::
(Jakarta) Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyiapkan kanal layanan pengaduan pajak dan bea cukai yang terhubung langsung ke nomor pribadi. Inisiatif ini diambil sebagai langkah cepat merespons keluhan para pengusaha yang mengaku terbebani oleh banyaknya tagihan di pelabuhan, yang berdampak pada meningkatnya biaya operasional mereka.
“Saya akan buka kanal langsung ke menteri, jadi mereka bisa ngadu ke situ,” ungkap Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat melakukan inspeksi mendadak di terminal peti kemas Tanjung Priok pada Senin (13/10). Ia menjelaskan, akan ada nomor WhatsApp yang disiapkan, masing-masing untuk pengaduan pajak serta pengaduan kepabeanan dan cukai. Purbaya menargetkan kanal layanan tersebut akan resmi diluncurkan dalam waktu dekat.
Purbaya juga melakukan inspeksi untuk mengecek pergerakan barang impor, khususnya pada jalur hijau kepabeanan. “Saya cuma cek saja, pengen tahu hijau itu hijau benar atau enggak. Jangan-jangan hijaunya di dalamnya merah. Tapi tidak semuanya dicek. Jangan sampai jalur hijau jadi tempat orang nyelundupin barang yang tidak harusnya lewat jalur hijau,” sambungnya kepada awak media.
Jalur hijau menjadi perhatian khusus Menkeu karena prosesnya tidak memerlukan pemeriksaan fisik. Ia menegaskan pentingnya pengawasan agar jalur tersebut tidak disalahgunakan untuk penyelundupan barang impor ilegal. Dalam sidak tersebut, Purbaya turut memeriksa salah satu kontainer berisi pakan ternak impor asal China sebanyak 650 kemasan berukuran 25 kilogram.
Sebelum kunjungannya meninjau kawasan pelabuhan Tanjung Priok, Purbaya juga menghadiri kegiatan Jam Pimpinan bersama jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) di Auditorium Merauke, Kantor Pusat Bea Cukai, Jakarta. Dalam arahannya, ia menekankan pentingnya evaluasi terhadap kebijakan yang tidak efektif di lapangan, serta memperkuat sinergi dengan kementerian/lembaga terkait dan aparat penegak hukum dalam menegakkan aturan kepabeanan dan cukai. (Rp)