Apakah anda mencari sesuatu?

  • This topic has 6 replies, 3 voices, and was last updated 3 weeks, 1 day ago by Albert Yosua.

Tips Agar Tidak Menjadi Korban Politik Kantor

June 30, 2025 at 7:05 pm
image
    • WIDDY FERDIANSYAH
      Participant
      GamiPress Thumbnail
      Achievement ThumbnailAchievement Thumbnail
      Image 6 replies
      View Icon 17  views
        Up
        0
        ::

        Sering denger nasihat gini: “Gak usah ikut-ikutan politik kantor, fokus aja.. kerja bagus pasti naik.”

        Iya… itu nasihat yang indah. Tapi dunia nyata? Nggak semulus itu, Ferguso.

        Kenyataannya, kerja keras TANPA strategi sosial = invisible.
        Dan politik kantor, suka nggak suka, adalah realitas yang harus kita pahami, bukan dihindari.

        Menurut Harvard Business Review (2022), 70% keputusan promosi dan proyek penting ditentukan bukan hanya dari kinerja, tapi dari persepsi dan relasi. Ini bukan tentang jadi penjilat. Ini soal strategi. Kekuatan tak terlihat yang kalau kamu ngerti cara mainnya, bisa jadi SENJATA.

        “Power is not only what you have but what the enemy thinks you have.” – Saul Alinsky

        Jadi, Gimana Caranya Biar Gak Jadi Korban Politik Kantor?

        ✅ Baca Peta Kekuasaan
        Mulai peka. Siapa decision maker? Siapa yang sebenarnya punya pengaruh? Jangan asal deketin orang yang title-nya tinggi, tapi gak punya suara di ruangan rapat penting.

        ✅ Main Cantik: Bangun Aliansi, Bukan Gosip
        Aliansi bukan berarti drama. Tapi kerja bareng orang-orang kunci. Support kerjaan mereka, biar mereka juga jadi “advokat” kamu di balik layar.

        ✅ Pahami Aturan Main, Lalu Tweak Sedikit
        Setiap kantor punya ‘aturan tidak tertulis’. Jangan langgar. Tapi juga jangan jadi robot. Tweak sedikit dengan value kamu, tunjukin integritas dan fleksibilitas sekaligus.

        ✅ Latih Personal Branding Secara Halus
        Bukan pamer, tapi strategic visibility. Biar orang inget kamu bukan cuma dari hasil, tapi juga dari cara kamu present, berargumen, dan engage.

        “In the real world, the smartest people are often the ones who know how to navigate politics, not avoid it.” – Barack Obama

        Jadi kalau kamu masih mikir: “Aku kerja keras kok, kenapa stuck?”
        Mungkin kamu udah waktunya buka mata: politik kantor itu bukan ancaman, tapi game yang bisa kamu mainin.

        Pernah punya pengalaman pahit atau justru sukses dari politik kantor? Share cerita kamu di kolom komentar yaa..

        Yuk, belajar bareng gimana jadi smart political player tanpa kehilangan jati diri.

      • Albert Yosua
        Participant
        GamiPress Thumbnail
        Achievement Thumbnail
        Image 6 replies
        View Icon 17  views

          Topik yang relate banget, dan terus terang saya pernah ada di fase “kerja keras aja cukup kok”… sampai akhirnya sadar: hasil kerja yang bagus tetap perlu diketahui orang yang tepat.

          Saya setuju bahwa politik kantor itu realitas, bukan musuh. Dan kalau kita bisa memahaminya dengan cara yang cerdas dan elegan, justru bisa jadi alat untuk memperluas dampak dan karier kita—tanpa harus kehilangan integritas.

          Poin tentang strategic visibility penting banget. Kadang bukan soal “menjual diri”, tapi bagaimana kita menyampaikan value dan kontribusi secara tepat konteks—di ruang yang bisa membuatnya berarti.

          🎯 Pengalaman pribadi saya:
          Ada momen di mana saya merasa “dilangkahi” padahal sudah kontribusi cukup besar. Setelah refleksi, saya sadar: saya kurang membangun aliansi dan terlalu fokus kerja diam-diam. Sejak itu, saya mulai lebih terbuka berkolaborasi dan belajar “bermain cantik” secara sehat.

          🔍 Pertanyaan untuk diskusi:
          Bagaimana menurut teman-teman, cara membangun strategic visibility tanpa terkesan sedang “cari muka”? Apalagi kalau berada di lingkungan kerja yang cukup sensitif terhadap gesture seperti itu?

          Karena kadang niat kita tulus ingin membangun relasi dan kredibilitas, tapi bisa disalahpahami kalau nggak hati-hati dalam menyampaikan.

        • Lia
          Participant
          GamiPress Thumbnail
          Achievement ThumbnailAchievement Thumbnail
          Image 6 replies
          View Icon 17  views

            Wah, relate banget! Banyak yang kerja mati-matian tapi tetap “gak kelihatan” karena gak ngerti cara main di arena politik kantor. Padahal, visibility dan aliansi itu krusial banget, apalagi buat yang mau berkembang.

            Sebagai orang finance, saya lebih pilih bangun personal branding sebagai partner strategis. Soalnya, sering banget finance cuma dilihat sebagai “pengawas” doang. Jadi sekeras apa pun kerja kita, kalau orang gak tahu apa kontribusinya, ya susah juga berkembang. Padahal kalau bisa bantu solusi dan ngerti bisnis, justru kita bisa punya suara lebih dalam pengambilan keputusan. Bukan soal pamer, tapi soal dikenal karena nilai tambah yang kita bawa.

