Apakah anda mencari sesuatu?

7 Kebiasaan Pagi yang Justru Bikin Kamu Makin Stres

May 8, 2025 at 1:17 pm
image
    • Lia
      Participant

      Legend

      5 Requirements

      1. Log in to website 50 times
      2. Reply to a topic 50 times (Optional)
      3. Watch any video 10 times (Optional)
      4. Create a new topic 20 times
      5. Reply to a topic 10 times
      GamiPress Thumbnail
      Achievement ThumbnailAchievement Thumbnail
      Image 0 replies
      Image 3 views
        Up
        0
        ::

        🚨 Rutinitas pagimu tanpa sadar bisa merusak harimu bahkan sebelum benar-benar dimulai.

        Kebiasaan-kebiasaan kecil di pagi hari ternyata bisa diam-diam memperbesar tingkat stresmu. Mungkin kamu nggak menyadarinya, tapi hal-hal sepele yang kamu lakukan setelah bangun tidur bisa jadi bom waktu yang memicu kecemasan dan tekanan sepanjang hari.

        Kuasai cara-cara perbaikan ini untuk mengubah pagimu jadi lebih tenang dan mengurangi stres secara signifikan:

        1.Memencet Tombol Tunda (Snooze) Berulang Kali:
        Setiap kali kamu menekan tombol snooze, kamu sebenarnya sedang mempermainkan siklus tidur alami tubuhmu. Alih-alih memberikan istirahat tambahan yang berkualitas, tidur yang terfragmentasi ini justru mengirimkan sinyal ke otak bahwa kamu belum mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas, yang pada akhirnya memicu respons stres dalam tubuh. Selain itu, memasang banyak alarm dengan harapan bisa “tidur sebentar lagi” justru membuat kadar kortisol (hormon stres) melonjak tanpa alasan yang jelas, mempersiapkan tubuh untuk keadaan darurat yang sebenarnya tidak ada. Alih-alih merasa lebih segar dan berenergi, kamu malah akan merasa lebih lelah secara mental dan fisik, serta lebih tegang dan mudah tersinggung sepanjang hari. Solusinya? Tetapkan satu waktu bangun yang pasti dan berkomitmenlah untuk langsung bangun saat alarm pertama berbunyi. Mungkin awalnya terasa berat dan butuh penyesuaian, tapi tubuhmu akan berterima kasih dalam jangka panjang karena ritme tidur yang lebih teratur.

        2.Terburu-buru Minum Kopi Saat Baru Bangun:
        Banyak orang yang secara otomatis mencari kopi begitu membuka mata dengan harapan bisa menghilangkan rasa kantuk dan meningkatkan fokus. Padahal, minum kopi tepat setelah bangun tidur justru bisa memperburuk lonjakan kortisol alami yang terjadi di pagi hari sebagai respons tubuh untuk membuatmu terjaga. Kombinasi antara stimulan kafein dan hormon kortisol yang sudah tinggi ini bisa meningkatkan perasaan cemas, gelisah, dan bahkan memicu jantung berdebar-debar. Tubuhmu sebenarnya punya mekanisme alami untuk memproduksi kortisol yang membantu kamu merasa lebih terjaga setelah bangun. Berilah tubuhmu waktu sekitar 90 hingga 120 menit setelah bangun sebelum menyeruput kopi pertamamu. Di waktu jeda itu, kamu bisa melakukan peregangan ringan untuk melancarkan peredaran darah, minum segelas air putih untuk rehidrasi setelah tidur, atau melakukan aktivitas ringan lain yang membantu tubuhmu “bangun” secara alami tanpa bantuan kafein instan.

        3.Membuat Terlalu Banyak Keputusan di Pagi Hari:
        Coba deh kamu perhatikan secara saksama, berapa banyak keputusan kecil namun tetap menguras energi yang harus kamu buat di pagi hari? Mulai dari memilih pakaian yang akan dikenakan untuk bekerja atau beraktivitas, menentukan menu sarapan yang paling menggugah selera, sampai mencari kunci kendaraan atau dompet yang entah terselip di antara tumpukan barang. Tanpa kamu sadari, membuat terlalu banyak keputusan di pagi hari bisa secara signifikan menguras energi mentalmu yang terbatas. Fenomena ini dikenal sebagai decision fatigue, di mana otak menjadi lelah karena harus terus-menerus memilih. Ketergesaan dan kebingungan di pagi hari menciptakan stres yang sebenarnya tidak perlu dan bisa dihindari. Cara mengatasinya? Sederhanakan rutinitas pagimu dengan mempersiapkan segala sesuatunya di malam hari sebelum tidur. Siapkan pakaian yang akan dipakai esok hari, rencanakan menu sarapan yang sederhana, dan letakkan barang-barang penting seperti kunci, dompet, dan tas di tempat yang mudah dijangkau dan selalu sama. Dengan begitu, pagimu akan terasa jauh lebih tenang, terorganisir, dan kamu bisa menghemat energi mental untuk keputusan yang lebih penting di siang hari.

