- This topic has 10 replies, 3 voices, and was last updated 7 hours, 57 minutes ago by
Albert Yosua.
Bukan Cuma Soal Angka
October 27, 2025 at 9:56 am-
-
Up::0
Kadang kita lupa, kerja di dunia pajak dan keuangan itu bukan cuma soal angka, tapi soal manusia.
Di balik setiap laporan pajak, ada pengusaha yang lagi pusing mikirin arus kas, ada staf yang lembur menata bukti potong, ada klien yang khawatir karena surat dari KPP datang mendadak.Kita sering fokus memastikan semuanya tepat, rapi, dan patuh regulasi, tapi jarang berhenti sejenak untuk memahami: orang di balik angka itu juga sedang berjuang.
Dan di situ, empati jadi hal yang nggak kalah penting dari kemampuan teknis.Banyak kasus di mana klien atau wajib pajak merasa panik duluan sebelum tahu duduk persoalannya.
Kadang masalahnya sederhana dari yang salah unggah dokumen, lupa validasi, atau miskomunikasi antarbagian. Tapi sebelum semua itu dijelaskan, yang mereka butuh bukan pasal atau peraturan, melainkan ketenangan dan rasa aman bahwa masalahnya bisa diselesaikan bersama.Itu yang membuat profesi di bidang pajak dan keuangan punya sisi manusiawi yang sering terlupakan.
Karena buat banyak orang, urusan pajak adalah hal yang menegangkan. Dan satu respon sabar atau kata menenangkan bisa mengubah cara mereka memandang dunia perpajakan.Dunia kita mungkin terlihat kaku, tabel, kode, angka, deadline tapi di baliknya ada nilai empati yang justru bikin pekerjaan ini berarti.
Empati nggak bikin kita lemah, malah bikin kita lebih manusiawi di tengah sistem yang makin digital dan cepat.Jadi, mungkin sesekali kita perlu berhenti sejenak, bukan untuk menghitung, tapi untuk mengerti.
Karena ujungnya, kepercayaan klien atau rekan kerja lahir bukan dari seberapa cepat kita menghitung, tapi seberapa tulus kita membantu. 💬✨Bagaimana dengan teman-teman di komunitas Mekari?
Pernah nggak menghadapi klien atau rekan kerja yang panik karena urusan pajak, lalu kalian harus jadi “penenang” sekaligus problem solver? 😄
Ceritain, yuk siapa tahu kita bisa belajar dari pengalaman satu sama lain. 🤝📊 -
Benar, di balik angka dan regulasi, pekerjaan kita tetap tentang manusia.
Empati bukan sekadar sikap lembut tapi kemampuan strategis yang membangun kepercayaan dan menyelesaikan masalah dengan lebih bijak.-
Setuju banget, Amilia. Di balik angka-angka dan regulasi yang sering kita hadapi, pekerjaan kita sesungguhnya melibatkan banyak aspek manusiawi. Empati memang bukan hanya soal bersikap lembut, tapi juga kemampuan untuk memahami situasi dari sudut pandang orang lain, yang pada akhirnya membantu membangun kepercayaan. Kepercayaan itulah yang seringkali menjadi kunci dalam menyelesaikan masalah, bukan hanya dari sisi teknis, tapi juga dalam cara kita berinteraksi dengan klien.
-
Sebagai profesional di bidang yang sangat teknis, bisa jadi tantangan tersendiri untuk menemukan cara agar tetap menunjukkan empati dalam proses kerja yang kadang bisa sangat kaku. Tetapi, seperti yang kamu bilang, empati itu juga bisa menjadi alat strategis yang memperkuat hubungan jangka panjang. Itu sebabnya saya rasa penting untuk terus mengasah keterampilan ini, selain keterampilan teknis.
-
-
Saya juga pernah ada di posisi harus menenangkan klien yang panik karena salah unggah dokumen.
Dari situ saya belajar: kadang kemampuan mendengarkan jauh lebih penting daripada kemampuan menjelaskan.
