Home / Topics / Human Resource / Jadi Leader di Pertunjukan Sirkus
- This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 3 weeks, 6 days ago by
Lia.
Jadi Leader di Pertunjukan Sirkus
January 20, 2025 at 10:26 am-
-
1 replies
Up::2Kerjaan Leader itu ibarat juggling bola di pertunjukan sirkus. Setiap hari Leader harus juggling berbagai tanggung jawab. Mulai dari manajemen tim sampai bikin keputusan penting. Semua bergerak nonstop seolah ga boleh ada yang berhenti. Makanya leadership itu seni multitasking yang ga ada habisnya. Di titik inilah akhirnya banyak leader yang akhirnya burnout karena multitasking.
Kayak komputer, otak kita kalau dipaksa ngerjain banyak hal sekaligus, performanya jadi menurun. Makanya, nggak heran kalau banyak leader yang kehabisan energi mental. Bayangin aja, lo lo fokus ngurusin proyek besar, tiba-tiba ada email masuk dari klien yang minta revisi mendesak, belum lagi notifikasi chat grup yang nggak berhenti bunyi, terus belum lagi ada anggota team yang bersitegang, terus owner request buat ngadain acara mendadak. Wah, pasti pusing banget kan?
Berdasarkan pengalaman, penyebab burnout ini biasanya ada tiga. Pertama, mereka menganggap multitasking artinya semua harus dikerjain sendiri. Padahal leader punya kekuatan yang harus dimanafaatkan, yaitu kekuatan delegasi. Kedua, mereka mengira multitasking terus-terusan adalah sebuah dedikasi dan profesionalisme. Padahal istirahat dan punya waktu buat ibadah atau sekedar pause dari kesibukan duniawi itu penting banget buat ngecharge energi. Ketiga, mereka ga tau gimana caranya nentuin prioritas.
So, kalau lo ngerasa skill juggling sebagai leader belum terlatih, mungkin lo perlu kenal sama teori bola kaca dan bola karet. Prinsipnya simple, bayangin bola yang lo juggling itu terbagi menjadi dua jenis, bola kaca dan bola karet. Bola kaca adalah prioritas yang kalau jatuh bakal pecah dan ga bisa dibenerin lagi. Contohnya: Kepercayaan tim, hubungan baik sama klien, dan reputasi perusahaan.
Sebaliknya, bola karet adalah prioritas yang kalau jatuh masih bisa balik lagi tanpa ada kerusakan fatal. Contohnya: Proyek kecil yang bisa ditunda, atau kesalahan operasional yang minor. So, tugas lo sebagai leader adalah bedain mana bola kaca yang harus dijaga mati-matian. Dan mana bola karet yang bisa dilepas sementara.
Kalau lo perhatiin orang yang ngejuggling dua atau tiga bola sekaligus. Mereka ga nendang dua atau tiga bola sekaligus. Mereka nendang satu bola, kemudian bola kedua, lalu bola kedua, dalam waktu yang bergantian secara cepat. Jadi tetap semua bola dijuggling secara satu per satu, ga dalam waktu bersamaan. Meskipun selisih waktunya hanya sepersekian detik, sehingga nampak di juggling secara bersamaan, tetap mereka dijuggling satu per satu. Begitupun pekerjaan, selesaikan satu pekerjaan dalam satu waktu. Baru beralih ke pekerjaan berikutnya. Be mindful for everything you do, even for one minute.
Multitasking yang efektif bukan soal berapa banyak hal yang lo selesaikan sekaligus. Tapi bagaimana soal memilih dan memusatkan fokus. Cobain deh untuk lebih mindful dalam menentukan prioritas, belajar untuk delegasi tugas, dan jangan lupa untuk luangkan waktu buat istirahat dan ngelakuin hal-hal yang lo suka. Ingat, hidup itu bukan cuma soal kerja, tapi juga soal menikmati prosesnya.
Trying to do too many things at once is like trying to read four books at the same time. There’s bound to be confusion.” – David Allen
#BeABetterLeaderThisYear
-
Lia
ParticipantLegend
5 Requirements
- Log in to website 50 times
- Reply to a topic 50 times (Optional)
- Watch any video 10 times (Optional)
- Create a new topic 20 times
- Reply to a topic 10 times
1 replies
January 21, 2025 at 3:34 pmMas Ardi narasi ini sangat tepat dan menggambarkan dengan baik bagaimana peran seorang leader bisa sangat menantang, seperti juggling bola di pertunjukan sirkus. Seperti yang disampaikan bahwa multitasking bisa menjadi penyebab utama burnout dan pentingnya memahami kemampuan delegasi, menentukan prioritas, serta mengambil waktu untuk istirahat.
Analogi bola kaca dan bola karet membantu menjelaskan bagaimana leader harus bisa membedakan antara tugas yang sangat penting dan yang bisa ditunda. Disini juga kita diingatkan bahwa multitasking yang efektif bukan tentang berapa banyak hal yang bisa dikerjakan sekaligus, tetapi bagaimana memusatkan fokus pada tugas-tugas yang ada.
Pesannya sangan sangat relevan dan bermanfaat untuk para leader.
-
- You must be logged in to reply to this topic.
Login terlebih dahulu , untuk memberikan komentar.
Peringkat Top Contributor
- #1 Albert YosuaPoints: 230
- #2 My Art Studio Puri KencanaPoints: 120
- #3 LiaPoints: 98
- #4 Rizki ArdiPoints: 90
- #5 WIDDY FERDIANSYAHPoints: 84
Artikel dengan topic tag terkait:
Tag : All
- Kuis Spesial Menyambut Tahun Baru 2025!11 December 2024 | General
- Mekari Community Giveaway Tiket Mekari Conference 202423 July 2024 | General
- Valentine Edition: Ungkapkan Cintamu untuk Karier & Perusahaanmu6 February 2025 | General
- Cerita Bagaimana Akhirnya Saya Memilih Jurnal.id31 July 2024 | Finance & Tax
- Mekari Community Recap 20239 January 2024 | Mekari Update