Apakah anda mencari sesuatu?

“Karyawan pencari muka: loyalitas atau manipulasi?”

August 22, 2025 at 4:11 pm
image
    • Amilia Desi Marthasari
      Participant
      GamiPress Thumbnail
      Image 19 replies
      View Icon 7  views
        Up
        0
        ::

        Di dunia kerja, memang tipis sekali bedanya antara loyalitas tulus dengan “cari muka”. Tapi sebenarnya, ada beberapa tanda yang bisa jadi indikator:

        * Ciri Karyawan Loyal Tulus

        Konsistensi → Mereka bekerja dengan baik meskipun tidak ada atasan yang melihat.

        Fokus pada hasil → Lebih banyak bicara dengan kinerja, bukan kata-kata manis.

        Berpikir jangka panjang → Peduli pada keberlangsungan tim/perusahaan, bukan sekadar pencitraan sesaat.

        Mau ambil tanggung jawab → Tidak takut mengakui kesalahan dan belajar darinya.

        Tidak selalu butuh panggung → Bisa bekerja di balik layar tanpa harus selalu terlihat “berjasa”.

        * Ciri Karyawan “Cari Muka”

        Aktif hanya kalau ada atasan → Rajin terlihat sibuk, tapi performa biasa saja ketika tidak diawasi.

        Suka klaim kredit → Cepat menonjolkan peran sendiri, tapi lupa kontribusi tim.

        Pintar diplomasi, minim eksekusi → Bicara besar, tapi realisasinya kecil.

        Bermain politik kantor → Lebih fokus membangun citra daripada membangun kinerja.

        Enggan tanggung risiko → Maunya tampil di hal positif, tapi menghindar kalau ada masalah.
        Jadi, kuncinya ada di track record konsistensi. Atasan yang jeli biasanya tidak hanya menilai saat “lampu sorot” menyala, tapi juga melihat pola jangka panjang: apakah karyawan tetap memberi value meski tidak diperhatikan.

        * Tips untuk Atasan Membedakannya

        Lihat konsistensi jangka panjang → loyalitas sejati kelihatan bukan di satu-dua momen.

        Amati kontribusi nyata vs pencitraan → hasil kerja lebih objektif daripada kata-kata.

        Uji di situasi sulit → orang yang tulus biasanya muncul saat krisis, bukan hanya saat panggung ada.
        Perhatikan relasi dengan tim lain → loyal sejati membangun, pencari muka cenderung menjatuhkan.

        Jadi menurut anda apakah karyawan pencari muka sebenarnya lebih berbahaya atau justru bermanfaat bagi perusahaan?

      • Albert Yosua
        Participant
        GamiPress Thumbnail
        Achievement Thumbnail
        Image 19 replies
        View Icon 7  views

          Terima kasih, Kak Amilia, atas penjelasan yang sangat detail dan menarik tentang perbedaan antara karyawan loyal dan karyawan yang cenderung mencari muka. Saya setuju dengan banyak poin yang Kak Amilia sampaikan, terutama tentang pentingnya konsistensi dalam menilai loyalitas seorang karyawan. Dalam dunia kerja yang sering kali penuh dengan dinamika, banyak karyawan mungkin merasa perlu untuk menunjukkan “keberadaan” mereka dengan cara yang bisa saja terkesan sebagai pencitraan, meskipun pada dasarnya mereka ingin menunjukkan loyalitasnya.

          • Amilia Desi Marthasari
            Participant
            GamiPress Thumbnail
            Image 19 replies
            View Icon 7  views

              salah satu dampak yang positif dari “pencari muka” ialah bisa meningkatkan standar kinerja tim

              Ketika ada karyawan yang selalu ingin tampil bagus di mata atasan, ia cenderung bekerja lebih keras atau lebih cepat menyelesaikan tugas. Hal ini bisa “menular” pada rekan lain yang merasa perlu menunjukkan performa yang setara, sehingga standar produktivitas tim ikut naik.

          • Albert Yosua
            Participant
            GamiPress Thumbnail
            Achievement Thumbnail
            Image 19 replies
            View Icon 7  views

              Namun, saya juga berpikir bahwa dalam situasi tertentu, karyawan yang terlihat sering “cari muka” bisa jadi tidak sepenuhnya berniat buruk. Kadang, hal ini bisa dipengaruhi oleh tekanan dari lingkungan kerja atau bahkan ketidakpastian dalam hubungan kerja dengan atasan. Ketika seorang karyawan merasa perlu menonjolkan diri, bisa jadi mereka sedang berusaha untuk menunjukkan bahwa mereka berharga bagi perusahaan. Tentu saja, ini menjadi masalah ketika hal tersebut berlebihan atau lebih mengutamakan pencitraan daripada hasil nyata.