            Kalau kamu di tim keuangan juga, strategi apa yang kamu pakai buat tetap visible tapi tetap kredibel? Share yuk di kolom komentar!

          • Albert Yosua
            Participant
            GamiPress Thumbnail
            Achievement Thumbnail
            Image 6 replies
            View Icon 17  views

              Setuju banget, Lia! Visibility dan aliansi memang sangat penting, terutama di bidang keuangan yang sering dianggap sebagai “pengawas” atau “pengontrol”. Padahal, peran kita jauh lebih besar, bukan hanya memantau anggaran, tetapi juga memberikan insight strategis yang bisa membantu keputusan bisnis. Personal branding, meskipun sedikit sensitif, memang perlu dilakukan secara bijak supaya kita dikenal karena kontribusi nyata kita.

              🎯 Terkait dengan strategi di tim keuangan, saya lebih menekankan pada pendekatan “solusi orientasi”. Bukan sekadar melaporkan angka, tetapi berusaha untuk terlibat lebih dalam dalam perencanaan strategis dan memberi nilai tambah dengan analisis yang lebih dalam. Dengan cara ini, kita bisa lebih mudah terlihat sebagai mitra yang memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan.

              Namun, memang tantangannya adalah bagaimana agar kita tidak terlihat sedang “cari muka”. Saya rasa, kunci utama adalah autentik. Kalau kita bisa menonjolkan kontribusi dengan cara yang konsisten, transparan, dan berbasis pada nilai yang kita bawa, orang akan menghargai kita tanpa merasa terkesan berlebihan.

              🎤 Pertanyaan Diskusi:
              Selain strategi personal branding, apakah ada tips lain untuk tetap bisa bermain di politik kantor tanpa harus kehilangan integritas? Atau mungkin ada pengalaman terkait bagaimana menjaga keseimbangan antara terlihat aktif dan tetap fokus pada kualitas pekerjaan?

              Monggo, teman-teman, share pendapat kalian! 🙌

            • Lia
              Participant
              GamiPress Thumbnail
              Achievement ThumbnailAchievement Thumbnail
              Image 6 replies
              View Icon 17  views

                Setuju banget,Albert! 🙌 Kadang orang terlalu khawatir dicap “cari muka”, sampai akhirnya menutup diri dari peluang untuk dikenal karena kontribusinya sendiri. Padahal, menurutku showing up itu bagian dari tanggung jawab juga—apalagi kalau kita punya insight atau hasil kerja yang bisa bantu tim ambil keputusan lebih baik.

                Di sisi lain, aku juga belajar kalau konsistensi dan timing itu penting. Gak semua momen harus diisi dengan “nunjukin diri”. Tapi pilih waktu yang tepat—misalnya saat presentasi, diskusi lintas divisi, atau waktu kasih input strategis—itu bisa banget jadi ajang personal branding yang elegan.

                Dan sepakat, jadi diri sendiri tetap nomor satu. Kalau kita memang niatnya berkontribusi, lama-lama akan kelihatan kok bedanya antara yang beneran support dan yang cuma tampil doang.

                Ngomong-ngomong, kalian sendiri punya gak sih pengalaman di mana visibility kalian justru bantu ngebuka pintu baru, entah proyek baru atau promosi? Seru juga kalau bisa saling belajar dari cerita-cerita gitu!

                • Albert Yosua
                  Participant
                  GamiPress Thumbnail
                  Achievement Thumbnail
                  Image 6 replies
                  View Icon 17  views

                    Wah Bu Lia, relate-nya kebangetan 😅!
                    Aku juga dulu tipikal “yang penting kerja beres”—tapi makin ke sini makin sadar kalau impact yang nggak kelihatan, ya dianggap nggak ada. Dan emang bener, visibility itu bukan soal narsis, tapi soal tanggung jawab atas value yang kita bawa.

                    ✨Suka banget poin Bu Lia soal “showing up itu bagian dari tanggung jawab juga”—karena kalau kita diem aja, siapa yang mau tahu kalau kita bisa bantu lebih?

                    Sekarang aku lagi belajar buat lebih aktif speak up, apalagi pas diskusi bareng tim lain. Ternyata, jadi visible dengan cara yang humble malah bikin orang lebih respect juga. Jadi nggak cuma dikenal, tapi juga dipercaya. 🙌

                • Albert Yosua
                  Participant
                  GamiPress Thumbnail
                  Achievement Thumbnail
                  Image 6 replies
                  View Icon 17  views

                    🤔 Buat lanjutin diskusi, aku pengen lempar pertanyaan ini:
                    Gimana cara kalian “munculin diri” di momen yang pas—tanpa kesannya maksa atau awkward?
                    Apakah kalian punya trik biar tetap tampil genuine tapi tetap stand out?

                    Penasaran banget denger cerita-cerita dari temen-temen lainnya, siapa tahu bisa nambah insight juga! 👀🔥

                Viewing 5 reply threads
                • You must be logged in to reply to this topic.
                Image

                Bergabung & berbagi bersama kami

                Terhubung dan dapatkan berbagai insight dari pengusaha serta pekerja mandiri untuk perluas jaringan bisnis Anda!