Apakah anda mencari sesuatu?

  • This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 1 week, 1 day ago by Muhammad Yusuf Rahul.

Akuntansi Kebahagiaan

October 2, 2024 at 2:10 pm
image
    • Rizki Ardi
      Participant

      Legend

      5 Requirements

      • Log in to website 50 times
      • Reply to a topic 50 times (Optional)
      • Watch any video 10 times (Optional)
      • Create a new topic 20 times
      • Reply to a topic 10 times
      Image 1 replies
        Up
        0
        ::

        Kita sering mendengar istilah “akuntansi” dikaitkan dengan angka-angka, jurnal umum, buku besar, dan laporan keuangan. Namun, tahukah Kamu bahwa prinsip-prinsip dasar akuntansi dapat diaplikasikan untuk mengelola sesuatu yang jauh lebih berharga daripada uang, yaitu kebahagiaan kita.

        “Akuntansi kebahagiaan” bukanlah tentang menghitung senyum atau mengukur tingkat kegembiraan, melainkan tentang memperhatikan secara sistematis bagaimana kita menghabiskan waktu, energi, emosi dan seluruh sumber daya hidup kita. Untuk kemudian menilai apakah investasi tersebut menghasilkan “keuntungan” berupa kebahagiaan.

        Bayangkan hidup kamu memiliki laporan Neraca. Di sisi aset, kita memiliki waktu, energi, hubungan, kesehatan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman. Di sisi kewajiban, terdapat komitmen, tanggung jawab, dan hal-hal yang memerlukan sumber daya yang kita miliki. Layaknya Neraca di laporan akuntansi, kita perlu memastikan dari waktu ke waktu aset kita bertambah dan kewajiban kita terkelola dengan baik.

        Ada beberapa filosofi akuntansi yang bisa digunakan di kehidupan. Yaitu:

        • Mencatat Pengeluaran Waktu:  Sama seperti mencatat pengeluaran uang, catat bagaimana Kamu menghabiskan waktu setiap harinya. Apakah sebagian besar waktu Kamu dihabiskan untuk aktivitas yang menambah kebahagiaan, atau justru hal-hal yang membuat Kamu stres? Analisis ini akan menunjukkan di mana perlu dilakukan penyesuaian. Jika Kamu menyadari banyak waktu terbuang untuk hal-hal yang tidak produktif atau tidak membahagiakan, maka sekarang lah saatnya untuk melakukan perubahan.
        • Menilai Investasi Energi: Sebagaimana waktu, energi kita adalah aset yang terbatas. Investasikanlah energi Kamu secara bijak pada hal-hal yang benar-benar penting dan membahagiakan. Hindari aktivitas yang terus-menerus menguras energi tanpa memberikan imbalan kebahagiaan yang setara. Belajar untuk mengatakan “tidak” pada hal-hal yang tidak sesuai dengan prioritas kebahagiaan Kamu. Belajar untuk melakukan hal-hal yang paling berkontribusi pada kebahagiaan hidup Kamu.
        • Menentukan Rasio “Keuntungan” Kebahagiaan:  Setiap aktivitas memiliki rasio “keuntungan” kebahagiaan yang berbeda. Beberapa aktivitas mungkin memberikan kebahagiaan instan, tetapi berdampak negatif dalam jangka panjang. Yang lain mungkin memerlukan usaha lebih awal, tetapi memberikan imbalan kebahagiaan yang lebih berkelanjutan. Evaluasi secara berkala aktivitas-aktivitas yang Kamu lakukan dan ukur tingkat kebahagiaan yang dihasilkan. Rasio ini ibarat Return on Asset bagi sebuah bisnis.
        • Mengidentifikasi Aset yang Berkembang:  Apakah hubungan Kamu semakin kuat? Apakah kesehatan fisik dan mental Kamu semakin baik? Apakah Kamu terus belajar dan berkembang? Apakah emosi kamu semakin terkelola? Aset-aset ini perlu dipelihara dan dipastikan perkembangannya. Sebagaimana kamu memastikan aset perusahaan terus berkembang dari waktu ke waktu.
        • Mengelola “Utang” Stres:  Stres dan kegelisahan adalah “utang” yang perlu dikelola dengan baik. Jika “utang” stres terus menumpuk, maka akan berdampak negatif pada kebahagiaan dan kesehatan Kamu. Temukan cara-cara yang efektif untuk mengelola stres, seperti beribadah, olahraga, meditasi, atau menghabiskan waktu di alam. Stres sejatinya bukanlah musuh, hanya jika ia dapat dikendalikan.

        “Akuntansi kebahagiaan” bukanlah tentang menjadi perfeksionis atau selalu merasa bahagia. Sebagaimana bisnis, kehidupan pasti punya grafik naik dan turun. Tugas kita adalah berusaha agar indikator kehidupan tetap terjaga dan berkembang seiring dengan waktu. Seperti kesehatan, keuangan, hubungan, pengetahuan, pengalaman, dan yang terpenting kesehatan mental.

        Filosofi akuntansi keuangan adalah tentang kesadaran diri, pengelolaan sumber daya, dan pengambilan keputusan yang lebih baik untuk meningkatkan kesejahteraan kita secara umum. Dengan memperhatikan secara cermat bagaimana kita menghabiskan waktu, energi, dan sumber daya kita, kita dapat menciptakan keseimbangan dalam hidup menuju kehidupan yang lebih bahagia dan bermakna.

      • Muhammad Yusuf Rahul
        Keymaster

        Piooner

        4 Requirements

        • Log in to website 10 times
        • Reply to a topic 3 times
        • Create a new topic 1 time
        • Watch any video 1 time (Optional)
        Image 1 replies

          Konsep “akuntansi kebahagiaan” ini menarik banget karena ngajak kita buat lebih sadar soal cara kita mengelola hidup, mirip seperti mengelola keuangan. Dengan mencatat waktu dan energi yang kita habiskan setiap hari, kita bisa melihat mana aktivitas yang benar-benar bikin kita bahagia, dan mana yang justru bikin stres. Sama kayak ngecek keuangan, kita perlu mengevaluasi pengeluaran “energi” ini supaya bisa bikin keputusan yang lebih baik untuk kebahagiaan jangka panjang.

          Selain itu, penting juga sih buat menilai “rasio keuntungan” kebahagiaan dari setiap hal yang kita lakukan. Beberapa aktivitas memang langsung kasih kebahagiaan instan, tapi mungkin nggak baik buat jangka panjang. Di sisi lain, ada yang butuh usaha lebih dulu, tapi akhirnya bisa bikin hidup lebih seimbang dan bahagia.

      Viewing 1 reply thread
      • You must be logged in to reply to this topic.
      Image

      Bergabung & berbagi bersama kami

      Terhubung dan dapatkan berbagai insight dari pengusaha serta pekerja mandiri untuk perluas jaringan bisnis Anda!