Apakah anda mencari sesuatu?

  • This topic has 5 replies, 3 voices, and was last updated 1 month ago by Albert Yosua.

Sepenggal Cerita Seputar Kecelakaan Pesawat Air India

June 16, 2025 at 3:42 pm
image
    • WIDDY FERDIANSYAH
      Participant
      GamiPress Thumbnail
      Achievement ThumbnailAchievement Thumbnail
      Image 5 replies
      View Icon 6  views
        Up
        1
        ::

        Kecelakaan pesawat Air India.
        Bagi sebagian orang, itu hanya berita terbaru.
        Bagi saya, itu adalah pengingat yang menggetarkan jiwa tentang betapa rapuh dan tidak terduganya hidup ini.

        Empat kehidupan. Empat cerita. Empat pelajaran hebat yang mengubah cara saya memandang waktu, tujuan, dan keanggunan setiap momen.

        Pertama: Sebuah keluarga yang telah menunggu bertahun-tahun untuk mewujudkan impian mereka untuk bermigrasi ke Inggris.
        Hidup terus menghalangi, tanggung jawab, penundaan, keputusan.
        Mereka akhirnya berhasil naik pesawat… tetapi tidak pernah mencapai tujuan mereka

        Dan saya menyadari:
        Kita membawa begitu banyak rencana untuk “suatu hari nanti.” Tetapi jika kita terus menunggu, suatu hari nanti menjadi tidak pernah.

        Kedua: Seorang wanita yang seharusnya berada di pesawat itu. Dia datang terlambat. Melewatkan check-in. Memohon untuk naik pesawat tetapi ditolak. Dia frustrasi, marah, putus asa. Hanya untuk kemudian menyadari: penundaan itu adalah perlindungan ilahi.

        Kita tidak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan, karena Tuhan melihat apa yang tidak bisa kita lihat.
        Terkadang, “tidak”-Nya adalah yang membuat kita tetap hidup.

        Ketiga: Seorang pria yang selamat.
        Pesawat itu terbelah dua dan dia kebetulan berada di bagian yang tidak terbakar.
        Dia berjalan pergi, linglung dan hidup, dari sesuatu yang tidak seorang pun pikir bisa selamat.

        Itu bukan keberuntungan. Itu tujuan. Dan saya teringat ayat: “Untuk segala sesuatu ada masanya, dan untuk apa pun di bawah langit ada musimnya.”

        Itu belum waktunya.

        Keempat: Dan kemudian mereka yang tidak berhasil. Orang-orang dengan impian. Orang-orang dengan keluarga. Orang-orang dengan cerita yang belum selesai.

        Mereka mencium seseorang selamat tinggal pagi itu… tidak tahu itu adalah saat terakhir.

        Kehidupan mereka mengingatkan kita bahwa waktu tidak dijamin. Kita tidak dijanjikan usia tua. Kita tidak dijanjikan masa depan. Apa yang kita miliki adalah sekarang. Sebuah napas. Detak jantung. Sebuah kesempatan.

        Jadi, selagi Anda masih memiliki hari ini..
        Selagi Anda masih bernapas, masih kuat, masih mampu, jangan sia-siakan. Jangan menunggu momen yang “sempurna”.

        Cintailah sekarang. Minta maaflah sekarang. Maafkanlah sekarang. Bermimpilah sekarang. Bicarakanlah sekarang.

        Karena hidup tidak selalu disertai peringatan. Dan terkadang… “waktu berikutnya” tidak pernah datang.

        #airIndia #planecrash

      • Lia
        Participant
        GamiPress Thumbnail
        Achievement ThumbnailAchievement Thumbnail
        Image 5 replies
        View Icon 6  views

          Saya pernah kehilangan seseorang secara tiba-tiba, dan tulisan ini bikin perasaan itu kembali muncul. Rasanya benar-benar mengingatkan untuk lebih menghargai detik ini juga, karena kehilangan tiba-tiba itu menyisakan penyesalan dan kesedihan yang mendalam.

