Apakah anda mencari sesuatu?

Karyawan Teng-Go Pulang Tepat Waktu

July 8, 2025 at 10:23 am
image
    • Agus Salam
      Participant
      GamiPress Thumbnail
      Image 2 replies
      Image 9 views
        Up
        0
        ::

        Kalau dengar istilah “teng go”, yang terbayang pasti karyawan yang langsung pulang tepat waktu begitu jam kerja selesai. Buat sebagian orang, ini dianggap cuek. Tapi sebenarnya, kalau kita lihat dari dua sisi—karyawan dan perusahaan—maknanya bisa beda banget.

        Dari sisi karyawan, pulang tepat waktu itu bukan berarti males kerja. Justru itu bentuk profesionalisme. Mereka datang tepat waktu, kerja maksimal selama jam kerja, lalu pulang sesuai jam. Bukan kabur. Mereka tahu prioritas. Ada yang ingin langsung pulang karena punya tanggung jawab di rumah, ada yang pengen rehat dan recharge, atau sekadar ingin punya waktu untuk diri sendiri. Intinya, mereka merasa sudah menyelesaikan apa yang perlu diselesaikan hari itu. Jadi ya wajar kalau langsung pulang.

        Ada juga yang bilang, teng go itu cara mereka menjaga batas. Nggak semua hal harus dikerjakan lembur. Kalau bisa dikerjakan efisien selama jam kerja, kenapa harus nunggu malam? Buat mereka, hidup bukan cuma soal kerja. Ada keluarga, kesehatan mental, dan kehidupan pribadi yang juga penting dijaga.

        Sekarang kita lihat dari sudut pandang perusahaan. Di satu sisi, karyawan yang teng go bisa jadi tanda kalau mereka pintar mengatur waktu, kerja efektif, dan nggak ngaret. Perusahaan juga bisa menganggap itu sebagai hasil dari manajemen kerja yang baik. Lingkungan kerja yang sehat memang seharusnya nggak mengandalkan lembur terus-menerus.

        Tapi di sisi lain, kalau seorang karyawan teng go tapi pekerjaannya masih belum kelar, atau sering lepas tanggung jawab, itu juga bisa jadi masalah. Perusahaan bisa merasa dia kurang punya inisiatif atau fleksibilitas, apalagi kalau timnya lagi ngebut ngejar deadline. Di situ, teng go bisa dianggap sebagai kurang peduli.

        Intinya, pulang tepat waktu itu bukan soal niat kabur. Tapi soal bagaimana seseorang mengelola tugasnya dengan baik, menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, dan tahu kapan waktunya kerja, kapan waktunya istirahat.

        Buat perusahaan, penting juga untuk ngasih ruang dan budaya kerja yang sehat, biar orang gak bangga karena lembur tiap hari, tapi bangga karena kerja efisien dan bisa pulang on time.

        Dan buat karyawan, teng go itu oke, selama semua tugas yang jadi tanggung jawabnya udah diberesin. Tapi kalau belum kelar, ya ada baiknya komunikasi, bantu tim, atau atur waktu lebih bijak.

        Pulang tepat waktu itu bukan soal “kerja seminimal mungkin”, tapi soal keseimbangan. Kalau kerja udah beres, pulang bukan hal yang harus merasa bersalah.

      • WIDDY FERDIANSYAH
        Participant
        GamiPress Thumbnail
        Achievement ThumbnailAchievement Thumbnail
        Image 2 replies
        Image 9 views

          Saya setuju sekalu, dengan konsep pulang tepat waktu itu “Bukan seminimal mungkin” tetapi soal keseimbangan. Artinya klo pekerjaan sudah selesai silahkan boleh pulang, tetapi klo pekerjaan belum selesai,sebaiknya disleesaikan dahulu baru pulang

        • Albert Yosua
          Participant
          GamiPress Thumbnail
          Achievement Thumbnail
          Image 2 replies
          Image 9 views

            Saya pribadi termasuk yang dulu sempat menganggap “teng go” itu kurang punya semangat ekstra. Tapi semakin ke sini, saya sadar justru banyak rekan kerja yang pulang tepat waktu karena mereka disiplin, fokus, dan tahu cara mengelola waktu dengan efektif. Malah kadang mereka lebih produktif dibanding yang suka lembur tapi kurang terarah.

            Yang menarik buat saya adalah poin tentang komunikasi. Menurut saya, kunci utamanya memang ada di situ. Kalau memang pekerjaan belum selesai tapi harus pulang karena alasan tertentu, asal dikomunikasikan dengan jelas ke tim, itu bisa jadi solusi win-win.

            Saya jadi penasaran:
            Bagaimana cara membangun budaya kerja yang mendukung teng go tanpa membuat rekan kerja atau atasan merasa kita “kurang effort”? Apakah harus dibuat aturan atau cukup lewat keteladanan?

        Viewing 2 reply threads
        • You must be logged in to reply to this topic.
        Image

        Bergabung & berbagi bersama kami

        Terhubung dan dapatkan berbagai insight dari pengusaha serta pekerja mandiri untuk perluas jaringan bisnis Anda!