Apakah anda mencari sesuatu?

Pegawai Pajak Dapat Sentimen Negatif Soal SP2DK, Begini Respons DJP

November 24, 2025 at 1:43 pm
image
    • Albert Yosua
      Participant
      GamiPress Thumbnail
      Image 4 replies
      View Icon 3  views
        Up
        0
        ::

        Topik mengenai SP2DK kembali menghangat setelah munculnya berbagai aduan dari wajib pajak yang merasa kurang nyaman dengan pendekatan petugas pajak di lapangan. Dalam pemberitaan terakhir, Dirjen Pajak Bimo Wijayanto menegaskan bahwa pegawai pajak kerap menerima sentimen negatif, terutama ketika wajib pajak mendapatkan β€œsurat cinta” berupa SP2DK. Menurut Bimo, persepsi negatif ini sebenarnya tidak perlu terjadi apabila wajib pajak memahami bahwa SP2DK hanyalah permintaan klarifikasi terhadap data yang dimiliki otoritas perpajakan, bukan bentuk intimidasi ataupun ancaman pemeriksaan.

        Penjelasan ini terasa penting mengingat banyaknya persepsi di publik yang terlanjur mengasosiasikan SP2DK dengan persoalan serius atau bahkan dugaan adanya pemerasan. Padahal, dalam praktik administrasi pajak modern, SP2DK merupakan langkah komunikasi awal untuk memastikan kesesuaian data antara otoritas pajak dan wajib pajak. Bimo juga menekankan bahwa penerbitan SP2DK selalu didasarkan pada dataβ€”baik yang berasal dari internal DJP maupun dari integrasi dengan kementerian/lembaga lain. Dengan semakin terhubungnya sistem data nasional, wajar jika pemicu SP2DK semakin meningkat.

        Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa pengalaman wajib pajak di lapangan ternyata tidak selalu sejalan dengan idealisme kebijakan. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bahkan menerima setidaknya 79 laporan terkait SP2DK melalui kanal Lapor Pak Purbaya. Keluhan paling dominan adalah soal komunikasi petugas yang dianggap kurang jelas, terlalu menekankan risiko kurang bayar, serta menyampaikan potensi pemeriksaan dengan cara yang membuat wajib pajak merasa terintimidasi. Praktik komunikasi seperti ini tentu berpotensi menimbulkan salah paham dan memperburuk citra administrasi perpajakan.

        Menurut saya, pernyataan DJP sudah berada di jalur yang tepat, tetapi implementasinya tetap menjadi kunci. SP2DK seharusnya menjadi sarana dialog, bukan alat tekanan. Transparansi mengenai data yang menjadi dasar permintaan klarifikasi, penjelasan yang lebih rinci tentang apa yang harus dilakukan wajib pajak, serta penyampaian risiko secara proporsional dapat membuat proses ini jauh lebih manusiawi dan tidak menimbulkan kekhawatiran berlebihan.

        Di sisi wajib pajak, literasi perpajakan juga memegang peranan penting. Banyak wajib pajak yang belum memahami perbedaan antara SP2DK dan pemeriksaan formal. Ketidaktahuan ini menyebabkan munculnya asumsi bahwa setiap SP2DK pasti berujung pada koreksi pajak yang besar. Padahal, banyak SP2DK yang selesai hanya dengan klarifikasi sederhana tanpa ada penetapan pajak tambahan.

        Saya pribadi melihat bahwa peningkatan kualitas komunikasi menjadi solusi paling nyata. Jika DJP dapat membangun pola komunikasi yang lebih ramah, terstruktur, dan berbasis bukti data, maka sentimen negatif terhadap petugas pajak bisa berangsur membaik. Sementara itu, wajib pajak juga perlu bersikap proaktif untuk menanyakan detail, meminta penjelasan tertulis, atau mengajukan keberatan secara profesional apabila ada hal yang kurang sesuai.

        Bagaimana menurut teman-teman di Fintax Community?
        Apakah kalian pernah menerima SP2DK dan bagaimana pengalaman kalian dalam berkomunikasi dengan petugas pajak?
        Apakah menurut kalian DJP perlu menerbitkan standar komunikasi SP2DK yang lebih jelas agar tidak terjadi perbedaan interpretasi di lapangan?

        Yuk, kita diskusikan bersama agar ekosistem perpajakan di Indonesia semakin sehat, transparan, dan profesional.

      • Lia
        Participant
        GamiPress Thumbnail
        Image 4 replies
        View Icon 3  views

          Menurut saya, isu SP2DK yang kembali ramai ini sebenarnya menunjukkan satu hal: perbedaan antara desain kebijakan dan implementasi lapangan. DJP sudah menjelaskan bahwa SP2DK hanyalah klarifikasi, bukan ancaman. Tapi persepsi publik keburu terbentuk karena pengalaman komunikasi yang tidak seragam dari petugas. Jadi problemnya bukan pada SP2DK-nya, tapi pada cara penyampaian pesan dan interaksi awal dengan wajib pajak.

        • Lia
          Participant
          GamiPress Thumbnail
          Image 4 replies
          View Icon 3  views

            Saya sendiri sering lihat kasus di mana SP2DK sebenarnya bisa selesai sederhana kalau saja data mismatch-nya disampaikan dengan jelas. WP tidak keberatan kooperatif, tapi mereka bingung harus menjelaskan apa karena tidak tahu persis data yang dipersoalkan. Makanya, transparansi data dan penyampaian yang lebih rinci itu penting. Kalau dua hal ini dijalankan, prosesnya bisa selesai tanpa ketegangan, tanpa kekhawatiran berlebih.

          • Lia
            Participant
            GamiPress Thumbnail
            Image 4 replies
            View Icon 3  views

              Saya sendiri sering lihat kasus di mana SP2DK sebenarnya bisa selesai sederhana kalau saja data mismatch-nya disampaikan dengan jelas. WP tidak keberatan kooperatif, tapi mereka bingung harus menjelaskan apa karena tidak tahu persis data yang dipersoalkan. Makanya, transparansi data dan penyampaian yang lebih rinci itu penting. Kalau dua hal ini dijalankan, prosesnya bisa selesai tanpa ketegangan, tanpa kekhawatiran berlebih

            • Lia
              Participant
              GamiPress Thumbnail
              Image 4 replies
              View Icon 3  views

                Melihat semua dinamika ini, menurut saya kita butuh evaluasi yang bukan cuma teknis, tetapi juga berbasis pengalaman WP. Apakah jumlah SP2DK makin sering karena integrasi data? Mungkin iya. Tapi bagaimana kualitas interaksinya? Apakah makin baik atau masih sama seperti dulu?
                Penasaran juga, teman-teman di sini gimana?
                Ada yang pernah menerima SP2DK dan punya pengalaman positif atau negatif soal komunikasinya? Menurut kalian, apakah standar komunikasi yang lebih tegas dari DJP bisa membantu memperbaiki persepsi publik?

            Viewing 4 reply threads
            • You must be logged in to reply to this topic.
            Image

            Bergabung & berbagi bersama kami

            Terhubung dan dapatkan berbagai insight dari pengusaha serta pekerja mandiri untuk perluas jaringan bisnis Anda!