Apakah anda mencari sesuatu?

  • This topic has 3 replies, 2 voices, and was last updated 1 month, 1 week ago by Amilia Desi Marthasari.

Saat Hidupmu Terasa Bukan Milikmu Lagi

October 13, 2025 at 10:57 am
image
    • Lia
      Participant
      GamiPress Thumbnail
      Image 3 replies
      View Icon 8  views
        Up
        0
        ::

        Ada saatnya dalam hidup, kita bukan kelelahan karena beban, tapi karena arah hidup terasa bukan lagi milik kita sendiri.
        Bukan karena kita tidak tahu jalan mana yang harus diambil… tapi karena terlalu banyak suara yang ikut mengatur langkah kita.

        Mereka hadir dengan berbagai wajah — ada yang terlihat seperti “penolong”, ada juga yang bersembunyi di balik kata “perhatian”.
        Awalnya terasa wajar. Mereka memberi saran, menuntun, bahkan kadang memutuskan untukmu.
        Kita pun berpikir, “Mungkin ini bentuk sayang.”

        Tapi perlahan, batas antara peduli dan mengontrol mulai kabur.
        Keputusan kecil pun bukan lagi dari hatimu, tapi dari mulut mereka.
        Cara berpakaian, cara bicara, pilihan pekerjaan, bahkan siapa yang boleh dekat denganmu — semuanya diatur.

        Lebih menyakitkan lagi, mereka pandai membuatmu merasa bersalah.
        Setiap kali kamu mencoba berdiri sendiri, muncul kalimat yang membuatmu goyah:
        “Padahal aku cuma pengin yang terbaik buat kamu.”
        “Jangan lupa, siapa yang selalu bantu kamu selama ini.”

        Dan di titik itu, kamu mulai kehilangan suara sendiri.
        Kamu jadi ragu saat ingin bilang “tidak”.
        Kamu mulai takut mengecewakan, bahkan saat hatimu terluka.
        Yang tadinya kamu yakini, perlahan berubah jadi sesuatu yang kamu ragukan.

        Padahal, hidup ini bukan tentang memuaskan semua orang.
        Kamu bukan boneka yang bisa diarahkan sesuka hati.
        Kamu punya hak untuk memilih jalurmu sendiri — meski itu berarti melangkah sendirian.

        Kendali atas hidupmu adalah hal berharga. Jangan biarkan siapa pun mengambilnya darimu, bahkan orang yang mengaku “sayang”.
        Perhatian yang sehat tidak menekan, tapi mendukung.
        Cinta yang benar tidak mengurung, tapi memberi ruang untuk tumbuh.

        Belajarlah berkata “tidak” tanpa merasa bersalah.
        Belajarlah membatasi diri tanpa merasa jahat.
        Karena menjaga kendali bukan berarti egois — itu bentuk menghargai dirimu sendiri.

        Pada akhirnya, kamu berhak memilih arah hidupmu.
        Dan mereka yang benar-benar tulus akan berjalan di sampingmu, bukan di depan untuk mengendalikanmu. 🌿✨

      • Amilia Desi Marthasari
        Participant
        GamiPress Thumbnail
        Image 3 replies
        View Icon 8  views

          Mengambil kembali kendali hidup bukan bentuk perlawanan, tapi bentuk penyembuhan.
          Kendalikan kembali hidupmu dengan lembut, dengan sadar, dan dengan cinta pada diri sendiri.
          Karena seperti yang kamu tulis dengan indah di akhir.

        • Amilia Desi Marthasari
          Participant
          GamiPress Thumbnail
          Image 3 replies
          View Icon 8  views

            “Mereka yang benar-benar tulus akan berjalan di sampingmu, bukan di depan untuk mengendalikanmu.”

            Sebuah pesan yang layak diingat oleh siapa pun yang sedang berjuang untuk menemukan kembali dirinya.

          • Amilia Desi Marthasari
            Participant
            GamiPress Thumbnail
            Image 3 replies
            View Icon 8  views

              INI MENARIK SEKALI,,,
              Banyak orang tidak sadar bahwa bentuk kasih yang berlebihan bisa mengekang pertumbuhan.
              Dan di sinilah pentingnya batas sehat (boundaries),, sesuatu yang sering disalahpahami sebagai “egois”, padahal sebenarnya bentuk tertinggi dari self-respect.

          Viewing 3 reply threads
          • You must be logged in to reply to this topic.
          Image

          Bergabung & berbagi bersama kami

          Terhubung dan dapatkan berbagai insight dari pengusaha serta pekerja mandiri untuk perluas jaringan bisnis Anda!