- This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 20 hours, 1 minute ago by
Albert Yosua.
Kalau Kamu Gak Jaga Batas, Orang Lain yang Atur Hidupmu
June 24, 2025 at 11:25 am-
-
1 replies
11 views
Up::0Pernah merasa lelah, kewalahan, atau bahkan kesal sendiri karena terlalu sering bilang “iya” ke orang lain? Jika ya, kamu tidak sendirian.
Kita hidup di dunia yang sering kali menganggap “selalu bersedia” sebagai tanda kebaikan. Padahal, terlalu sering mengatakan “iya” justru bisa membuat kita kehilangan arah, energi, dan identitas diri.
Kenyataannya, kalau kamu tidak bisa bilang “tidak”, maka “iya”-mu jadi tidak berarti. Mengapa? Karena persetujuan tanpa batas bukanlah tanda kedewasaan, tapi bisa jadi tanda kamu belum berani menjaga diri sendiri.
Batasan Itu Bukan Sikap Kasar — Tapi Tanggung Jawab
Banyak orang takut kelihatan egois atau jahat saat menolak permintaan. Tapi perlu diingat: batasan itu bukan soal menolak orang lain, tapi soal menjaga diri sendiri.Mengiyakan semua permintaan bisa bikin kamu:
Burnout (kelelahan total) karena kehabisan tenaga
Terdistraksi, gak fokus pada tujuan pribadi
Menumpuk rasa kesal, karena merasa tidak dihargai
Sebaliknya, orang yang tahu kapan harus bilang “tidak” justru dihormati karena tahu cara mengatur hidupnya.
Masalah Kita Bukan Kurang Waktu, Tapi Kurang Batasan
Setiap orang dikasih waktu yang sama: 24 jam sehari. Tapi kenapa ada yang tetap fokus dan maju, sementara yang lain terus merasa sibuk tapi gak ke mana-mana?Jawabannya bukan di jam, tapi di batasan. Orang yang produktif bukan karena mereka super sibuk, tapi karena mereka berani bilang “tidak” pada hal yang tidak penting.
Bayangkan waktu dan energimu seperti uang. Kalau kamu gak jaga dan kelola dengan bijak, orang lain akan “memakai” untuk kepentingannya — dan kamu yang tekor.
Contoh Cara Menolak dengan Tegas Tapi Sopan
Menolak bukan berarti harus keras atau menyakitkan. Berikut beberapa cara sederhana namun kuat untuk bilang “tidak”:🚫 “Maaf, saya tidak bisa.”
📅 “Saya tidak punya ruang waktu untuk itu sekarang.”
🙅♀️ “Itu bukan prioritas saya saat ini.”
🧭 “Saya tidak merasa nyaman dengan hal itu.”
🙏 “Terima kasih, tapi saya tidak bisa ambil bagian.”
Ingat: kamu tidak wajib menjelaskan atau membela keputusanmu. “Tidak” adalah kalimat yang lengkap.
Kutipan yang Patut Diresapi
“Perbedaan antara orang sukses dan orang yang benar-benar sukses adalah: orang yang benar-benar sukses berkata TIDAK pada hampir semua hal.”
— Warren BuffettOrang sukses tahu bahwa waktu dan perhatian adalah aset berharga. Mereka tidak sembarangan mengiyakan hal-hal yang mengalihkan fokus mereka dari tujuan hidup.
Apa yang Kamu Sesali Karena Pernah Bilang “Iya”?
Pernah gak, kamu berharap bisa kembali ke masa lalu dan bilang “tidak” saat diminta bantu proyek yang bukan tanggung jawabmu? Atau saat setuju ikut kegiatan yang bikin kamu stres sendiri?Kini, kamu punya pilihan untuk mulai belajar bilang “tidak”.
Karena sebelum kamu bisa fokus pada apa yang benar-benar penting, kamu harus rela melepas hal-hal yang cuma menguras energi.
Saatnya Ambil Kendali
Awal dari hidup yang lebih sehat dan terarah bukan pada seberapa sibuk kamu, tapi pada seberapa sadar kamu memilih:
“Apa yang layak aku bilang ‘iya’ — dan apa yang harus aku tolak?”Jadi, yuk mulai hari ini:
Berani bilang “tidak” tanpa merasa bersalah.
Karena dengan begitu, “iya”-mu jadi lebih jujur, berdaya, dan bermakna. -
Albert Yosua
ParticipantLegend
4 Requirements
- Log in to website 50 times
- Reply to a topic 50 times (Optional)
- Watch any video 10 times (Optional)
- Create a new topic 20 times
1 replies
11 views
June 25, 2025 at 3:46 pmSaya merasa banyak orang, termasuk saya sendiri, sering kesulitan untuk bilang “tidak” karena takut dianggap egois atau mengecewakan orang lain. Padahal, seperti yang dijelaskan, menjaga batas bukan berarti kasar, tapi justru bentuk tanggung jawab pada diri sendiri.
Kalimat sederhana seperti “Maaf, saya tidak bisa” ternyata sangat powerful untuk melindungi energi dan fokus kita. Saya setuju banget, belajar bilang “tidak” itu bukan cuma soal menolak, tapi juga memprioritaskan hal-hal yang benar-benar penting.
Pertanyaan:
Menurut teman-teman, apa sih tantangan terbesar saat mulai berani bilang “tidak” dalam lingkungan kerja atau sosial? Adakah tips agar bisa lebih nyaman dan percaya diri menetapkan batasan tanpa merasa bersalah?
-
- You must be logged in to reply to this topic.
Login terlebih dahulu , untuk memberikan komentar.
Peringkat Top Contributor
- #1 Albert YosuaPoints: 482
- #2 WIDDY FERDIANSYAHPoints: 373
- #3 LiaPoints: 350
- #4 QubeelPoints: 134
- #5 Davin KhertadinataPoints: 132
Artikel dengan topic tag terkait:
Tag : All
- Kuis Spesial Menyambut Tahun Baru 2025!11 December 2024 | General
- Mekari Community Giveaway Tiket Mekari Conference 202423 July 2024 | General
- Valentine Edition: Ungkapkan Cintamu untuk Karier & Perusahaanmu6 February 2025 | General
- Mekari Community Recap 20239 January 2024 | Mekari Update
- Cerita Bagaimana Akhirnya Saya Memilih Jurnal.id31 July 2024 | Finance & Tax