Apakah anda mencari sesuatu?

Kuasai “Executive Presence”: 9 Perilaku yang Bikin Anda Naik Level

September 9, 2025 at 11:10 am
image
    • Lia
      Participant
      GamiPress Thumbnail
      Image 8 replies
      View Icon 24  views
        Up
        1
        ::

        Memiliki executive presence bukan berarti harus menjadi orang yang paling vokal atau mendominasi dalam sebuah ruangan. Sebaliknya, ini tentang menunjukkan kredibilitas dan pengaruh yang membuat orang lain percaya pada Anda. Jika atasan tidak melihat Anda sebagai seseorang yang bisa memimpin dalam skala besar, mereka tidak akan mengundang Anda ke “meja” pengambilan keputusan.

        Berikut adalah sembilan perilaku yang dapat membantu Anda meningkatkan executive presence, dijelaskan dengan bahasa yang santai dan mudah dimengerti, lengkap dengan contohnya.

         

        1. Buat Orang Lain Merasa Lebih Pintar

        Pemimpin yang paling berpotensi untuk naik jabatan adalah mereka yang mampu mengangkat orang lain, bukan hanya diri mereka sendiri. Kehadiran yang kuat tidak diukur dari seberapa dominan Anda, melainkan dari bagaimana perasaan orang lain setelah berinteraksi dengan Anda.

        Contoh: Dalam rapat, daripada langsung mengklaim ide Anda, coba soroti masukan dari rekan kerja, kembangkan ide mereka, dan hubungkan dengan tujuan strategis perusahaan. Ini membuat rekan Anda merasa dihargai dan diakui. Ketika Anda membiarkan orang lain bersinar, atasan akan menyadari kemampuan kepemimpinan Anda.

         

        2. Selalu Siap, Bahkan Lebih Siap dari yang Dibutuhkan

        Orang yang terlihat paling mengesankan di mata orang lain adalah mereka yang membuat segalanya terlihat mudah, padahal mereka sudah melakukan persiapan luar biasa.

        Executive presence dibangun dari persiapan yang matang. Saat Anda memasuki percakapan penting dengan pemikiran yang jernih, Anda akan membuat orang lain mendengarkan dengan cara yang berbeda.

        Contoh: Sebelum rapat dengan pimpinan, siapkan tiga perspektif: apa yang Anda harapkan terjadi, hal tak terduga apa yang mungkin muncul, dan rekomendasi solusi atau kompromi yang akan Anda tawarkan.

         

        3. Tidak Terburu-buru Menjawab

        Diam bukan berarti canggung, tapi justru menunjukkan otoritas. Para eksekutif menggunakan jeda dengan strategis. Mereka tidak buru-buru membuktikan diri.

        Contoh: Ketika ada pertanyaan, coba beri jeda 2-3 detik sebelum menjawab atau sebelum memberikan respons kunci. Biarkan jeda ini membuat kata-kata Anda lebih berbobot dan bermakna.

         

        4. Berbicara dengan Jelas, Bukan Hanya Percaya Diri

        Jika orang harus membaca ulang email Anda dua kali untuk mengerti maksudnya, itu artinya Anda tidak mempermudah mereka untuk bertindak. Komunikasi yang terstruktur dan ringkas sangat penting.

        Executive presence berarti Anda bisa menyampaikan ide-ide yang mudah dipahami dan diingat.

        Contoh: Latih diri Anda untuk meringkas informasi yang kompleks hanya dalam tiga kalimat atau kurang. Gunakan struktur “What / So What / Now What” saat rapat untuk memastikan pesan Anda jelas dan langsung ke inti.

         

        5. Mengambil Keputusan dengan Tenang dan Cepat

        Keragu-raguan bisa merusak executive presence lebih cepat daripada keputusan yang salah. Pemimpin yang dipercaya membuat keputusan tepat waktu menggunakan data yang ada dan siap mengoreksi jika perlu, tanpa drama.

        Contoh: Terapkan aturan 80/20 : jika Anda sudah punya 80% informasi, segera ambil keputusan. Buatlah pilihan terbaik berikutnya dan jelaskan alasan Anda dengan jelas.