            • Albert Yosua
              Participant
              GamiPress Thumbnail
              Achievement Thumbnail
              Image 19 replies
              View Icon 7  views

                Kak Amilia juga menyebutkan pentingnya melihat konsistensi dalam jangka panjang, dan saya sangat sepakat dengan itu. Karyawan yang selalu bekerja dengan baik meskipun tanpa sorotan memang lebih bisa dipercaya, dan dalam banyak kasus, mereka lebih memikirkan keberlangsungan tim daripada sekadar pencitraan sesaat. Namun, di sisi lain, saya juga merasa ada tantangan besar bagi atasan untuk benar-benar bisa membedakan antara yang tulus dan yang hanya sekadar “cari muka”.

              • Albert Yosua
                Participant
                GamiPress Thumbnail
                Achievement Thumbnail
                Image 19 replies
                View Icon 7  views

                  Apalagi dalam lingkungan kerja yang penuh dengan berbagai kepentingan dan politik kantor, kadang-kadang kita sulit untuk melihat dengan jelas siapa yang benar-benar loyal dan siapa yang hanya mengejar keuntungan pribadi. Itu sebabnya saya rasa penting juga bagi perusahaan untuk memberikan ruang bagi karyawan untuk menunjukkan kontribusi mereka dalam berbagai bentuk, tidak hanya melalui “panggung” yang sering kali bersifat formal.

                • Albert Yosua
                  Participant
                  GamiPress Thumbnail
                  Achievement Thumbnail
                  Image 19 replies
                  View Icon 7  views

                    Pertanyaan:

                  • Albert Yosua
                    Participant
                    GamiPress Thumbnail
                    Achievement Thumbnail
                    Image 19 replies
                    View Icon 7  views

                      Menurut Kak Amilia, apa yang bisa dilakukan perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendorong karyawan untuk lebih fokus pada kinerja dan hasil nyata, daripada terjebak dalam pencitraan atau politik kantor? Apakah ada pendekatan khusus yang bisa diterapkan untuk memastikan bahwa setiap karyawan merasa dihargai tanpa harus merasa perlu “cari muka”?

                    • Albert Yosua
                      Participant
                      GamiPress Thumbnail
                      Achievement Thumbnail
                      Image 19 replies
                      View Icon 7  views

                        Selain itu, di sisi atasan, bagaimana cara terbaik untuk menilai karyawan yang mungkin lebih pendiam atau tidak terlalu menonjol, namun tetap konsisten dan produktif dalam bekerja? Adakah cara khusus untuk memastikan mereka tidak terabaikan hanya karena mereka tidak terlihat “aktif” di depan atasan?

                      • Albert Yosua
                        Participant
                        GamiPress Thumbnail
                        Achievement Thumbnail
                        Image 19 replies
                        View Icon 7  views

                          Terakhir, menurut Kak Amilia, apakah mungkin ada situasi di mana karyawan yang tampaknya sering mencari muka justru membawa dampak positif bagi tim atau perusahaan? Misalnya, apakah mereka bisa jadi memotivasi rekan-rekannya untuk lebih aktif berpartisipasi dalam proyek tertentu atau mendorong tim untuk bekerja lebih keras?

                          • Amilia Desi Marthasari
                            Participant
                            GamiPress Thumbnail
                            Image 19 replies
                            View Icon 7  views

                              meski sifatnya bisa mengganggu kalau tidak dikelola, energi “cari muka” bisa diarahkan agar berdampak positif. Kuncinya ada di manajemen tim dan atasan: apakah mampu menyalurkan perilaku itu ke arah produktif (misalnya lewat sistem penghargaan berbasis hasil, bukan sekadar citra).

                            • Amilia Desi Marthasari
                              Participant
                              GamiPress Thumbnail
                              Image 19 replies
                              View Icon 7  views

                                Iya, mungkin sekali. Fenomena “cari muka” sering dipandang negatif karena kesannya lebih fokus ke citra pribadi daripada kontribusi nyata.