Empati memang jadi jembatan antara profesionalisme dan kepercayaan-
Betul sekali, Amilia. Dalam pengalaman saya juga, seringkali klien yang panik bukan hanya butuh solusi teknis, tetapi juga butuh merasa didengar dan dimengerti. Kadang kita hanya perlu memberi ruang agar mereka bisa mengekspresikan kekhawatirannya dulu, baru setelah itu kita bisa memberikan penjelasan atau solusi dengan lebih tenang. Ini bukan hanya soal profesionalisme, tapi juga soal bagaimana kita membangun hubungan jangka panjang dengan klien, yang tentunya akan sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan mereka.
-
Seiring berjalannya waktu, saya juga merasa bahwa kemampuan untuk berempati menjadi salah satu keterampilan yang sangat penting dalam dunia kerja, terutama yang melibatkan klien atau pelanggan. Empati dapat menjadi faktor pembeda antara layanan yang biasa dan layanan yang luar biasa. Menanggapi dengan empati bisa mengubah perasaan klien yang awalnya kesal atau frustrasi menjadi lebih tenang dan percaya bahwa masalahnya bisa diselesaikan dengan baik.
-
Terkait hal tersebut, menurut kalian, apakah ada tips khusus dalam melatih empati dalam pekerjaan yang lebih fokus pada interaksi langsung dengan klien? Apakah hanya melalui pengalaman atau ada pendekatan lain yang bisa dilakukan?
-
-
Setuju banget. Di dunia yang serba cepat dan penuh angka, empati justru jadi “mata uang” paling berharga.
Kadang klien tidak butuh solusi instan, tapi butuh seseorang yang bisa menenangkan dan menunjukkan bahwa masalahnya bisa diselesaikan bersama.
Profesi pajak dan keuangan memang teknis, tapi hati manusianya lah yang membuat pekerjaan ini bermakna.-
Saya setuju sekali, Amilia. Dalam dunia yang penuh dengan deadline dan angka, seringkali kita lupa bahwa sisi manusiawi tetap menjadi hal yang sangat penting. Empati benar-benar bisa jadi penghubung antara pekerjaan yang hanya sekadar teknis dan yang penuh makna. Klien memang tidak selalu mencari solusi yang cepat, tapi mereka lebih butuh merasa didengar dan diperhatikan, terlebih ketika mereka menghadapi masalah yang membingungkan atau menakutkan.
-
Profesi di bidang pajak dan keuangan memang sering dianggap kaku dan teknis, tapi justru di situlah nilai empati bisa memberikan dampak yang besar. Menunjukkan bahwa kita peduli dengan kekhawatiran klien bisa membuat mereka lebih terbuka dan lebih percaya bahwa kita akan mencari solusi yang tepat, meskipun mungkin prosesnya tidak instan.
-
Menurut kalian, bagaimana cara menjaga keseimbangan antara tetap menunjukkan empati tanpa mengorbankan profesionalisme dan efisiensi dalam pekerjaan?
-
-
- You must be logged in to reply to this topic.
Login terlebih dahulu , untuk memberikan komentar.
Peringkat Top Contributor
- #1
LiaPoints: 332 - #2
Albert YosuaPoints: 35 - #3
Amilia Desi MarthasariPoints: 32 - #4 Debbie Christie Ginting / Finance Team LeadPoints: 30
- #5 Deni DermawanPoints: 30
Artikel dengan topic tag terkait:
Tag : All
- Kuis Spesial Menyambut Tahun Baru 2025!11 December 2024 | General
- Mekari Community Giveaway Tiket Mekari Conference 202423 July 2024 | General
- 7 Hari Perjalanan Kecil Menuju Versi Terbaikmu16 September 2025 | General
- Suara Rakyat, Antara Harapan dan Tantangan4 September 2025 | General
- Karyawan Teng-Go Pulang Tepat Waktu8 July 2025 | General