Apakah anda mencari sesuatu?

  • This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 1 month ago by Iqra Alfi Zahrin.

Part 4 – Filosofi “The Driver, The Car, and The Route”

December 17, 2024 at 9:07 am
image
    • Rizki Ardi
      Participant

      Legend

      5 Requirements

      1. Log in to website 50 times
      2. Reply to a topic 50 times (Optional)
      3. Watch any video 10 times (Optional)
      4. Create a new topic 20 times
      5. Reply to a topic 10 times
      GamiPress Thumbnail
      Achievement Thumbnail
      Image 1 replies
        Up
        1
        ::

        Anda seorang pengemudi, Anda punya mobil yang siap jalan, saatnya Anda punya rencana untuk mencapai tujuan Anda. Jalan mana yang akan Anda tempuh? Kalau tujuan Anda dari Jakarta ke Bandung. Apakah Anda akan lewat jalur Puncak, atau lewat tol Cipularang, atau lewat Purwakarta. It’s all up to you! Yang tercepat belum tentu yang terbaik, tergantung tujuan Anda. Jika Anda dari Jakarta ke Bandung dan ingin tiba secepat mungkin, maka jalan terbaik adalah lewat tol Cipularang. Tapi jika Anda ingin mampir jalan-jalan ke Taman Safari, maka jalur puncak sangat tepat.

        Tidak ada rute yang salah selama tujuannya jelas. Yang salah adalah jika Anda ingin ke Bandung dari Jakarta, tapi Anda mengambil arah ke Tol Jakarta-Merak. Kebodohan adalah Anda mengambil jalan ke utara, tapi berharap sampai ke barat. Jika sesuatu sesederhana pergi ke suatu tempat saja Anda bisa merencanakan rutenya. Bagaimana mungkin Anda punya bisnis tapi Anda tidak tahu mau kemana dan lewat jalan mana? Yang ada Anda bisa tersesat di persaingan usaha yang semakin ketat. Ya minimal-minimalnya bisnis Anda jalan di tempat.

        Apakah saya harus punya rencana tahunan? Jawabannya tidak harus. Seperti halnya seorang pengemudi dan kendaraannya, ia tidak harus punya tujuan dan rencana perjalanan. Ia bisa saja mengemudi sesuka hatinya, keliling-keliling Jabodetabek, menikmati kemacetan, menghabiskan BBM dan waktu. Seorang pengemudi dan kendaraannya tidak harus punya rencana perjalanan, jika memang tidak ada yang dituju. Jika bisnis Anda seperti itu, hanya sekedar untuk bertahan hidup, mungkin rencana bisnis tahunan tidaklah perlu-perlu amat. Toh saat ini tidak ada persaingan yang berarti, toh segala hal di 2024 masih baik-baik saja, toh dari tahun ke tahun paling begitu saja.

        Lain halnya kalau Anda saat ini merasa perlu terobosan, merasa terhimpit oleh persaingan, atau punya suatu tujuan, maka Anda perlu dan harus punya rencana tahunan. Di part 2 saya telah menjelaskan pentingnya visi, misi, dan nilai yang mengidentifikasikan diri Anda sebagai pemilik bisnis. Di part 3 saya telah menguraikan pentingnya business model untuk mengidentifikasikan bisnis Anda seperti apa. Di part 4 ini saya ingin menyampaikan bagaimana menggunakan balanced scorecard sebagai panduan Anda menjalani bulan demi bulan, dan hari demi hari di tahun mendatang.

        Ada banyak tools manajemen yang dapat digunakan untuk perencanaan. Namun izinkan dalam tulisan ini saya menggunakan Balanced Scorecard sebagai alat perencanaan. Mengapa balanced scorecard? Sederhananya, karena ia logis. Dalam business scorecard ada empat persepektif, yaitu Financial, Customer, Business Process, Learning. Ke empat persepektif tersebut tidak berdiri diri, melainkan menjadi suatu kausalitas. Organisasi yang belajar dan terus menerus memperbaiki diri (Learning) akan menghasilkan proses bisnis yang efektif dalam mencapai tujuan serta efisien dalam menggunakan sumber daya (business process). Proses bisnis yang efektif dan efisien pada akhirnya akan dapat memberikan produk dan layanan yang terbaik dan sesuai kebutuhan pelanggan (customer). Pelanggan yang terpenuhi kebutuhan dan keinginannya akan merasa puas dan akan terus menggunakan produk/jasa perusahaan, merekomendasikannya kepada temannya, yang pada akhirnya akan memberikan profit bagi perusahaan (financial). Sampai sini paham?

        Kausalitas, itu alasan pertama mengapa saya menggunakan framework business scorecard. Alasan kedua, karena bisnis pasti UUD, ujung-ujungnya duit. Pasti hasil akhir yang dicapai adalah maximizing profit. Dan business scorecard di ujung nya adalah mengenai financial. Karena apalagi yang hendak dicapai oleh sebuah bisnis selain memaksimalkan laba. Namun sebelum mengoptimalkan keuntungan, ada hal-hal yang perlu dikerjakan. Yaitu memuaskan pelanggan, membenahi proses bisnis, dan mengembangkan budaya inovasi.

        Tulisan kali ini tidak akan membahas detail mengenai apa dan bagaimana menggunakan business scorecard. Karena itu bisa Anda cari tahu sendiri di Internet. Tulisan singkat ini mungkin cukup hanya untuk membangkitkan kesadaran Anda untuk menggunakan framework balanced scorecard. Selain itu, di framwork ini juga diuraikan mengenai target strategis dari masing-masing perspektif, bagaimana mengukur target strategis tersebut, serta tindakan apa yang perlu dilakukan untuk mencapai target strategis tersebut. Tiga hal tersebut yang akan memandu Anda dan tim untuk mengetahui apa yang perlu dilakukan dari bulan ke bulan, dari hari ke hari selama satu tahun kedepan.

        Jadi selamat belajar, selamat membenahi proses bisnis, selamat berinteraksi dengan pelanggan, dan selamat memaksimalkan profit. Sampai bertemu lagi di bagian terakhir dari series tulisan ini.

      • Iqra Alfi Zahrin
        Keymaster
        GamiPress Thumbnail
        Achievement ThumbnailAchievement ThumbnailAchievement ThumbnailAchievement Thumbnail
        Image 1 replies

          🙌🙌

      Viewing 1 reply thread
      • You must be logged in to reply to this topic.
      Image

      Bergabung & berbagi bersama kami

      Terhubung dan dapatkan berbagai insight dari pengusaha serta pekerja mandiri untuk perluas jaringan bisnis Anda!