Apakah anda mencari sesuatu?

  • This topic has 4 replies, 2 voices, and was last updated 1 month ago by Lia.

Indonesia Pacu Pertumbuhan Ekonomi Lewat FDI, Hilirisasi, dan Ekonomi Digital

September 22, 2025 at 11:08 am
image
    • Albert Yosua Matatula
      Participant
      GamiPress Thumbnail
      Image 4 replies
      View Icon 14  views
        Up
        0
        ::

        (Jakarta) Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 % pada tahun 2028/2029 dengan mengandalkan sejumlah strategi jangka menengah. Upaya tersebut meliputi peningkatan produktivitas menuju swasembada pangan, energi, dan air, transformasi digital, serta peningkatan investasi melalui Foreign Direct Investment (FDI) berorientasi ekspor dan investasi non-APBN. Kebijakan itu juga akan ditopang deregulasi perizinan serta sinkronisasi kebijakan fiskal dan moneter yang pro-growth.

        Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan target tersebut dalam Forum Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB). “Pak Presiden ingin pertumbuhan kita 8 %. Exactly seperti Pak Prof tadi minta, tidak ingin kita terus 5 %. 5 % ya kita extraordinary karena di negara G20 kita top 2,” ungkap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada Kamis (18/09).

        Airlangga juga menyinggung kondisi ekonomi terkini. Pada kuartal II-2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 5,12% dengan inflasi terkendali di level 2,31% (yoy). Sektor manufaktur berada dalam fase ekspansi dengan PMI 51,5, sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan penguatan. Neraca perdagangan pun terus mencatat surplus selama 63 bulan berturut-turut dengan nilai USD4,17 miliar pada Juli 2025, didukung konsumsi domestik yang tetap kuat.

        Untuk memperluas pasar ekspor, Indonesia tengah memperkuat kerja sama internasional, seperti penurunan tarif dagang dengan AS, penyelesaian perjanjian IEU-CEPA dengan Eropa, serta akselerasi aksesi OECD. Selain itu, Pemerintah juga membidik pasar Kanada, Meksiko, Inggris, dan Peru melalui kerja sama CPTPP. Di sisi lain, hilirisasi pasir silika digadang sebagai langkah strategis memperkuat industri energi terbarukan dan semikonduktor, dengan dukungan perguruan tinggi dalam pengembangan desain chip.

        Menutup sambutannya, Airlangga menekankan pentingnya pengembangan ekonomi digital sebagai sumber pertumbuhan baru. Indonesia menjadi penggagas ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) yang akan menjadi kerangka kerja sama ekonomi digital pertama di dunia. Salah satu fokusnya adalah sistem pembayaran digital lintas negara, dengan Indonesia mendorong penggunaan sistem QRIS sebagai standar regional. (Rp)

      • Lia
        Participant
        GamiPress Thumbnail
        Image 4 replies
        View Icon 14  views

          Target pertumbuhan ekonomi 8% ini ambisius tapi menarik. Selama ini kita memang stabil di kisaran 5%, dan mencapai 8% berarti harus ada lonjakan besar di produktivitas dan investasi. Pertanyaannya, apakah transformasi digital dan swasembada bisa menjadi penggerak utama untuk sampai ke sana?

        • Lia
          Participant
          GamiPress Thumbnail
          Image 4 replies
          View Icon 14  views

            Betul. Tantangannya bukan hanya di strategi makro, tapi juga di implementasi lapangan. Deregulasi dan sinkronisasi fiskal–moneter harus benar-benar terasa di level industri dan UMKM. Kalau birokrasi masih rumit, investasi asing juga akan ragu untuk masuk.

          • Lia
            Participant
            GamiPress Thumbnail
            Image 4 replies
            View Icon 14  views

              Tambahan menarik juga dari sisi kerja sama internasional. Fokus ke pasar non-tradisional seperti Kanada dan Peru lewat CPTPP bisa jadi momentum baru. Tapi jangan lupa, kita juga perlu memperkuat daya saing produk ekspor — bukan hanya mengandalkan bahan mentah seperti pasir silika.

            • Lia
              Participant
              GamiPress Thumbnail
              Image 4 replies
              View Icon 14  views

                Melihat arah kebijakan yang makin digital dan pro-ekspor, sepertinya kita memang sedang masuk ke babak baru ekonomi nasional. Tapi apakah transformasi digital dan hilirisasi ini cukup kuat untuk dorong pertumbuhan hingga 8%? Atau masih perlu gebrakan lain dari sisi SDM dan inovasi teknologi?

            Viewing 4 reply threads
            • You must be logged in to reply to this topic.

            Peringkat Top Contributor

            1. #1
              Albert Yosua Matatula
              Points: 82
            2. #2
              Edi Gunawan
              Points: 69
            3. #3
              Agus Djulijanto
              Points: 62
            4. #4
              Amilia Desi Marthasari
              Points: 52
            5. #5
              Debbie Christie Ginting / Finance Team Lead
              Points: 45
            Image

            Bergabung & berbagi bersama kami

            Terhubung dan dapatkan berbagai insight dari pengusaha serta pekerja mandiri untuk perluas jaringan bisnis Anda!