- This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 1 hour, 18 minutes ago by
Albert Yosua.
“Nggak Enakan Izin? Yuk, Obrolin Budaya Kerja yang Sehat”
June 6, 2025 at 4:49 pm-
-
1 replies
7 views
Up::0Dalam dunia kerja, loyalitas dan tanggung jawab adalah dua nilai yang sangat dijunjung tinggi. Namun, di balik nilai-nilai itu, ada satu kebiasaan yang sering kali merugikan banyak karyawan—terutama di Indonesia—yaitu rasa “nggak enakan” saat ingin izin tidak masuk kerja.
Bayangkan ini: seorang karyawan merasa tidak enak badan, mungkin demam atau pusing hebat. Tapi alih-alih beristirahat dan memulihkan diri, ia tetap memaksakan diri untuk datang ke kantor. Alasannya? Takut dikira malas, takut dianggap tidak profesional, atau lebih parah lagi, takut membuat beban kerja rekan-rekannya bertambah. Akarnya? Rasa “nggak enakan”.
Apa Itu Budaya “Nggak Enakan”?
“Nggak enakan” adalah bentuk rasa tidak nyaman karena takut menyusahkan atau mengecewakan orang lain. Dalam konteks kerja, ini muncul saat karyawan merasa bersalah untuk mengambil haknya—seperti hak untuk sakit, cuti, atau bahkan sekadar istirahat.
Budaya ini bisa berakar dari:
Pola komunikasi atasan-bawahan yang kaku.
Budaya kerja yang menilai kehadiran fisik lebih tinggi dari produktivitas.
Lingkungan kerja yang tidak mendukung keseimbangan kerja dan hidup.
Dampak Buruk Rasa “Nggak Enakan”
Rasa “nggak enakan” yang terus dibiarkan akan menimbulkan banyak kerugian, baik untuk karyawan maupun perusahaan:
1. Kesehatan Menurun: Tubuh yang dipaksakan bekerja saat sakit bisa memicu kondisi lebih parah, bahkan menular ke rekan kerja lain.
2. Produktivitas Menurun: Orang yang bekerja dalam kondisi tidak prima biasanya tidak bisa memberikan performa maksimal.
3. Burnout: Menumpuknya tekanan batin karena merasa tidak bisa jujur pada diri sendiri dan kebutuhan pribadi bisa berujung pada kelelahan mental yang serius.
Mengambil Hak Izin Adalah Hal yang Normal
Setiap karyawan memiliki hak untuk beristirahat ketika memang diperlukan. Izin tidak masuk karena sakit, urusan keluarga, atau kondisi darurat bukanlah bentuk kemalasan—melainkan bagian dari manajemen diri yang sehat. Karyawan bukan robot. Mereka manusia yang butuh waktu untuk pulih, berpikir jernih, dan menjaga kesehatan fisik serta mentalnya.
Peran Perusahaan dan Atasan
Untuk memutus budaya “nggak enakan”, perusahaan perlu:
Membangun komunikasi yang terbuka dan suportif: Karyawan harus merasa aman untuk bicara soal kondisi mereka tanpa takut dihakimi.
Memberi contoh dari atas: Jika atasan bisa izin dengan sehat dan jelas, bawahan akan merasa lebih nyaman untuk melakukan hal yang sama.
Menyusun sistem kerja yang fleksibel dan empatik: Memberi ruang untuk work from home saat dibutuhkan, atau rotasi kerja saat ada karyawan yang izin.
Penutup
Bekerja dengan komitmen tinggi adalah hal yang baik. Tapi mengorbankan diri sendiri demi menjaga citra atau menghindari rasa bersalah bukanlah solusi jangka panjang. Kesehatan—baik fisik maupun mental—adalah aset utama bagi karyawan. Dan mengambil waktu untuk istirahat saat dibutuhkan adalah bentuk tanggung jawab, bukan penghindaran.
Sudah saatnya kita meninggalkan budaya “nggak enakan” dan menggantinya dengan budaya kerja yang lebih sehat, jujur, dan saling percaya.
🗣️ Yuk ngobrol! Kamu sendiri tipe yang gampang izin atau suka mikir berkali-kali?
Pernah ada pengalaman nggak enak soal izin di kerjaan? Cerita dong di kolom komentar! 👇 -
Albert Yosua
ParticipantLegend
4 Requirements
- Log in to website 50 times
- Reply to a topic 50 times (Optional)
- Watch any video 10 times (Optional)
- Create a new topic 20 times
1 replies
7 views
June 7, 2025 at 2:01 amAku pribadi termasuk yang dulu sering banget mikir berkali-kali sebelum izin, bahkan waktu lagi benar-benar nggak enak badan. Rasanya campur aduk—antara takut ngecewain tim, khawatir dianggap nggak profesional, sampai merasa bersalah karena kerjaan jadi numpuk ke orang lain.
Tapi setelah ngalamin burnout di pekerjaan sebelumnya, aku jadi sadar: izin itu bukan egois, tapi perlu. Justru dengan istirahat, aku bisa balik kerja dengan kondisi lebih baik dan hasil kerja yang lebih maksimal.
-
- You must be logged in to reply to this topic.
Login terlebih dahulu , untuk memberikan komentar.
Peringkat Top Contributor
- #1 WIDDY FERDIANSYAHPoints: 556
- #2 QubeelPoints: 134
- #3 Davin KhertadinataPoints: 132
- #4 Albert YosuaPoints: 109
- #5 Linda ElianaPoints: 95
Artikel dengan topic tag terkait:
Tag : All
- Kuis Spesial Menyambut Tahun Baru 2025!11 December 2024 | General
- Mekari Community Giveaway Tiket Mekari Conference 202423 July 2024 | General
- Valentine Edition: Ungkapkan Cintamu untuk Karier & Perusahaanmu6 February 2025 | General
- Mekari Community Recap 20239 January 2024 | Mekari Update
- Cerita Bagaimana Akhirnya Saya Memilih Jurnal.id31 July 2024 | Finance & Tax