Apakah anda mencari sesuatu?

  • This topic has 3 replies, 2 voices, and was last updated 2 days, 16 hours ago by Amilia Desi Marthasari.

Offline adalah kemewahan baru.

October 14, 2025 at 2:50 pm
image
    • Lia
      Participant
      GamiPress Thumbnail
      Image 3 replies
      View Icon 6  views
        Up
        0
        ::

        Bukan hanya secara fisik, tapi juga secara mental dan emosional.

        Kadang, kita harus sengaja memutus koneksi agar bisa kembali terhubung dengan diri sendiri dan orang-orang yang berarti dalam hidup. Kecerdasan emosional mengajarkan kita satu hal penting: kita berhak mendapatkan istirahat yang berkualitas.

        Kenapa?
        Karena hanya dengan istirahat yang sadar dan penuh niat, kita bisa benar-benar hidup dengan utuh, merasakan kehadiran, membangun koneksi yang hangat dengan orang lain, dan menikmati perjalanan hidup tanpa terburu-buru.

        Masalahnya, kita terbiasa merasa bersalah kalau tidak produktif. Kita merasa harus terus berjalan, terus mengejar sesuatu, meski tubuh dan pikiran sudah lelah. Padahal, terus memaksa diri hanya akan menjauhkan kita dari hidup yang sebenarnya ingin kita capai, hidup yang tenang, sehat, dan punya ruang untuk bernapas.

        Kemewahan yang sebenarnya adalah ketika kita punya kebebasan untuk memilih apa yang penting, menjaga energi, dan berkata: “Sekarang waktunya aku istirahat.”

        Karena saat kita beristirahat dengan sadar, kita tidak hanya melepaskan lelah—kita sedang membangun kembali kejernihan pikiran, ketenangan hati, dan kekuatan untuk kembali menghadapi hidup dengan versi diri terbaik.

        Berikut beberapa cara sederhana untuk mendapatkan kejernihan dan kembali hadir sepenuhnya dalam hidup:

        1. Habiskan waktu dengan keluarga atau teman
          Temani mereka tanpa distraksi. Rasakan hadirnya momen kecil yang sering kita lewatkan.
        2. Dekat dengan alam
          Jalan kaki, berlari, bersepeda, berenang, atau sekadar duduk diam menghirup udara segar bisa menyembuhkan pikiran.
        3. Tulis dengan tangan
          Menulis jurnal atau mencoretkan sketsa mampu membantu kita memahami diri sendiri dengan lebih jernih.
        4. Jauhkan diri dari gadget
          Baca buku, main kartu, susun puzzle—biarkan otak merasakan ketenangan tanpa notifikasi.
        5. Lakukan kebaikan kecil
          Kirim pesan menanyakan kabar, ucapkan terima kasih, atau cukup beri senyum—kebaikan kecil menambah energi positif.
        6. Rapikan hidup
          Merapikan barang, menyederhanakan aktivitas, dan hanya menyimpan hal yang penting membantu kita merasa lebih ringan.

        Ingat: mengambil jeda bukan berarti berhenti berkembang. Justru, dengan mengisi ulang energi, kita bisa kembali pada hidup dengan kesadaran penuh dan hati yang lebih lapang.

        Apakah kamu juga merasakan bahwa saat berhenti sejenak, justru kamu lebih mengenali diri dan orang-orang di sekitarmu?

      • Amilia Desi Marthasari
        Participant
        GamiPress Thumbnail
        Image 3 replies
        View Icon 6  views

          Ya, betul sekali Kak Lia
          Berhenti sejenak,,,entah dengan menarik napas dalam, berjalan tanpa tujuan, atau sekadar diam tanpa gawai,,,,sering kali justru membuka ruang untuk mendengar ulang suara hati kita yang selama ini tenggelam oleh rutinitas.

          • Amilia Desi Marthasari
            Participant
            GamiPress Thumbnail
            Image 3 replies
            View Icon 6  views

              Dalam keheningan itu, kita bisa menyadari:

              Apa yang sebenarnya membuat kita lelah,

              Siapa yang benar-benar memberi ketenangan,

              Dan hal-hal sederhana yang selama ini kita abaikan.

            • Amilia Desi Marthasari
              Participant
              GamiPress Thumbnail
              Image 3 replies
              View Icon 6  views

                Saat energi terisi ulang, pikiran menjadi lebih jernih dan hati lebih lapang.
                Kita tidak lagi bereaksi secara impulsif, tapi merespons dengan kesadaran.
                Lucunya, dengan “melambat”, justru kita menemukan ritme hidup yang lebih utuh.

          Viewing 1 reply thread
          • You must be logged in to reply to this topic.

          Peringkat Top Contributor

          1. #1
            Lia
            Points: 243
          2. #2
            Amilia Desi Marthasari
            Points: 76
          3. #3
            Deni Dermawan
            Points: 30
          4. #4
            Debbie Christie Ginting / Finance Team Lead
            Points: 24
          5. #5
            Veronica Widyanti
            Points: 23
          Image

          Bergabung & berbagi bersama kami

          Terhubung dan dapatkan berbagai insight dari pengusaha serta pekerja mandiri untuk perluas jaringan bisnis Anda!