Home / Topics / Human Resource / Distributed Workforce: Tantangan dan Trik Sukesnya (Tanpa Bikin Kamu Gila!)
- This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 1 month, 3 weeks ago by
Albert Yosua.
Distributed Workforce: Tantangan dan Trik Sukesnya (Tanpa Bikin Kamu Gila!)
October 13, 2024 at 1:18 pm-
-
1 replies
Up::0Gaya hidup dan kerja udah berubah drastis, ya? Sekarang kita bisa ngobrol sama klien di Manokwari sambil rebahan di sofa, balas email dari Zimbabwe, dan rapat virtual dengan tim di Timbuktu, semua cuma pake laptop atau HP! Kebebasan kerja jarak jauh emang menggoda banget. Tapi, jangan salah, surga kerja remote ini juga punya jebakan batmannya sendiri!
Jebakan Batman Kerja Jarak Jauh:
Ngobrol Cuma Lewat Layar: Kangen Muka Asli Teman Kerja! Bayangin, kerja bareng cuma lewat video call. Susah banget kan ngerasain chemistry tim kayak lagi ngumpul ngopi bareng di kantor? Kadang, ekspresi wajah aja bisa salah interpretasi. Rasanya kayak pacaran LDR, cuma lebih banyak rapat. Mending kalau cuma salah paham dengan rekan kerja, masih bisa didiskusikan. Gimana kalau salah paham dengan klien penting?
Produktivitas: Si Musuh Bebuyutan Kerja dari Rumah! Rumah itu…surga bagi gangguan. Anak minta dibikinin susu, kucing minta dielus, Netflix manggil-manggil… Eh, deadline udah mepet! Beda banget kan sama di kantor, yang gangguan utamanya cuma si bos cerewet (maaf, Pak Bos!). Let say ga d rumah, tapi di cafe. Tetep aja kan ada pengunjung kafe yang berisik, pelayan yang wara wiri, yang bisa ganggu konsentrasi.
Zona Waktu: Rapat Tengah Malam, Siapa Takut?! Bayangin, tim kamu ada di berbagai penjuru dunia. Rapat jam 8 pagi di Jakarta, bisa jadi jam 2 pagi di London. Habis rapat, langsung tidur? Nggak, dong! Masih ada laporan yang nunggu. Jam tidur kamu jadi ga teratur, ujung-ujungnya badan ngambek, terpaksa dirawat di rumah sakit.
Teknologi: Musuh Bebuyutan No. 2! Internet lemot? Email nggak nyampe? Video call tiba-tiba putus? Pengalaman ini pasti familiar banget buat kamu yang kerja jarak jauh. Rasanya kayak lagi perang melawan koneksi internet yang super lemot. Apalagi kalau kamu lagi travelling ke tempat antah berantah. Apalagi kalau sudah ada meeting dengen banyak orang, bikin frustasi karena nge-lag
Mau Coba Kerja Jarak Jauh? Pertimbangkan Dulu Hal Ini!
Sistem kerja jarak jauh ini kayak bikin kue lapis. Ada lapisan “pusat” (perusahaan ngatur semuanya) dan lapisan “desentralisasi” (karyawan ngatur diri sendiri). Cocok nih buat kamu kalau:
- Karyawanmu tersebar di berbagai kota, bahkan negara!
- Karyawanmu pengen banget kerja dari rumah (atau pantai!).
- Karyawanmu udah terbiasa dan siap dengan tantangan kerja jarak jauh.
Kalau poin di atas cocok sama bisnismu, kerja jarak jauh bisa jadi solusi yang tepat. Tapi ingat, jangan lupa kasih tools dan fasilitas yang memadai, ya! Buat karyawan betah, bikin pengalaman kerja mereka spesial. Kalau karyawan bahagia, produktivitas pun ikut naik!
Trik Sukses Kerja Jarak Jauh (Tanpa Stres Berlebihan!):
Bangun Kepercayaan: Kayak membangun pondasi rumah, kepercayaan itu penting banget. Buat lingkungan kerja yang terbuka dan jujur. Kalau ada masalah, komunikasikan! Kepercayaan ini penting. Jangan sampai karyawan dikasih kebebasan buat WFA, malah ilang ga tau juntrungannya dengan alasan lagi di daerah yang ga ada sinyal (alasan klasik).
Komunikasi Jelas & Rutin: Jangan sampai timmu kayak kapal pecah di tengah laut, komunikasi itu penting! Pakai email, video call, grup chat, sesuaikan dengan kebutuhan. Yang penting, rutin dan jelas! Perlu ada daily check in, untuk memastikan anggota tim stay connected where ever they are.
Batasi Waktu Kerja & Istirahat: Bekerja dari rumah bukan berarti kerja 24/7! Ingat kamu itu kerja, bukan buka warung madura. Tetapkan waktu kerja yang jelas, dan pisahkan waktu kerja sama waktu istirahat. Jangan sampai kamu jadi kayak robot yang cuma kerja terus! Bahkan robot juga sebenarnya ga kerja terus, mereka juga perlu di charge.
Manfaatkan Teknologi dengan Bijak: Jangan sampai jadi budak teknologi! Pilih tools yang tepat dan mudah digunakan. Otomatisasi tugas yang bisa diotomatisasi. Gunakan AI seoptimal dan sebijak mungkin
Dengar Feedback Karyawan: Jangan cuma jadi bos yang mengeluarkan perintah. Tanyakan pendapat karyawanmu. Mereka punya ide-ide bagus yang bisa meningkatkan produktivitas dan kebahagiaan tim! Be a leader, not a boss
Berpikir Kreatif & Luar Kotak: Jangan takut bereksperimen! Coba cara kerja baru, ide-ide baru, dan cari solusi baru untuk masalah yang ada. WFA memang asyik, tapi tantangannya tak kalah menarik.
