::
		Jangan jadi leader kalau nggak siap jadi psikolog dadakan! Tiap leader pasti punya jobdesc nggak tertulis untuk jadi psikolog buat timnya. Makanya punya otak cerdas itu bagus, tapi dalam leadership EQ jauh lebih penting daripada IQ. Dan people skill jauh lebih dibutuhin daripada gelar sarjana. Pemimpin itu harus menguasai minimal tiga skill dari seorang psikolog.
Pertama, tahu kapan tim butuh didengar, bukan diceramahin.
Kedua, tahu cara mencegah burnout sebelum kerjaan berantakan.
Ketiga, tahu gimana cara bersikap netral setiap ada konflik internal.
Sebagai psikolog dadakan, leader juga harus mastiin suasana kerja selalu positif biar produktifitas tim lancar. Penting untuk jadi pemimpin yang bisa ngasih input dengan mindset yang positif. Contohnya leader harus tahu cara memberi dorongan tanpa membuat tim merasa ditinggal sendirian. Ngasih tantangan tanpa bikin tim kewalahan. Dan ngasih kritik tanpa bikin tim merasa direndahkan. Dukungan dari leader itu efektif banget buat naikin produktivitas tim.
Makanya ketika tim butuh ruang untuk bernafas, leader harus jadi jendela yang terbuka lebar. Saat tim menghadapi jalan buntu, leader harus siap menjadi jalan setapak baru. Saat tim kehabisan semangat, leader harus jadi sumber energi, bukan sumber tekanan.
Dan yang tidak kalah penting, sebelum jadi psikolog buat tim, leader harus jadi psikolog buat dirinya sendiri. Apalagi leader seringkali harus memendam banyak hal sendirian tanpa bisa berbagi beban. Makanya, dibalik tim yang sukses sampai tujuan, selalu ada leader yang tahu caranya menjaga kewarasan.
Source IG @yohanesauriflux
#BeABetterLeaderThisYear