        • Albert Yosua
          Participant
          GamiPress Thumbnail
          Achievement Thumbnail
          Image 5 replies
          View Icon 6  views

            Tulisan yang sangat menyentuh, Widdy. Dan Lia, aku turut merasakan apa yang kamu alami. Kehilangan mendadak memang meninggalkan ruang kosong yang tidak pernah benar-benar terisi, tapi juga jadi pengingat kuat tentang pentingnya hadir sepenuhnya di hari ini.

            Sebagai seseorang yang setiap hari berkutat dengan angka, laporan, dan rutinitas finansial, kadang kita lupa bahwa hidup bukan hanya tentang efisiensi dan target. Cerita ini jadi pengingat bahwa waktu adalah aset paling berharga—dan tidak bisa digantikan.

            Kita bisa menunda laporan, bisa revisi forecast, tapi momen dengan orang yang kita sayang… kalau terlewat, gak ada versi revisinya.

            Terima kasih sudah berbagi. Semoga kita semua bisa lebih sadar untuk hidup dengan niat yang penuh, dan menghargai detik yang sedang kita jalani sekarang. 🙏

          • Lia
            Participant
            GamiPress Thumbnail
            Achievement ThumbnailAchievement Thumbnail
            Image 5 replies
            View Icon 6  views

              Terima kasih, Albert, atas kata-kata hangat dan penguatannya. Memang benar, kadang kita terlalu fokus ke hal-hal yang ‘harus’ dikerjakan sampai lupa untuk benar-benar hadir di saat ini dengan orang-orang terdekat.

              Kehilangan itu ngajarin aku bahwa waktu bukan sesuatu yang bisa ditunda atau diulang, jadi penting banget buat memanfaatkan setiap momen yang ada dengan penuh kesadaran dan cinta.

              Kalau kamu atau teman-teman lain, apa sih cara kalian untuk lebih hadir dan menghargai waktu bersama orang yang disayangi di tengah kesibukan sehari-hari? Adakah ritual atau kebiasaan khusus yang membantu?

              Semoga kita semua bisa saling mengingatkan dan mendukung agar lebih hadir dan menghargai hidup ini setiap harinya. 🙏❤

              • Albert Yosua
                Participant
                GamiPress Thumbnail
                Achievement Thumbnail
                Image 5 replies
                View Icon 6  views

                  Lia, aku setuju banget denganmu. Kehilangan memang mengajarkan kita tentang seberapa berharga waktu itu, dan kadang kita baru menyadari betapa cepatnya waktu berlalu setelah momen berharga itu terlewat.

              • Albert Yosua
                Participant
                GamiPress Thumbnail
                Achievement Thumbnail
                Image 5 replies
                View Icon 6  views

                  Untuk aku pribadi, salah satu cara yang coba aku terapkan untuk lebih hadir adalah dengan membuat batasan yang jelas antara pekerjaan dan waktu untuk keluarga. Misalnya, di akhir pekan, aku benar-benar berusaha untuk menghindari pekerjaan atau apapun yang bisa mengalihkan perhatian, supaya bisa fokus berkumpul dengan orang-orang terdekat. Bahkan, kadang aku jadikan waktu makan malam sebagai waktu tanpa gadget—biar bisa ngobrol tanpa gangguan.

                  Aku juga coba lebih sering mengungkapkan rasa cinta dan apresiasi kepada keluarga dan teman-teman, bahkan lewat hal-hal kecil seperti pesan atau panggilan singkat. Itu jadi pengingat buatku bahwa kita nggak tahu kapan terakhir kali kita bisa berinteraksi dengan mereka, jadi setiap momen itu penting banget.

                  Nah, untuk kamu, apakah ada kebiasaan lain yang sudah mulai kamu lakukan untuk menghargai waktu sekarang ini? Mungkin ada cara lain yang bisa saling kita tiru, biar bisa lebih hadir di momen-momen penting?

              Viewing 4 reply threads
              • You must be logged in to reply to this topic.
              Image

              Bergabung & berbagi bersama kami

              Terhubung dan dapatkan berbagai insight dari pengusaha serta pekerja mandiri untuk perluas jaringan bisnis Anda!