Singkatnya, kerja jarak jauh itu kayak naik roller coaster: seru, menegangkan, dan penuh tantangan. Tapi dengan strategi yang tepat, kamu bisa menaklukkan tantangan dan menikmati perjalanan yang menyenangkan!
Dan seperti halnya roller coaster. It’s not for everybody. Mereka yang lemah jantung, anak-anak, dan yang punya masalah kesehatan tidak boleh naik roller coaster. Begitupun dengan sistem kerja distributed workforce ini. Ada beberapa pengecualian dimana cara kerja ini kurang bisa diandalkan. Akan kita bahas pada tulisan selanjutnya.
-
Albert Yosua
ParticipantLegend
5 Requirements
- Log in to website 50 times
- Reply to a topic 50 times (Optional)
- Watch any video 10 times (Optional)
- Create a new topic 20 times
- Reply to a topic 10 times
1 replies
February 26, 2025 at 3:52 pmArtikel ini benar-benar mengingatkan saya akan banyak hal yang sering saya alami dalam kerja jarak jauh, Rizki! Bener banget, kerja remote itu memang menawarkan kebebasan, tapi juga banyak jebakan Batman-nya. Saya sendiri pernah merasakan betapa sulitnya menjaga produktivitas saat lingkungan rumah penuh dengan gangguan, mulai dari suara anak yang butuh perhatian, hewan peliharaan yang minta dielus, hingga godaan Netflix yang tidak ada habisnya. Bahkan, kadang rasanya waktu kerja bisa jadi nggak terbatas karena sudah nggak ada “batasan fisik” antara ruang kerja dan ruang pribadi.
Soal komunikasi, saya setuju 100%. Menjaga komunikasi yang jelas dan rutin adalah hal yang harus diutamakan, terutama dengan tim yang tersebar di berbagai zona waktu. Saya pernah mengalami pengalaman di mana perbedaan waktu yang ekstrem mengharuskan rapat tengah malam atau bahkan dini hari, dan itu bukan hal yang menyenangkan. Solusinya memang harus punya sistem komunikasi yang lebih fleksibel dan teratur, sehingga semua orang tetap merasa terhubung meskipun jarak memisahkan.
Dan soal teknologi, memang benar! Koneksi internet yang jelek atau tools yang tidak sesuai bisa jadi musuh utama, apalagi kalau rapat atau presentasi penting sedang berlangsung. Saya pernah mengalami situasi di mana koneksi internet tiba-tiba terputus saat meeting dengan klien besar. Itu bisa bikin jantung berdebar-debar! Karenanya, penting banget punya infrastruktur teknologi yang bisa diandalkan, serta tools yang membantu memperlancar pekerjaan, bukan justru menambah beban.
Namun, ada satu hal lagi yang menurut saya sangat krusial, yaitu bagaimana kita memisahkan waktu kerja dan waktu pribadi. Kadang, terlalu mudah terjebak dalam “work from home” yang berubah jadi “work all the time”. Ini adalah masalah yang banyak saya temui di banyak teman kerja jarak jauh. Mereka sering merasa harus terus tersedia 24/7, yang akhirnya bisa menyebabkan kelelahan mental dan fisik. Jadi, penting untuk memiliki batasan yang jelas, baik itu waktu kerja maupun waktu istirahat.
Dan terakhir, tentu saja, kepercayaan. Sebagai seorang leader, saya belajar bahwa memberikan kepercayaan pada tim itu sangat penting. Dengan kepercayaan, mereka bisa bekerja lebih mandiri dan merasa dihargai. Tapi, tentunya tetap ada ruang untuk komunikasi yang jelas dan transparan jika ada masalah.
Seperti yang kamu bilang, kerja jarak jauh itu seru, penuh tantangan, tapi bisa jadi pengalaman yang menyenangkan jika dikelola dengan baik. Saya setuju kalau ini bukan untuk semua orang, tapi kalau kita tahu cara menghadapinya dengan bijak, kita bisa menikmatinya tanpa merasa stres berlebihan.
Saya tunggu tulisan selanjutnya, pasti akan sangat berguna buat yang sedang mempertimbangkan atau sudah menjalani sistem kerja jarak jauh ini. Teruskan tulisan yang inspiratif ini, Rizki!
-
- You must be logged in to reply to this topic.
Login terlebih dahulu , untuk memberikan komentar.
Peringkat Top Contributor
- #1 Albert YosuaPoints: 304
- #2 LiaPoints: 130
- #3 Linda ElianaPoints: 116
- #4 WIDDY FERDIANSYAHPoints: 81
- #5 Faradila UtamiPoints: 46
Artikel dengan topic tag terkait:
Tag : All
- Kuis Spesial Menyambut Tahun Baru 2025!11 December 2024 | General
- Mekari Community Giveaway Tiket Mekari Conference 202423 July 2024 | General
- Valentine Edition: Ungkapkan Cintamu untuk Karier & Perusahaanmu6 February 2025 | General
- Mekari Community Recap 20239 January 2024 | Mekari Update
- Cerita Bagaimana Akhirnya Saya Memilih Jurnal.id31 July 2024 | Finance & Tax