                            • Lia
                              Participant
                              GamiPress Thumbnail
                              Achievement ThumbnailAchievement Thumbnail
                              Image 19 replies
                              View Icon 7  views

                                Menurut saya, karyawan pencari muka bisa bermanfaat sesaat karena mereka pandai “menjual citra” tim di depan atasan atau pihak luar—seolah-olah tim terlihat solid dan produktif. Tapi jangka panjang lebih berbahaya, karena bisa menurunkan moral rekan kerja dan menggeser fokus dari kinerja nyata ke pencitraan semata.

                                • Albert Yosua
                                  Participant
                                  GamiPress Thumbnail
                                  Achievement Thumbnail
                                  Image 19 replies
                                  View Icon 7  views

                                    Terima kasih atas perspektifnya, Kak Lia! 🙏

                                  • Albert Yosua
                                    Participant
                                    GamiPress Thumbnail
                                    Achievement Thumbnail
                                    Image 19 replies
                                    View Icon 7  views

                                      Poin tentang karyawan yang “pencari muka” memang cukup menarik sekaligus kompleks, karena di permukaan mereka tampak loyal atau aktif, tapi di balik itu bisa saja menyimpan dampak negatif terhadap dinamika tim. Saya setuju bahwa pencitraan semata tanpa kontribusi nyata justru bisa jadi bumerang dalam jangka panjang.

                                    • Albert Yosua
                                      Participant
                                      GamiPress Thumbnail
                                      Achievement Thumbnail
                                      Image 19 replies
                                      View Icon 7  views

                                        Apa yang Kak Lia sampaikan tentang efek jangka panjang—terutama terhadap moral tim—sangat relevan dengan realita di banyak tempat kerja. Ketika satu orang terlalu fokus pada “menjual citra” pribadi atau tim di hadapan atasan, biasanya hal itu membuat rekan-rekan lainnya merasa tidak dihargai, bahkan enggan untuk menunjukkan inisiatif karena merasa usahanya akan dibayang-bayangi oleh pencitraan orang lain.

                                      • Albert Yosua
                                        Participant
                                        GamiPress Thumbnail
                                        Achievement Thumbnail
                                        Image 19 replies
                                        View Icon 7  views

                                          Namun di sisi lain, saya juga melihat bahwa kemampuan komunikasi dan menonjolkan hasil kerja di hadapan atasan memang penting—selama dilakukan dengan jujur dan proporsional. Tantangannya adalah: bagaimana membedakan antara pencitraan yang manipulatif dan komunikasi kinerja yang sehat? Ini jadi dilema tersendiri bagi banyak karyawan.

                                        • Albert Yosua
                                          Participant
                                          GamiPress Thumbnail
                                          Achievement Thumbnail
                                          Image 19 replies
                                          View Icon 7  views

                                            Menurut saya, di sinilah peran leadership dan budaya organisasi sangat menentukan. Jika pemimpin bisa mengenali kontribusi nyata dan menciptakan sistem apresiasi yang adil dan transparan, maka ruang untuk pencitraan berlebihan bisa ditekan. Sebaliknya, jika atasan hanya menilai berdasarkan siapa yang paling vokal atau sering muncul, maka pencari muka akan terus mendapat panggung.

                                          • Albert Yosua
                                            Participant
                                            GamiPress Thumbnail
                                            Achievement Thumbnail
                                            Image 19 replies
                                            View Icon 7  views

                                              Saya juga penasaran, Kak Lia—bagaimana cara kita (sebagai rekan kerja) menghadapi tipe karyawan seperti ini, tanpa menimbulkan konflik terbuka? Apakah ada pendekatan tertentu yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan tim, sekaligus tetap profesional dalam bersikap terhadap mereka?

                                            • Albert Yosua
                                              Participant
                                              GamiPress Thumbnail
                                              Achievement Thumbnail
                                              Image 19 replies
                                              View Icon 7  views

                                                Dan terakhir, menurut Kakak, apakah “pencitraan” itu selalu buruk? Atau justru bisa dimanfaatkan dalam batas wajar, asalkan tetap mengedepankan integritas dan kerja nyata? Saya sangat tertarik dengan pendapat Kakak soal ini, karena bisa jadi pembelajaran penting untuk semua profesional di berbagai bidang.

                                          Viewing 9 reply threads
                                          • You must be logged in to reply to this topic.
                                          Image

                                          Bergabung & berbagi bersama kami

                                          Terhubung dan dapatkan berbagai insight dari pengusaha serta pekerja mandiri untuk perluas jaringan bisnis Anda!