Apakah anda mencari sesuatu?

  • This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 58 minutes ago by Lia.

DPR RI Minta Pemerintah Antisipasi Gejolak Global Dalam RAPBN 2026

June 25, 2025 at 3:45 pm
image
    • Albert Yosua
      Participant

      Legend

      5 Requirements

      1. Login ke website sebanyak 50 kali
      2. Balas Thread sebanyak 75 kali
      3. Buat Thread baru sebanyak 60 kali
      4. Bagikan thread ke media sosial sebanyak 25 kali
      5. Bagikan pengalaman kamu menggunakan produk mekari ke media sosial sebanyak 8 kali
      GamiPress Thumbnail
      Achievement Thumbnail
      Image 1 replies
      Image 5 views
        Up
        0
        ::

        (Jakarta) Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan sejumlah pesan penting kepada Pemerintah, dalam pembukaan Sidang Paripurna DPR ke-20 pada Selasa (24/06). Dalam kesempatan tersebut, Puan menegaskan bahwa DPR akan memulai pembahasan awal terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, usai pemerintah menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF).

        Puan menekankan agar KEM-PPKF 2026 mampu mengantisipasi berbagai dinamika global yang dapat memengaruhi kemampuan APBN dalam menjalankan pembangunan nasional. Ia menyebut gejolak geopolitik dan ketidakpastian ekonomi dunia bisa mengganggu rantai pasok, menekan daya beli masyarakat, serta memperlambat arus investasi—yang semuanya berdampak pada efektivitas belanja negara.

        Selain tantangan global, Puan juga meminta KEM-PPKF 2026 menanggapi isu domestik, termasuk putusan Mahkamah Konstitusi mengenai kewajiban negara menyediakan pendidikan dasar secara gratis. Puan menyoroti eskalasi konflik di Timur Tengah yang turut menimbulkan kekhawatiran terhadap harga komoditas seperti minyak dan batu bara, serta menambah tekanan terhadap fiskal nasional. “Pembahasan KEM-PPKF 2026 harus telah mengantisipasi hal tersebut [gejolak global] yang dapat berdampak pada kapasitas APBN untuk menjalankan pembangunan nasional,” ungkap Ketua DPR RI, Puan Maharani yang dikutip dari Bisnis.com pada Selasa (24/06).

        Pada Rapat Paripurna DPR RI sebelumnya, dalam pemaparan KEM-PPKF 2026, Menteri Keuangan Sri Mulyani menetapkan asumsi dasar ekonomi makro sebagai landasan RAPBN 2026. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,2 % hingga 5,8%, dengan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada Rp16.500–Rp16.900 dan inflasi sebesar 1,5%–3,5%.

        Untuk sektor energi, harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan antara US$60 hingga US$80 per barel. Target lifting minyak ditetapkan sebesar 600.000–605.000 barel per hari, sementara lifting gas sebesar 953.000–1.017.000 barel setara minyak per hari. Sri Mulyani mengakui bahwa proyeksi tersebut disusun dengan mempertimbangkan tekanan geopolitik dan tren perlambatan ekonomi global.

      • Lia
        Participant

        Legend

        5 Requirements

        1. Login ke website sebanyak 50 kali
        2. Balas Thread sebanyak 75 kali
        3. Buat Thread baru sebanyak 60 kali
        4. Bagikan thread ke media sosial sebanyak 25 kali
        5. Bagikan pengalaman kamu menggunakan produk mekari ke media sosial sebanyak 8 kali
        GamiPress Thumbnail
        Achievement ThumbnailAchievement Thumbnail
        Image 1 replies
        Image 5 views

          Langkah awal pembahasan RAPBN 2026 ini memang krusial, apalagi dengan tekanan global yang semakin kompleks. Tantangan seperti konflik geopolitik, fluktuasi harga komoditas, hingga keputusan Mahkamah Konstitusi soal pendidikan gratis tentu harus jadi perhatian serius dalam penyusunan KEM-PPKF.

          Asumsi makro yang disampaikan Menkeu cukup realistis, tapi tetap perlu fleksibilitas dalam pelaksanaannya. Yang penting, arah kebijakan fiskalnya benar-benar responsif terhadap kebutuhan masyarakat, bukan hanya sekadar menjaga angka-angka.

          Kalau menurut kamu, apakah proyeksi dan antisipasi pemerintah dalam KEM-PPKF 2026 ini sudah cukup kuat menghadapi ketidakpastian global?

      Viewing 1 reply thread
      • You must be logged in to reply to this topic.
      Image

      Bergabung & berbagi bersama kami

      Terhubung dan dapatkan berbagai insight dari pengusaha serta pekerja mandiri untuk perluas jaringan bisnis Anda!