         

        6. Menguasai Ruangan Tanpa Mendominasi Percakapan

        Anda tidak perlu banyak bicara untuk menjadi orang paling berpengaruh di sebuah ruangan.

        Executive presence ditunjukkan melalui bahasa tubuh yang disengaja, kehadiran, dan kemampuan mendengarkan. Anda menunjukkan kendali melalui postur, kontak mata, dan waktu yang tepat untuk berbicara.

        Contoh: Dalam rapat, jaga kontak mata, condongkan tubuh sedikit untuk menunjukkan ketertarikan, dan cobalah berbicara paling akhir. Ini bukan untuk mendominasi, melainkan untuk menyimpulkan dan mensintesis poin-poin yang sudah dibahas.

         

        7. Tetap Tenang Saat Orang Lain Panik

        Pemimpin tidak hanya memperhatikan kecerdasan Anda, tetapi juga ketenangan Anda dalam situasi sulit. Ketenangan emosi di bawah tekanan adalah tanda kedewasaan dan kredibilitas.

        Contoh: Ketika ketegangan muncul, rendahkan nada bicara Anda, ajukan pertanyaan klarifikasi, dan jeda sejenak sebelum merespons. Ingat, ketenangan itu menular.

         

        8. Menjawab Secara Strategis, Bukan Hanya Akurat

        Anda tidak berada di sana untuk memamerkan pengetahuan Anda, melainkan untuk menunjukkan bagaimana Anda berpikir. Ketika ditanya, jawablah dengan mengaitkan dampaknya. Alihkan fokus ke “mengapa” atau “apa yang bisa dibuka” dengan informasi yang Anda berikan.

        Contoh: Sebelum menjawab, tanyakan pada diri sendiri, “Keputusan apa yang terkait dengan pertanyaan ini?”. Sesuaikan jawaban Anda agar relevan dengan konteks bisnis yang lebih luas.

         

        9. Menghadapi Konflik Tanpa Kehilangan Ketenangan

        Cara Anda menghadapi ketegangan menunjukkan siapa diri Anda.

        Executive presence paling terlihat saat taruhannya tinggi. Ini tentang menyeimbangkan ketegasan dengan rasa hormat, dan mencari solusi di atas ego.

        Contoh: Ketika konflik terjadi, akui emosi yang ada, sebutkan kembali tujuan bersama, lalu alihkan percakapan ke solusi. Anda bisa mengatakan, “Kita berdua menginginkan [tujuan bersama]. Jadi, bagaimana kita bisa mencapainya dari sini?”.

        Dengan mempraktikkan sembilan perilaku ini, Anda tidak hanya akan mengubah cara orang lain melihat Anda, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk karier kepemimpinan Anda. Ini bukan tentang berpura-pura, melainkan tentang mengasah kebiasaan yang akan membawa Anda ke level berikutnya. Mulailah dari satu perilaku hari ini, dan saksikan bagaimana pengaruh Anda bertumbuh.

      • Albert Yosua
        Participant
        GamiPress Thumbnail
        Image 8 replies
        View Icon 24  views

          Sekali lagi terima kasih, Kak Lia, atas tulisan yang sangat membangun ini. Saya tunggu sharing selanjutnya! Oh ya, kalau boleh tahu, dari kesembilan perilaku ini, mana yang menurut Kak Lia paling menantang untuk diterapkan secara konsisten, bahkan oleh profesional yang sudah senior?

        • Albert Yosua
          Participant
          GamiPress Thumbnail
          Image 8 replies
          View Icon 24  views

            Secara keseluruhan, tulisan ini sangat aplikatif, terutama bagi generasi muda yang ingin berkembang dalam dunia kerja tanpa kehilangan jati diri. Saya jadi terinspirasi untuk memilih satu dari sembilan perilaku ini untuk saya latih selama satu bulan ke depan. Mungkin saya akan mulai dari “Selalu Siap, Bahkan Lebih Siap dari yang Dibutuhkan” karena itu merupakan kelemahan saya selama ini.

