN
              Points: 36
            4. #4
              Debbie Christie Ginting / Finance Team Lead
              Points: 34
            5. #5
              Deni Dermawan
              Points: 30
            Image

            Bergabung & berbagi bersama kami

            Terhubung dan dapatkan berbagai insight dari pengusaha serta pekerja mandiri untuk perluas jaringan bisnis Anda!