        4.Menggunakan Suara Alarm yang Mengagetkan:
        Suara alarm yang keras, melengking, dan tiba-tiba bisa memicu respons fight-or-flight (lawan atau lari) dalam sistem saraf tubuhmu. Alarm tradisional yang berbunyi nyaring secara instan meningkatkan produksi hormon stres seperti adrenalin dan kortisol. Bayangkan tubuhmu yang baru saja keluar dari kondisi istirahat yang relatif tenang tiba-tiba “diserang” oleh suara bising yang mengagetkan. Tentu saja transisi yang kasar ini akan membuatmu merasa tegang, gelisah, dan tidak nyaman sepanjang pagi. Alternatif yang jauh lebih baik dan ramah bagi tubuh adalah beralih ke alarm yang lebih lembut dan bertahap, seperti alarm cahaya yang perlahan menerangi kamar secara bertahap meniru matahari terbit, atau alarm suara dengan nada-nada yang menenangkan seperti suara alam atau musik lembut yang volumenya meningkat secara perlahan. Cara bangun seperti ini akan membuat transisi dari tidur ke kondisi terjaga terasa lebih alami, tidak menimbulkan kejutan yang memicu stres, dan membuatmu merasa lebih segar.

        5.Melawan Ritme Alami Tubuhmu:
        Setiap individu dilahirkan dengan ritme sirkadian atau jam biologis internal yang unik, yang mengatur siklus tidur dan bangun serta berbagai fungsi tubuh lainnya. Ada orang yang secara alami merasa lebih berenergi dan produktif di pagi hari (morning person atau lark), sementara ada juga yang mencapai puncak aktivitasnya di malam hari (night owl atau owl). Memaksakan jadwal pagi yang terlalu dini pada orang yang secara genetik memiliki kecenderungan night owl hanya akan meningkatkan tingkat stres kronis, mengurangi kualitas tidur, dan menurunkan produktivitas. Rutinitas pagi yang “satu ukuran untuk semua” tidak akan efektif dan justru bisa merugikan bagi sebagian orang. Cobalah untuk mengenali chronotype atau tipe waktu alami tubuhmu dengan mengamati kapan kamu merasa paling berenergi dan fokus, lalu sesuaikan aktivitasmu dengan ritme tersebut sebisa mungkin. Jika kamu memang lebih produktif di malam hari, mungkin kamu bisa mengatur pekerjaan atau aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi di waktu tersebut dan melakukan tugas-tugas yang lebih ringan atau fleksibel di pagi hari.

        6.Memulai Hari dengan Olahraga Intensitas Tinggi:
        Aktivitas fisik secara teratur memang sangat baik untuk kesehatan fisik dan mental, tapi melakukannya dengan intensitas tinggi tepat setelah bangun tidur justru bisa memberikan tekanan berlebih pada tubuh dan meningkatkan hormon stres lebih lanjut. Kadar kortisol yang secara alami sudah berada pada puncaknya di pagi hari akan semakin melonjak jika kamu langsung melakukan latihan fisik yang berat seperti lari cepat atau angkat beban berat. Pilihlah gerakan yang lebih lembut, low-impact, dan mindful di pagi hari, seperti sesi yoga ringan untuk meregangkan otot dan menenangkan pikiran, berjalan kaki santai di sekitar lingkungan rumah untuk menghirup udara segar, atau melakukan peregangan sederhana di tempat tidur. Aktivitas-aktivitas ini justru bisa membantu mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan mempersiapkan tubuh untuk aktivitas yang lebih berat di kemudian hari tanpa membebani sistem saraf secara berlebihan. Olahraga intensitas tinggi bisa kamu jadwalkan di waktu lain dalam sehari ketika kadar kortisolmu sudah lebih stabil dan tubuhmu sudah lebih siap.

        7.Langsung Terjun ke “Banjir” Informasi Digital:
        Membuka email, media sosial, dan berbagai aplikasi berita segera setelah bangun tidur bisa menciptakan perasaan cemas, tertekan, dan kewalahan secara instan. Banjir informasi, notifikasi, tuntutan pekerjaan, dan perbandingan sosial yang masuk ke pikiranmu yang masih segar bisa membuatnya kewalahan dan memulai hari dengan perasaan terburu-buru dan reaktif. Memberikan dirimu waktu jeda yang tenang dan bebas dari gangguan digital sebelum memeriksa perangkat elektronik sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dan emosionalmu di pagi hari. Gunakan waktu pagi yang berharga ini untuk fokus pada diri sendiri, melakukan rutinitas yang menenangkan seperti meditasi singkat, menulis jurnal, membaca buku fisik, atau sekadar menikmati ketenangan rumah sebelum “terhubung” dengan tuntutan dunia luar. Cobalah untuk menunda memeriksa email dan media sosial setidaknya selama 30 hingga 60 menit setelah bangun tidur. Kamu akan terkejut dengan betapa lebih tenangnya pagimu dan betapa lebih fokusnya kamu dalam menjalani hari.

        Kata Akhir:

        Pagi harimu adalah fondasi yang menentukan suasana hatimu dan tingkat produktivitasmu sepanjang hari. Perubahan-perubahan kecil namun konsisten dalam kebiasaan pagi bisa mengubah stres yang melelahkan menjadi ketenangan yang memberdayakan. Investasikan waktu dan perhatian untuk menciptakan rutinitas pagi yang benar-benar mendukung kesehatan mental dan fisikmu, dan rasakan perbedaannya dalam kualitas hidupmu secara keseluruhan.

        Dari tujuh kebiasaan pagi di atas, mana yang menurutmu paling sering memengaruhimu secara negatif? Mengenali kebiasaan yang kurang baik adalah langkah pertama yang krusial untuk melakukan perubahan positif dan membangun pagi yang lebih tenang dan produktif.

    Viewing 0 reply threads
    • You must be logged in to reply to this topic.
    Image

    Bergabung & berbagi bersama kami

    Terhubung dan dapatkan berbagai insight dari pengusaha serta pekerja mandiri untuk perluas jaringan bisnis Anda!