Apakah anda mencari sesuatu?

Jaga Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Berikan Lima Paket Stimulus Ekonomi Rp24,4

June 9, 2025 at 8:22 am
image
    • Albert Yosua
      Participant
      GamiPress Thumbnail
      Achievement Thumbnail
      Image 3 replies
      View Icon 2  views
        Up
        0
        ::

        Jakarta, 2/6/2025 Kemenkeu – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa pemerintah akan memberikan paket stimulus ekonomi selama Juni hingga Juli 2025. Total anggaran yang dialokasikan sebesar Rp24,44 triliun yang terdiri dari Rp23,59 triliun berasal dari APBN dan Rp0,85 triliun dari non-APBN. Tujuan diberikannya insentif ini adalah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2025 mendekati 5 persen. 

        “Kita harapkan pada kuartal II pertumbuhan ekonomi tetap bisa dijaga mendekati 5 persen dari yang tadinya diperkirakan akan melemah akibat kondisi global,” kata Menkeu usai rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin (2/6).

        Menkeu memaparkan paket stimulus ekonomi tersebut terdiri dari lima kebijakan. Pertama, diskon transportasi yang terdiri dari diskon tiket kereta sebesar 30 persen, diskon tiket angkutan laut sebesar 50 persen, dan fasilitas PPN ditanggung pemerintah (DTP) untuk tiket pesawat sebesar 6 persen. Anggaran yang disiapkan untuk memberikan diskon tersebut sebesar Rp940 miliar. 

        “Ini tentu diharapkan dengan kegiatan anak-anak libur sekolah, mereka bisa meningkatkan kegiatan ekonomi di dalam negeri dengan melakukan perjalanan di dalam negeri. Maka, diskon transportasi ini sifatnya menyeluruh kepada seluruh moda transportasi,” ujar Menkeu.

        Kedua, pemerintah juga akan memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen dengan target penerima 110 juta pengendara selama libur sekolah pada Juni hingga Juli 2025. Anggaran yang dibutuhkan untuk insentif ini sebesar Rp650 miliar. 

        “Untuk ini akan dilakukan melalui operasi non-APBN karena dalam hal ini untuk Kementerian PU sudah memberikan surat edaran kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) mengenai kebijakan diskon tarif tol tersebut,” kata Menkeu. 

        Ketiga, pemerintah memberikan dukungan kepada kelompok paling rentan dan miskin melalui penebalan bantuan sosial dengan memberikan tambahan bantuan kartu sembako senilai Rp200.000 per bulan dan bantuan pangan berupa beras sebesar 10 kg per bulan. Bantuan tersebut diberikan kepada 18,3 juta kelompok penerima manfaat (KPM) selama bulan Juni-Juli 2025 dan disalurkan satu kali di bulan Juni 2025.

        “Total anggaran yang disediakan untuk pemberian tambahan kartu sembako dan bantuan pangan adalah sebesar Rp11,93 triliun,” ujar Menkeu. 

        Keempat, pemerintah juga akan memberikan bantuan subsidi upah senilai Rp300.000 per bulan kepada 17,3 juta pekerja dengan gaji kurang dari Rp3,5 juta per bulan atau di bawah upah minimum provinsi/kabupaten/kota. Fasilitas tersebut juga diberikan kepada 288.000 guru honorer pada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan 277.000 guru honorer pada Kementerian Agama. Bantuan subsidi upah akan disalurkan sekaligus pada bulan Juni 2025 dengan anggaran yang berasal dari APBN sebesar Rp10,72 triliun

        Kelima, pemerintah akan memperpanjang diskon iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK) sebesar 50 persen bagi 2,7 juta pekerja di 6 subsektor industri padat karya selama 6 bulan. Anggaran berasal dari non-APBN sebesar Rp200 miliar. 

        “Tujuannya adalah untuk para pekerja di industri padat karya yang mendapatkan tekanan akibat berbagai situasi global dan persaingan ekspor bisa tetap mendapatkan jaminan kehilangan kerja dengan iuran yang hanya dibayarkan 50 persennya saja,” kata Menkeu. 

        Menkeu berharap seluruh stimulus tersebut dapat menjaga konsumsi rumah tangga di tengah potensi perlambatan ekonomi global, sekaligus pemerataan kesejahteraan masyarakat.

        “Dengan pertumbuhan yang kita tetap jaga, maka kemiskinan dan pengangguran terbuka juga diharapkan bisa turun lebih cepat,” ujar Menkeu. (dep/dj)

      • Lia
        Participant
        GamiPress Thumbnail
        Achievement ThumbnailAchievement Thumbnail
        Image 3 replies
        View Icon 2  views

          Kabar baik untuk kelompok rentan, buruh, guru honorer, dan pekerja padat karya. Kebijakan ini bisa memberikan nafas baru sekaligus jadi momen meningkatkan keadilan sosial. Semoga pemerintah daerah dan kementerian terkait bergerak cepat dan transparan dalam penyalurannya.

        • Albert Yosua
          Participant
          GamiPress Thumbnail
          Achievement Thumbnail
          Image 3 replies
          View Icon 2  views

            Bener banget, Lia! Paket stimulus ini ibarat vitamin booster buat ekonomi domestik — terutama buat kelompok rentan yang sering kali jadi yang paling duluan kena dampaknya saat situasi global gak menentu.

            Gue pribadi salut sama keberpihakan ke sektor buruh dan guru honorer. Tapi jujur, tantangannya sekarang bukan di kebijakan, tapi eksekusinya. Soalnya kalau distribusinya lambat atau gak tepat sasaran, dampaknya bisa gak maksimal. 😶‍🌫️

            Dan menarik juga, pemerintah mulai pakai pendekatan kombinasi antara APBN dan non-APBN. Ini jadi contoh gimana sinergi lintas sektor bisa digerakkan buat tujuan sosial-ekonomi. Semoga praktik good governance beneran dijaga ya, biar stimulus-nya gak cuma jadi headline berita doang tapi beneran nyentuh masyarakat 🌾✨

            • Lia
              Participant
              GamiPress Thumbnail
              Achievement ThumbnailAchievement Thumbnail
              Image 3 replies
              View Icon 2  views

                Setuju banget, Albert.
                Memang, kebijakan yang bagus tanpa eksekusi yang tepat itu kayak naskah film keren tapi aktornya lupa dialog. 😅

                Aku juga tertarik dengan pendekatan kombinasi APBN & non-APBN. Ini bukti bahwa keberpihakan sosial gak harus selalu bergantung pada anggaran negara semata, tapi bisa dibantu lewat kolaborasi lintas sektor termasuk BUMN, swasta, bahkan komunitas lokal.

                Tapi satu hal lagi yang penting: mekanisme pengawasan partisipatif. Masyarakat harus tahu haknya, dan harus bisa ikut mengawasi. Jangan sampai dana stimulus ini cuma numpang lewat atau berhenti di “lapisan tengah”.

                Mungkin perlu dashboard transparansi yang real-time dan bisa diakses publik. Jadi masyarakat bisa cek: siapa penerimanya, berapa jumlah bantuannya, dan sudah sampai mana. Kalau itu bisa diwujudkan, aku optimis dampaknya bakal jauh lebih besar dan merata.

          Viewing 2 reply threads
          • You must be logged in to reply to this topic.
          Image

          Bergabung & berbagi bersama kami

          Terhubung dan dapatkan berbagai insight dari pengusaha serta pekerja mandiri untuk perluas jaringan bisnis Anda!