::
Hai Fintax Squad! 🚀
Ada update penting nih dari Ditjen Pajak yang wajib banget kalian tahu, terutama buat yang sering berurusan dengan pelaporan pajak dan pembuatan Bukti Pemotongan (Bupot). Jadi, DJP baru aja rilis versi terbaru Converter Excel ke XML buat Bupot Unifikasi. Buat yang belum familiar, Converter ini penting banget buat ngeconvert data dari format Excel (.xlsx) ke format XML yang sekarang jadi standar Coretax.
Kenapa ini penting? Karena sebelumnya kita biasanya pakai file CSV buat impor data, tapi sekarang Coretax upgrade ke format XML yang lebih canggih dan aman buat transfer data. Nah, Converter baru ini nggak cuma buat Bupot Unifikasi standar aja, tapi juga untuk beberapa jenis Bupot lain kayak Bupot PPh yang Disetor Sendiri, Bupot Pemotongan Secara Digunggung, dan dokumen yang dipersamakan dengan Bupot Unifikasi. Jadi lengkap banget, kan?
Untuk kalian yang masih pakai Converter lama, wajib banget download yang terbaru di website resmi pajak, yaitu https://www.pajak.go.id/reformdjp/coretax/template-xml-dan-converter-excel-ke-xml
. Selain itu, DJP juga ngasih panduan lengkap biar proses convert dan impor data makin gampang dan anti ribet.
Buat yang biasa kerja sama sistem ERP atau ngerti programming, ada juga template XML yang bisa langsung kalian pake buat impor data. Tapi buat kita-kita yang lebih nyaman sama Excel, tinggal pakai Converter Excel ke XML aja. Simpel dan praktis, gak perlu coding, tinggal isi data di Excel, lalu convert ke XML dengan tool resmi dari DJP.
Menurut aku, perubahan ini bakal bikin proses pelaporan pajak lebih efisien, terutama buat wajib pajak yang sering handle volume data besar. Plus, format XML juga lebih rapi dan punya struktur data yang lebih baik, sehingga mengurangi risiko error saat impor ke sistem Coretax.
Pertanyaannya nih, buat temen-temen yang udah coba Converter terbaru, gimana pengalaman kalian? Ada kendala atau fitur baru yang kalian rasa perlu ditambah? Terus, apakah menurut kalian update format ini bakal ngebantu banget buat percepatan proses pelaporan pajak di perusahaan atau usaha kalian?
Selain itu, gimana menurut kalian soal adaptasi wajib pajak dengan teknologi baru kayak ini? Apakah menurut kalian sosialisasi dan edukasi dari DJP udah cukup atau masih perlu ditingkatkan supaya makin banyak yang paham dan bisa manfaatin tool resmi ini dengan maksimal?
Share juga dong tips dan trik kalian supaya proses konversi data dan pelaporan pajak bisa lebih seamless. Aku yakin diskusi ini bakal sangat berguna buat kita semua yang aktif di dunia pajak dan finance.
Thanks banget buat update-nya, DJP! Semoga makin memudahkan kita semua, ya. Yuk, diskusi!