[Sukma KenakaParticipant Rookie]

Up

1

::

Bonus tahunan merupakan kompensasi tambahan yang diberikan kepada karyawan di akhir tahun, diluar gaji pokok, sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi nya selama setahun. Dalam menentukan bonus tahunan diperlukan beberapa faktor yang mencerminkan hasil pencapaian individu terhadap perusahaan.

Berikut adalah langkah- langkah dalam menentukan bonus tahunan:

1. Tentukan total dari anggaran bonus tahunan yang ingin di keluarkan perusahaan.
2. Tentukan kriteria yang akan dijadikan penilaian karyawan.
3. Tentukan bobot dari masing masing kriteria tersebut.
4. Hitung total Poin untuk setiap karyawan.
5. Hitung presentase bonus oada setiap karyawan.
6. Tentukan nilai bonus yang akan di terima karaywan.
7. Komunikasikan Bonus Kepada Karyawan.

 

[Rizki ArdiParticipant Legend Show Details 5 RequirementsLog in to website 50 timesReply to a topic 50 times (Optional)Watch any video 10 times (Optional)Create a new topic 20 timesReply to a topic 10 times]

Ada ga penelitian terkait dengan korelasi antara bonus dan performa karyawan.

• Faktor-faktor apa saja yang menjadikan bonus sebagai pemacu performa?
• Kapan dan berapa frekuensi optimalnya bonus diberikan?
• Apakah bonus yang diberikan lebih efektif jika terkait performa individu, tim, atau perusahaan?
• Apakah bentuk bonus yang paling memacu motivasi karyawan? Misal uang atau kepemilikan saham
• Apakah bentuk bonus perlu di custom untuk karyawan sesuai aspirasinya?

Semoga ada yang bisa membantu menjawab

[Albert YosuaParticipant Legend Show Details 5 RequirementsLog in to website 50 timesReply to a topic 50 times (Optional)Watch any video 10 times (Optional)Create a new topic 20 timesReply to a topic 10 times]

Menarik banget pertanyaannya, Mas Rizki! Dari beberapa studi yang pernah saya baca, memang ada korelasi antara bonus dan performa karyawan, tapi efektivitasnya tergantung pada berbagai faktor. Misalnya:

✅ Keterkaitan dengan Kinerja – Bonus yang dikaitkan langsung dengan pencapaian individu atau tim cenderung lebih efektif dibanding yang bersifat merata.
✅ Frekuensi Optimal – Ada yang bilang bonus tahunan bisa jadi motivasi jangka panjang, tapi bonus yang diberikan secara berkala (triwulanan atau semesteran) bisa lebih efektif untuk menjaga semangat kerja sepanjang tahun.
✅ Bentuk Bonus – Uang masih jadi pilihan utama, tapi beberapa karyawan lebih termotivasi dengan bentuk lain seperti saham, insentif liburan, atau kesempatan pengembangan karier.

Customisasi bonus sesuai aspirasi karyawan juga bisa jadi strategi menarik untuk meningkatkan retensi dan kepuasan kerja. Tapi balik lagi, yang paling penting adalah bagaimana perusahaan mengomunikasikan bonus sebagai bentuk apresiasi, bukan sekadar insentif rutin.

Ada insight lain yang bisa dibagi? Seru nih kalau bisa diskusi lebih dalam! 😃”