Apakah anda mencari sesuatu?

Kita Diajarkan Menyalahkan Pihak Lain Sejak Dini

September 30, 2024 at 4:09 pm
image
    • Rizki Ardi
      Participant

      Legend

      5 Requirements

      • Log in to website 50 times
      • Reply to a topic 50 times (Optional)
      • Watch any video 10 times (Optional)
      • Create a new topic 20 times
      • Reply to a topic 10 times
      Image 0 replies
        Up
        0
        ::

        Tulisan ini terinspirasi dari kejadian sehari-hari yang sederhana. Yaitu ketika anak saya yang baru bisa merangkak terpeleset karena lantainya licin. Lalu apa respon ibunya? Setelah menggendong dan mencoba menenangkan si kecil ia berkata. ‘Emang nakal ini ya lantainya, ade sampe jatuh, nih pukul nih lantainya’.

        Kalau saya yang jadi lantainya saya mungkin cuma bisa bengong sambil membatin ‘Salah gw apa?’. Padahal dalam situasi itu ya ga ada yang salah. Anak saya ga salah karena emang dia masih bayi dan belum bisa mikir. Istri saya juga ga salah karena ga tau kalau lantainya licin. Apalagi saya, yang daritadi cuma duduk di pojokan kamar.

        Dalam hati saya membatin. Ooh jadi begini awal mula anak diajarkan untuk menyalahkan pihak lain. Ternyata dari sejak umur satu tahun kita sudah diajarkan untuk menyalahkan pihak lain, entah itu makhluk hidup atau benda mati. Karenanya saya tergerak untuk menulis artikel ini.

        Nyalahin orang lain itu bukan cuma soal cari siapa yang salah, tapi lebih ke menghindar dari tanggung jawab. Cara gampang banget buat ngeles dari kesalahan sendiri, atau bahkan males mikir panjang soal situasi yang kita ga ngerti. Dengan gampang nyalahin orang lain, kita kayaknya bebas dari beban buat belajar dan berkembang. Padahal, kita kehilangan kesempatan emas buat menganalisa apa yang terjadi, peran kita sendiri, dan gimana caranya mencegah hal serupa terjadi lagi.

        Parahnya lagi, kebiasaan nyalahin orang lain bisa bikin mental down. Walau awalnya lega, lama-lama malah bikin kita terjebak. Kita terus-terusan cari orang lain buat disalahkan, males banget ngaca dan jujur sama kekurangan sendiri. Kesempatan buat berkembang dan jadi versi terbaik dari diri sendiri jadi hilang sia-sia. Ketergantungan buat nyalahin orang lain itu ngehambat banget proses belajar dan pertumbuhan pribadi, padahal itu penting banget buat hidup yang berkualitas.

        Intinya, nyalahin orang lain itu jalan buntu. Gak menyelesaikan masalah, gak memperbaiki hubungan, dan gak bikin kita maju. Solusinya bukan cari kambing hitam, tapi berani tanggung jawab, introspeksi diri, dan cari solusi yang konstruktif. Coba deh lepas dari kebiasaan nyalahin orang lain, hidup kita bakal jauh lebih tenang dan berkembang!

        Bisa jadi satu kejadian yang ga menguntungkan, yang ga diharapkan terjadi karena memang seharusnya terjadi dan bukan salah siapa-siapa. Kayak kondisi demorkasi kita saat ini… eh cari contoh yg lain aja deh. Atau kayak Pandemi Covid-19 kemarin, mau nyalahin siapa? Negara China? Orang yang makan kelelawar? Buktinya kita bisa keluar dari pandemi bukan karena menyalahkan kan? Kita keluar dari pandemi karena saling berkolaborasi, bantu-membantu, dan fokus pada solusi.

        Memang menyalahkan orang lain adalah mekanisme pertahanan psikologis yang memberikan rasa keteraturan serta mengurangi ketidakpastian. Meskipun mekanisme ini dapat memberikan kenyamanan sesaat, penting untuk mengembangkan kesadaran diri dan kemampuan untuk mengambil tanggung jawab atas bagian kita dalam suatu peristiwa, serta berusaha untuk memahami situasi dengan lebih objektif.

    Viewing 0 reply threads
    • You must be logged in to reply to this topic.
    Image

    Bergabung & berbagi bersama kami

    Terhubung dan dapatkan berbagai insight dari pengusaha serta pekerja mandiri untuk perluas jaringan bisnis Anda!