Apakah anda mencari sesuatu?

KFC VS Ayam Goreng Mbok Berek

October 2, 2024 at 3:12 pm
image
    • Rizki Ardi
      Participant

      Legend

      5 Requirements

      • Log in to website 50 times
      • Reply to a topic 50 times (Optional)
      • Watch any video 10 times (Optional)
      • Create a new topic 20 times
      • Reply to a topic 10 times
      Image 2 replies
        Up
        0
        ::

        Siapa disini yang tidak kenal KFC? Bahkan mayoritas dari kita pasti pernah setidaknya sekali membeli produknya

        Lalu siapa disini yang kenal dengan Ayam Goreng Mbok Berek? Jangankan pernah makan ayamnya, tahu namanya saja belum tentu.

        Tapi saya ingat betul dua nama restoran ayam tersebut. Bukan karena rasanya atau karena saya pernah berkunjung ke restorannya. Tapi karena dua nama restoran tersebut muncul di ujian essay mata kuliah Pengantar Bisnis lebih dari 20 tahun lalu ketika saya masih semester satu di Fakultas Ekonomi.

        Ketika pertanyaan tersebut saya baca “Bandingkan usaha restoran KFC dan Ayam Goreng Mbok Berek?” Dalam batin saya “Bah, mana bisa dibandingkan raksasa restoran cepat saji macam KFC yang sudah mendunia dengan restoran ayam goreng yang saya tidak tahu apakah nyata atau fiksi”. Sudah jelas tidak apple-to-apple. Ini ibarat disuruh membandingkan Honda Supra dengan Toyota Supra. Iya sih sama-sama Supra namanya, tapi beda level jauh bro.

        Namun berhubung ini soal ujian yang kalau tidak dijawab bisa mengurangi nilai. Jadilah saya jawab sebisanya dengan jawaban yang berat sebelah. Yang tentunya mengunggulkan produk kapitalis bernama KFC. Waktu itu seingat saya, lebih banyak membandingkannya dari sisi manajemennya, standarisasi produk, marketing, branding, positioning, diferensiasi, pokoknya yang ada di otak saya waktu itu saya tuliskan di lembar jawaban. Tapi waktu itu ada yang terlewat yang saya tulis.

        Hal yang hari ini membuat saya kagum. Yaitu Ayam Goreng Mbok Berek masih bertahan hingga hari ini. Itu yang membuat saya salut dan memutuskan untuk menulis tulisan ini setelah 20 tahun lebih kejadian itu berlalu. Sebuah bisnis tidak bertahan sedemikian lama jika tidak ada yang spesial dari bisnis itu sendiri. Bertahannya suatu bisnis dari gempuran waktu dan ketatnya persaingan adalah prestasi yang patut dikagumi. There’s must be something special in it.

        Ketika saya membuka website Ayam Goreng Mbok Berek, saya langsung disajikan sebuah cerita tentang ‘Sejarah Tangisan Seorang Anak’. Tanpa membaca isinya pun hati kita sudah tergerak. Siapa yang tidak tersentuh ketika melihat seorang anak menangis. Dan itulah yang menjadi ‘hal spesial’ dari Ayam Goreng Mbok Berek. Cerita yang menjadi competitive advantage. Cerita yang tidak mungkin ditiru oleh siapapun pesaingnya. Cerita itu pada ujungnya terkonversi menjadi pelanggan yang loyal. Pelanggan yang juga punya cerita dengan Mbok Berek.

        Satu lagi yang membuat saya heran, di website resminya Mbok Berek tidak memuat rincian menu, gambar yang mengundang selera, atau order online. Website nya lebih mirip museum dibanding restoran. Namun begitu, itulah yang membuatnya spesial. Mbok Berek tidak bersaing di ranah yang sama dengan KFC. Jika KFC membranding diri dengan fast food restaurant. Mbok Berek mendiferensiasikan dirinya di ranah yang sama sekali berbeda, yaitu Heritage Restaurant. Restoran yang punya sejarah. Atau sejarah yang berupa restoran.

        Pertanyaannya, sampai kapan sejarah itu akan terus diingat oleh generasi saat ini? Apakah masih banyak orang yang makan di suatu tempat hanya karena sejarahnya? Biar waktu yang membuktikan. Jika 20 tahun lagi Ayam Goreng Mbok Berek masih bertahan. Maka jualan sejarah terbukti masih laku dan akan terus laku.

      • Muhammad Yusuf Rahul
        Keymaster

        Piooner

        4 Requirements

        • Log in to website 10 times
        • Reply to a topic 3 times
        • Create a new topic 1 time
        • Watch any video 1 time (Optional)
        Image 2 replies

          Hmm menarik sih, cerita soal KFC dan Ayam Goreng Mbok Berek ini, benar-benar menunjukkan perbedaan cara bisnis bertahan dan berkembang. Kalau KFC bermain di level global dengan branding kuat dan standar yang konsisten, Mbok Berek ternyata punya kekuatan di sisi sejarah dan cerita yang unik. Mereka nggak perlu bersaing langsung di ranah fast food, karena mereka sudah punya niche tersendiri sebagai restoran heritage yang kaya cerita. Kadang, hal-hal seperti ini yang justru bisa bikin pelanggan tetap loyal meski nggak ada strategi marketing modern seperti di KFC.

          Tapi pertanyaannya memang menarik, apakah generasi sekarang masih akan tertarik datang ke tempat yang mengandalkan cerita sejarah? Menurutku, di era digital sekarang, tantangannya adalah bagaimana cerita tersebut bisa dikemas ulang biar tetap relevan dan menarik buat generasi baru. Kalau mereka berhasil terus membangun cerita yang dekat di hati orang, mungkin saja Ayam Goreng Mbok Berek masih akan bertahan hingga puluhan tahun ke depan. Tapi ya, seperti yang dibilang, hanya waktu yang bisa membuktikan. Kalo menurut pak Rizki, masih relevankah jualan sejarah di tengah persaingan modern?

        • Lia
          Participant

          Piooner

          4 Requirements

          • Log in to website 10 times
          • Reply to a topic 3 times
          • Create a new topic 1 time
          • Watch any video 1 time (Optional)
          Image 2 replies

            Ketika baca judulnya saya lebih tertarik melihat fotonya lho pak Ardi, ayam goreng hmmm yummy… Kelezatan rasa yang pas di lidah dan kelunakan serta kerenyahan ayam goreng Mbok Berek pada waktu itu boleh dibilang unik oleh sebab di tempat lain belum ada, karena ayam kampung  yang diolah dengan aroma
            bumbu-bumbu tradisional, sementara kita tau sendiri KFC terbuat dari ayam ras dengan bumbu rahasianya Colonel Sanders, sudah pasti dilihat dari segi kesehatan lebih pilih ayam goreng Mbok Berek dengan pertimbangan, tidak menimbun penyakit dalam tubuh dan sudah pasti tidak terlalu banyak resiko untuk kolestrol.

            Btw ini sekedar komentar dari sudut pandang saya ya pak Ardi. Terimakasih.

        Viewing 2 reply threads
        • You must be logged in to reply to this topic.
        Image

        Bergabung & berbagi bersama kami

        Terhubung dan dapatkan berbagai insight dari pengusaha serta pekerja mandiri untuk perluas jaringan bisnis Anda!