- This topic has 3 replies, 3 voices, and was last updated 1 week, 1 day ago by
Albert Yosua.
Berani Jadi Beda: Kenapa Integritas Lebih Penting daripada Populer
May 21, 2025 at 10:16 am-
-
3 replies
26 views
Up::0Terkadang, tekanan dari teman sebaya itu bener-bener berat banget, ya. Kita semua pasti pengen disukai, diterima, dan nggak mau dianggap aneh atau beda. Itu hal yang sangat wajar karena kita memang makhluk sosial. Tapi, masalahnya kalau pengen “ikut-ikutan” malah bikin kita lupa sama apa yang benar dan salah. Padahal, populer atau banyak yang ngikutin belum tentu berarti sesuatu itu baik atau benar secara moral.
Etika dan kebaikan itu nggak ditentukan dari seberapa banyak orang yang setuju atau ngikutin. Kadang, kalau di lingkungan kita banyak yang melakukan hal yang salah, ada beberapa hal yang sering kita rasakan, misalnya:
❗️Kita jadi ngerasa tertekan buat ikut sama mereka, biar nggak dikucilkan atau dikatain aneh.
❗️Kalau mau ngomong atau protes, rasanya berat banget karena takut jadi bahan omongan atau dianggap pembangkang.
❗️Kalau kita malah berani berdiri sendiri dan nggak mau ikut yang salah, rasanya sepi dan kadang malah diasingkan.
Tapi, justru di situlah pentingnya kita punya prinsip yang kuat, terutama kalau kita ingin jadi pemimpin yang beretika dan dihormati. Kejujuran dan integritas kita itu jauh lebih penting daripada cuma pengakuan atau disetujui oleh orang lain.
Kalau kita mau tetap teguh, ini beberapa hal yang bisa kita lakukan:
Dukung teman-teman yang juga berani berdiri untuk yang benar. Jadi, kamu nggak sendirian dan ada teman yang bisa saling menguatkan.
Percaya pada suara hati dan nilai moral yang kamu pegang. Jangan gampang tergoda buat ikut yang salah cuma karena takut sendirian.
Jangan langsung terima hal yang salah cuma karena banyak orang melakukannya. Coba pikir ulang, cari tahu dulu mana yang benar dan mana yang salah.
Berani ngomong dan bertindak saat memang dibutuhkan. Kadang perubahan besar dimulai dari satu suara yang berani bilang “ini nggak benar”.
Kalau kamu merasa sudah berada di jalur yang benar, biasanya kamu akan merasakan:
• Kamu hidup sesuai dengan nilai dan prinsip yang kamu pegang.
• Kamu mikir ke depan, bukan cuma yang enak sekarang tapi juga hasil yang bertahan lama.
• Kamu merasa damai dan tenang dengan keputusan yang kamu buat, walaupun kadang susah.
• Kamu dihormati oleh orang-orang yang juga pegang prinsip yang kuat, bukan cuma sekadar banyak teman.
Kalau kita sampai ikut hal yang salah, ini beberapa akibatnya:
↳ Nama baik kita bisa rusak dan sulit untuk diperbaiki.
↳ Kita kehilangan rasa hormat pada diri sendiri, yang sebenarnya jauh lebih penting.
↳ Integritas dan kepercayaan diri kita jadi terkikis, dan itu susah dibangun kembali.
Jadi, ingat ya:
✅ Berdiri untuk kebenaran itu bukan soal jadi populer atau disukai banyak orang.
✅ Ini soal supaya kita bisa tidur nyenyak tanpa rasa bersalah, karena sudah berusaha lakukan yang benar.
✅ Dan soal menciptakan perubahan positif yang bertahan lama, yang nggak cuma buat diri sendiri tapi juga orang lain.
Kalau kamu mau contoh nyata, bayangkan saat kamu melihat teman di sekolah atau kantor yang melakukan hal yang nggak benar, seperti mencontek, ngebohong, atau nyuri ide orang lain. Kalau kamu ikut-ikutan, mungkin kamu aman sebentar, tapi lama-lama kamu bisa kehilangan kepercayaan diri dan dihormati orang lain. Sebaliknya, kalau kamu berani bilang “eh, itu nggak benar,” kamu mungkin jadi bahan omongan, tapi kamu membangun karakter yang kuat dan dihormati.
Tujuan kita bukan untuk jadi terkenal atau disukai semua orang, tapi jadi pribadi yang punya prinsip dan nilai. Itulah awal dari kepemimpinan yang sejati. Karena pemimpin yang baik itu bukan yang paling populer, tapi yang paling jujur dan berani pegang kebenaran.
Kejujuran dan integritas kita jauh lebih penting daripada sekadar pengakuan orang lain.
