::
Mengenal UMK, UMP, UMSK, dan UMSP di Indonesia
Di Indonesia, upah minimum ditetapkan oleh pemerintah sebagai bentuk perlindungan bagi pekerja agar mendapatkan penghasilan yang layak.
Namun, istilah upah minimum tidak hanya satu. Ada UMP, UMK, UMSK, dan UMSP yang masing-masing memiliki fungsi dan cakupan berbeda.
- UMP (Upah Minimum Provinsi)UMP adalah upah minimum yang berlaku di tingkat provinsi dan ditetapkan oleh Gubernur setiap tahun.
📌 Ciri utama UMP:
- Berlaku untuk seluruh kabupaten/kota di satu provinsi
- Menjadi batas upah terendah jika daerah tersebut tidak menetapkan UMK
- Digunakan sebagai acuan awal perhitungan upah
📌 Contoh: UMP DKI Jakarta, UMP Jawa Barat, UMP Bali
- UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota)UMK adalah upah minimum yang berlaku di kabupaten atau kota tertentu dalam satu provinsi.
📌 Ciri utama UMK:
- Biasanya lebih tinggi dari UMP
- Disesuaikan dengan kondisi ekonomi daerah
- Ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan rekomendasi Bupati/Walikota
📌 Catatan penting: Jika suatu kabupaten/kota memiliki UMK, maka UMK yang berlaku, bukan UMP.
📌 Contoh: UMK Kota Surabaya, UMK Kabupaten Bekasi
- UMSK (Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota)UMSK adalah upah minimum khusus untuk sektor industri tertentu di tingkat kabupaten/kota.
📌 Ciri utama UMSK:
- Berlaku hanya untuk sektor tertentu (misalnya manufaktur, pertambangan, kimia)
- Lebih tinggi dari UMK
- Ditujukan untuk sektor dengan risiko kerja atau keuntungan tinggi
📌 Contoh sektor UMSK:
- Industri otomotif
- Industri kimia
- Industri logam berat
Tidak semua daerah atau sektor memiliki UMSK.
- UMSP (Upah Minimum Sektoral Provinsi)UMSP adalah upah minimum sektoral yang berlaku di tingkat provinsi.
📌 Ciri utama UMSP:
- Berlaku lintas kabupaten/kota dalam satu provinsi
- Ditetapkan untuk sektor-sektor tertentu di tingkat provinsi
- Lebih tinggi dari UMP
📌 Perbedaan dengan UMSK
- UMSK → level kabupaten/kota
- UMSP → level provinsi