Apakah anda mencari sesuatu?

Membangun Hubungan Pelanggan yang Sekokoh Benteng Takeshi

September 25, 2024 at 4:38 pm
image
    • Rizki Ardi
      Participant

      Legend

      5 Requirements

      • Log in to website 50 times
      • Reply to a topic 50 times (Optional)
      • Watch any video 10 times (Optional)
      • Create a new topic 20 times
      • Reply to a topic 10 times
      Image 1 replies
        Up
        0
        ::

        Dalam dunia bisnis yang makin ketat ini, menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan itu penting pake banget. Enggak cuma soal jual beli, tapi juga soal koneksi yang lebih mendalam. Nah, sebenarnya ada tiga hal yang bisa bikin hubungan kamu sama pelanggan jadi lebih kuat: pertama, mengenal mereka secara individu, kedua, terhubung secara personal, dan yang paling penting—mendapatkan kepercayaan mereka.

        1. Mengenal Pelanggan Secara Individu

        Pertama-tama, kamu harus bener-bener paham tentang pelanggan kamu. Dengan mengenal mereka, kamu bisa lebih ngerti kebutuhan dan keinginan mereka. Misalnya, kamu pasti pernah belanja online kayak di Shopee? Mereka jago banget dalam merekomendasikan produk. Jika kamu sering beli merchandise dari Marvel, mereka akan muncul dengan rekomendasi mainan, film, pernak-pernik, fashion serupa yang mungkin kamu suka. Jadi, kamu merasa lebih diperhatikan dan pengalaman belanja jadi lebih menyenangkan! Hal-hal kaya gini dibantu banget dengan data analytics dan management yang kuat. Perusahaan harus bisa mengumpulkan, menyaring, dan mengolah data transaksi customer untuk mengetahui preferensi, pola, dan keluhan dari pelanggannya.

        Mengenal pelanggan secara individu kaya tugas yang berat banget, sementara pelanggan bisa ada ribuan atau bahkan jutaan. Tapi ini dimungkinkan dengan hadirnya teknologi AI dan Big Data Analytics. Sehingga memungkinkan kustomisasi penawaran ke masing-masing pelanggan.

        Buat kamu yang pelanggannya belum banyak-banyak banget, apalagi yang melayani pelanggan B2B. Proses ini bahkan bisa jauh lebih mudah dan lebih terpersonalisasi.

        2. Terhubung Secara Personal

        Setelah kamu mengenal pelanggan, langkah selanjutnya adalah membangun koneksi yang lebih dekat. Ketika kamu bisa terhubung dengan pelanggan, hubungan itu jadi lebih kuat. Contohnya, kamu pasti kenal sama Starbucks, kan? Mereka punya program loyalti yang enggak cuma bikin pelanggan happy, tapi juga merasa dihargai (dan sekaligus diperas uangnya… hehe). Setiap kali kamu beli kopi (yang harganya overpriced), kamu bisa dapet poin yang bisa ditukar dengan minuman gratis. Plus, barista seringkali manggil kamu dengan nama ketika kamu ambil pesananmu. Rasanya kayak jadi bagian dari keluarga besar Starbucks, kan? Langkah ini sudah banyak diikuti oleh kedai-kedai kopi lainnya. Tapi tidak dipungkiri Starbuck menjadi pionir di bidang customer loyalty.

        Apapun barang dan jasa yang kamu jual. Pikirkan personalisasi seperti apa yang bisa dibuat untuk menghargai customer as individual, not as another customer.

        3. Membangun Kepercayaan

        Terakhir, yang paling penting adalah membangun kepercayaan. Ketika pelanggan percaya sama merek, mereka enggak ragu buat kembali dan apalagi merekomendasikannya ke teman-teman. Misalnya, Apple sudah sangat dikenal sebagai merek yang bisa diandalkan—kualitas produknya oke dan layanan purna jualnya juga mantap. Pelanggan tahu kalau mereka bisa mengandalkan Apple bukan cuma untuk barang-barang berkualitas, tapi juga untuk service yang cepat dan responsif. Makanya, banyak orang yang tetap loyal sama Apple meskipun harga produknya bisa dibilang lumayan tinggi.

        Percaya artinya produk kamu bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan customer. Dan perlu diingat kebutuhan dan keinginan customer itu terus bergerak loh, gak stagnan. Jadi untuk membangun kepercayaan customer kamu juga harus adaptif. Terus menerus update sesuai kebutuhan customer. Jangan update yang apa yang customer ga butuhkan (ehmmm… Jurnal). Tapi saya yakin perusahaan besar (seperti Mekari) pasti responsif dan belajar dari keluhan pelanggannya.

        Jadi, menjalin hubungan yang kuat dengan pelanggan itu butuh usaha dan perhatian lebih. Dengan mengenal mereka secara individual, terhubung secara personal, dan membangun kepercayaan, kamu bisa bikin pengalaman pelanggan jadi lebih memuaskan. Hasilnya, bukan cuma pelanggan yang happy, tapi kamu juga bisa dapat loyalis yang setia. Dalam bisnis, ini semua bisa membantu kamu berkembang dan menciptakan komunitas pelanggan yang saling mendukung. Gimana? Pasti menarik banget, kan?

        Oh iya, hubungannya sama benteng Takeshi di judul diatas. Buat Gen Z yang ga tau apa itu Benteng Takeshi, coba cari di YouTube dulu deh. Jadi anggaplah peserta Benteng Takeshi itu adalah para pesaing kamu. Dan di dalem benteng itu pelanggan kamu yang coba di rebut. Makanya kamu harus punya pertahanan sekuat Benteng Takeshi supaya customer kamu ga direbut pesaing.

        Analogi ini sebenernya agak maksa sih, supaya ada nyambung-nyambungnya sama judul. Tapi ga apa-apa lah ya. Yang penting kamu ngerti maksudnya kan!

      • Albert yosua
        Participant

        Piooner

        4 Requirements

        • Log in to website 10 times
        • Reply to a topic 3 times
        • Create a new topic 1 time
        • Watch any video 1 time (Optional)
        Image 1 replies

          Terima kasih banyak atas penjelasannya! Sangat menarik dan penuh insight. Saya setuju bahwa menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan bukan hanya soal transaksi, tetapi juga tentang koneksi yang lebih dalam.
          1. Mengenal Pelanggan: Penggunaan data analytics dan AI untuk memahami pelanggan sangat penting. Dengan pendekatan yang tepat, pengalaman belanja bisa jadi jauh lebih personal dan menyenangkan.
          2. Koneksi Personal: Contoh Starbucks sangat relevan! Membangun hubungan yang lebih personal membuat pelanggan merasa dihargai dan bagian dari komunitas. Ini juga bisa diterapkan di berbagai industri untuk meningkatkan loyalitas.
          3. Kepercayaan: Membangun kepercayaan memang kunci. Pelanggan yang percaya pada merek akan kembali lagi dan merekomendasikannya kepada orang lain. Adaptasi terhadap kebutuhan dan keinginan pelanggan yang terus berubah adalah hal yang wajib dilakukan.
          Analogi Benteng Takeshi juga keren! Mempertahankan pelanggan dengan cara yang solid memang penting di tengah persaingan yang ketat. Semoga kita semua bisa menerapkan tips ini untuk menciptakan hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan kita!

      Viewing 1 reply thread
      • You must be logged in to reply to this topic.
      Image

      Bergabung & berbagi bersama kami

      Terhubung dan dapatkan berbagai insight dari pengusaha serta pekerja mandiri untuk perluas jaringan bisnis Anda!