Kalau kamu ngerasa ini cocok sama pengalaman kamu atau punya cerita serupa, yuk share pendapatmu di kolom komentar! Karena kamu nggak sendirian, dan bersama-sama kita bisa jadi lebih kuat.
Kalau kamu mau, aku bisa cek berapa karakter versi ini. Atau kalau kamu mau aku buat versi yang lebih panjang lagi juga bisa! Gimana?
-
Albert Yosua
ParticipantLegend
4 Requirements
- Log in to website 50 times
- Reply to a topic 50 times (Optional)
- Watch any video 10 times (Optional)
- Create a new topic 20 times
3 replies
26 views
May 26, 2025 at 7:35 amMenurutku, integritas memang seringkali jadi ujian paling sunyi—nggak selalu kelihatan, nggak selalu dipuji, tapi punya dampak jangka panjang yang luar biasa. Di lingkungan sosial atau kerja, godaan buat ikut arus itu besar banget, apalagi kalau mayoritas melakukan hal yang nggak sepenuhnya benar.
Saya jadi teringat satu kutipan:
“What is right is not always popular, and what is popular is not always right.”
Itu sederhana, tapi mencerminkan realitas yang sering kita hadapi.Poin tentang keberanian untuk berdiri sendiri meskipun terasa sepi, itu menurut saya adalah bentuk kepemimpinan sejati. Karena pemimpin bukan cuma soal posisi, tapi soal siapa yang berani jadi kompas moral di tengah kebingungan nilai.
Dan benar banget, ketika kita memilih untuk tetap jujur dan pegang prinsip, mungkin kita kehilangan teman untuk sementara. Tapi seiring waktu, justru itu yang bikin kita dikelilingi oleh orang-orang yang benar-benar menghargai kita karena karakter, bukan karena ikut-ikutan.
-
Rizki Ardi
ParticipantLegend
4 Requirements
- Log in to website 50 times
- Reply to a topic 50 times (Optional)
- Watch any video 10 times (Optional)
- Create a new topic 20 times
3 replies
26 views
May 28, 2025 at 9:43 amIni sih yang paling nyess menurut saya :
Tujuan kita bukan untuk jadi terkenal atau disukai semua orang, tapi jadi pribadi yang punya prinsip dan nilai. Itulah awal dari kepemimpinan yang sejati. Karena pemimpin yang baik itu bukan yang paling populer, tapi yang paling jujur dan berani pegang kebenaran.
-
Albert Yosua
ParticipantLegend
4 Requirements
- Log in to website 50 times
- Reply to a topic 50 times (Optional)
- Watch any video 10 times (Optional)
- Create a new topic 20 times
3 replies
26 views
June 9, 2025 at 10:50 pmSaya pribadi pernah mengalami masa di mana keputusan untuk tetap pegang prinsip membuat saya harus berdiri sendiri, bahkan harus kehilangan kenyamanan dan relasi profesional. Tapi justru dari situ saya belajar: integritas bukan cuma soal benar dan salah, tapi juga tentang keberanian untuk menanggung konsekuensinya—dengan kepala tegak.
Seringkali, integritas itu seperti fondasi bangunan—nggak kelihatan dari luar, tapi menentukan apakah kita akan runtuh atau tetap berdiri saat badai datang. Dan betul kata Lia: perubahan besar sering dimulai dari satu suara yang berani bilang “ini nggak benar”.
Menjadi berbeda memang nggak selalu mudah, tapi lebih baik sendirian di jalan yang benar daripada ramai-ramai di jalan yang menyesatkan. Karena pada akhirnya, orang yang punya prinsip akan menemukan dan menginspirasi mereka yang juga mencari arah yang benar.
Dan seperti yang Rizki kutip, pemimpin sejati bukan soal pencitraan, tapi soal karakter.
Siapa lagi yang pernah punya pengalaman serupa atau sedang bergumul soal ini? Yuk, kita sama-sama belajar dan saling kuatkan 🙌
-
- You must be logged in to reply to this topic.
Login terlebih dahulu , untuk memberikan komentar.
Peringkat Top Contributor
- #1 WIDDY FERDIANSYAHPoints: 357
- #2 Albert YosuaPoints: 257
- #3 LiaPoints: 141
- #4 QubeelPoints: 134
- #5 Davin KhertadinataPoints: 132
Artikel dengan topic tag terkait:
Tag : All
- Kuis Spesial Menyambut Tahun Baru 2025!11 December 2024 | General
- Mekari Community Giveaway Tiket Mekari Conference 202423 July 2024 | General
- Valentine Edition: Ungkapkan Cintamu untuk Karier & Perusahaanmu6 February 2025 | General
- Mekari Community Recap 20239 January 2024 | Mekari Update
- Cerita Bagaimana Akhirnya Saya Memilih Jurnal.id31 July 2024 | Finance & Tax