          • Albert Yosua
            Participant
            GamiPress Thumbnail
            Image 8 replies
            View Icon 24  views

              Lalu, saya tertarik juga dengan poin terakhir tentang menghadapi konflik. Dalam praktiknya, bagaimana cara kita membangun keberanian untuk tetap tenang saat berada di tengah tekanan? Apakah ada strategi yang bisa kita latih sehari-hari, bahkan di luar situasi kerja, untuk memupuk ketahanan emosional seperti ini?

            • Albert Yosua
              Participant
              GamiPress Thumbnail
              Image 8 replies
              View Icon 24  views

                Dari seluruh poin yang dibahas, saya melihat ada benang merah yang sangat kuat: bahwa executive presence bukan tentang menjadi yang paling hebat, tetapi tentang mengelola persepsi dengan otentik. Ini membuat saya berpikir, seberapa besar peran self-awareness dalam membangun executive presence? Dan bagaimana cara kita terus mengasah kesadaran diri ini tanpa terjebak pada overthinking atau perfeksionisme?

              • Albert Yosua
                Participant
                GamiPress Thumbnail
                Image 8 replies
                View Icon 24  views

                  Poin tentang “Berbicara dengan Jelas, Bukan Hanya Percaya Diri” juga sangat aplikatif, terutama bagi yang sering diminta presentasi atau menulis laporan. Struktur “What / So What / Now What” yang Kak Lia sebutkan akan saya coba terapkan dalam meeting mingguan kami. Tapi saya juga penasaran, adakah teknik lain yang Kak Lia sarankan untuk mengasah keterampilan menyampaikan ide dengan ringkas, terutama ketika menghadapi audiens lintas divisi?

                • Albert Yosua
                  Participant
                  GamiPress Thumbnail
                  Image 8 replies
                  View Icon 24  views

                    Selain itu, poin tentang “Tidak Terburu-buru Menjawab” juga sangat relevan dalam dunia profesional saat ini. Saya menyadari bahwa dalam beberapa situasi, diam sesaat justru menunjukkan bahwa kita sedang berpikir, bukan karena kita tidak tahu. Namun, menurut pengalaman Kak Lia, bagaimana cara kita bisa “mendidik” lingkungan kerja agar memahami bahwa jeda dalam menjawab bukan berarti keraguan, melainkan strategi komunikasi?

                  • Albert Yosua
                    Participant
                    GamiPress Thumbnail
                    Image 8 replies
                    View Icon 24  views

                      Salah satu poin yang paling mengena bagi saya adalah nomor 1: “Buat Orang Lain Merasa Lebih Pintar.” Ini cukup membuka perspektif baru. Terkadang kita cenderung ingin terlihat paling tahu, tapi justru lupa bahwa pemimpin yang baik itu seharusnya mampu membuat timnya berkembang dan merasa dihargai. Saya pernah mengalami sendiri bagaimana suasana kerja jadi jauh lebih kondusif ketika seorang rekan memberikan ruang bagi anggota tim lain untuk menyampaikan ide dan mengapresiasinya dengan tulus.

                    • Albert Yosua
                      Participant
                      GamiPress Thumbnail
                      Image 8 replies
                      View Icon 24  views

                        Terima kasih banyak, Kak Lia, atas tulisan yang sangat insightful dan mudah dipahami tentang “Executive Presence”! Saya pribadi merasa terbantu sekali dengan cara penyampaian Kak Lia yang tidak hanya memberikan teori, tetapi juga dilengkapi dengan contoh konkret di setiap poinnya. Hal ini membuat saya sebagai pembaca bisa langsung membayangkan situasi nyata di tempat kerja dan mulai menerapkan sedikit demi sedikit.

                    Viewing 8 reply threads
                    • You must be logged in to reply to this topic.

                    Peringkat Top Contributor

                    1. #1
                      Amilia Desi Marthasari
                      Points: 64
                    2. #2
                      Lia
                      Points: 60
                    3. #3
                      ALIFIAN DARMAWAN
                      Points: 36
                    4. #4
                      Debbie Christie Ginting / Finance Team Lead
                      Points: 36
                    5. #5
                      Deni Dermawan
                      Points: 30
                    Image

                    Bergabung & berbagi bersama kami

                    Terhubung dan dapatkan berbagai insight dari pengusaha serta pekerja mandiri untuk perluas jaringan bisnis Anda!