Apakah anda mencari sesuatu?

  • This topic has 0 replies, 1 voice, and was last updated 1 day ago by Lia.

7 Kebiasaan yang Diam-Diam Merusak Kredibilitas Anda

September 16, 2025 at 10:46 am
image
    • Lia
      Participant
      GamiPress Thumbnail
      Achievement ThumbnailAchievement Thumbnail
      Image 0 replies
      View Icon 1  views
        Up
        0
        ::

        Bahkan dengan niat terbaik sekalipun, ada beberapa kebiasaan yang bisa merusak kredibilitas Anda di mata orang lain. Kebiasaan-kebiasaan ini sering kali tidak disadari, tapi dampaknya bisa sangat besar. Mari kita bahas satu per satu, lengkap dengan cara memperbaikinya.

         

        1. Berbicara Tanpa Mengatur Napas
        Apakah Anda sering berbicara terlalu cepat atau menjelaskan sesuatu secara berlebihan karena tidak ingin ada jeda hening? Atau mungkin Anda sering langsung menyambar pembicaraan tanpa memberi jeda? Ini adalah tanda bahwa Anda kurang percaya diri dengan kehadiran Anda sendiri.

         

        Cara Memperbaikinya: Perlambat tempo bicara Anda dan tarik napas dalam-dalam. Beri jeda sejenak sebelum merespons. Kehadiran Anda sudah cukup kuat tanpa harus dipenuhi oleh rentetan kata-kata.

        Contoh Situasi: Saat rapat, daripada langsung menyela untuk memberi tanggapan, coba diam sejenak, biarkan ide orang lain selesai, baru kemudian Anda bicara dengan santai.

        2. Menghindari Konflik dengan Diam
        Terkadang, demi menghindari ketegangan, Anda memilih untuk diam atau mengangguk setuju padahal sebenarnya tidak sependapat. Kebiasaan menahan masukan hanya untuk menjaga suasana damai justru bisa merusak kepercayaan.

         

        Cara Memperbaikinya: Beranikan diri untuk tidak setuju, tapi lakukan dengan hati-hati. Keheningan tidak akan membangun kepercayaan, kejujuranlah yang akan melakukannya.

        Contoh Situasi: Jika ada proyek yang arahnya kurang tepat, sampaikan pendapat Anda dengan kalimat seperti, “Saya paham arahnya, tapi mungkin ada alternatif lain yang bisa kita pertimbangkan…”

        3. Terlalu Banyak Menggunakan Bahasa “Aman”
        Apakah Anda sering menggunakan frasa-frasa tidak tegas seperti “menurutku” atau “mungkin”? Ini adalah cara untuk menghindari pendirian yang tegas agar tidak berisiko. Sayangnya, ini bisa membuat Anda terlihat kurang yakin.

         

        Cara Memperbaikinya: Berbicaralah dengan jelas dan lugas. Kehadiran dan keyakinan Anda lebih berharga daripada bahasa yang terkesan sempurna.

        Contoh Situasi: Ganti kalimat “Mungkin kita bisa coba cara ini?” menjadi “Saya yakin cara ini bisa berhasil karena…”

        4. Tersenyum Saat Merasa Tidak Nyaman
        Saat menghadapi situasi yang tidak nyaman, sering kali kita mencoba mengalihkan suasana dengan lelucon atau tersenyum. Mengabaikan momen-momen yang membutuhkan kejujuran dan ketulusan bisa merusak kredibilitas.

         

        Cara Memperbaikinya: Jadilah diri sendiri. Tunjukkan perasaan Anda yang sebenarnya. Orang akan lebih percaya pada apa yang tulus dan jujur.

        Contoh Situasi: Saat ada kritik yang menyakitkan, jangan langsung tertawa. Akui bahwa Anda merasa tidak nyaman, misalnya, “Jujur, ini sulit didengar, tapi saya akan coba pahami.”

        5. Bersembunyi di Balik Kesibukan
        Menggunakan alasan “terlalu sibuk” sebagai status permanen adalah kebiasaan yang tidak baik. Ini bisa membuat Anda melewatkan momen-momen penting karena Anda terlalu fokus pada tugas.

         

        Cara Memperbaikinya: Kehadiran yang penuh jauh lebih kuat daripada sekadar “sibuk”. Tunjukkan komitmen Anda dengan hadir sepenuhnya.

        Contoh Situasi: Daripada menjawab “Maaf, saya lagi sibuk banget,” saat diajak berdiskusi, coba katakan, “Bisa kita jadwalkan 15 menit besok? Saya ingin fokus mendengarkan.”

        6. Terlalu Sering Mengutip Orang Lain
        Apakah Anda selalu mengutip buku atau pendapat ahli alih-alih membagikan pandangan pribadi Anda? Ini bisa jadi cara untuk terlihat kredibel dengan bersandar pada otoritas orang lain.

         

        Cara Memperbaikinya: Percayai wawasan Anda sendiri. Suara Anda memiliki nilai karena didasari pengalaman hidup Anda sendiri.

        Contoh Situasi: Ganti “Seperti kata buku ‘X’, kita harusnya…” menjadi “Dari pengalaman saya, saya menemukan bahwa cara terbaiknya adalah…”

        7. Menunggu Izin untuk Berbuat Baik
        Terkadang, kita hanya mau membantu atau bersikap murah hati jika ada alasan yang jelas atau dianggap pantas. Kebiasaan ini membuat kebaikan terasa transaksional.

         

        Cara Memperbaikinya: Pimpin dengan kebaikan. Kebaikan tidak perlu pembenaran.

        Contoh Situasi: Jika Anda melihat rekan kerja kesulitan, tawarkan bantuan tanpa harus diminta. Tidak perlu ada alasan, cukup niat untuk membantu.

        Intinya,

        kredibilitas sejati dimulai saat kita berani melepas topeng dan menjadi diri sendiri yang apa adanya

    Viewing 0 reply threads
    • You must be logged in to reply to this topic.
    Image

    Bergabung & berbagi bersama kami

    Terhubung dan dapatkan berbagai insight dari pengusaha serta pekerja mandiri untuk perluas jaringan bisnis Anda!